PENAMBAHAN MIKROALGA MERAH Porphyridium cruentum PADA PAKAN TERHADAP KECERAHAN WARNA IKAN CUPANG (Betta splendens)
Downloads
kan Cupang Betta splendens adalah salah satu jenis ikan hias peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Ikan cupang memiliki nilai ekspor US$ 4,911. Kualitas warna ikan hias menentukan nilai ekonomis, tampilan warna yang indah merupakan salah satu indikator yang menjadi daya tarik. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan warna cerah yang merata pada ikan adalah dengan teknik manipulasi pigmen ke dalam pakan. Mikroalga Porphyridium cruentum merupakan mikroalga merah yang memiliki manfaat yang digunakan sebagai sumber pigmen alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan P. cruentum pada pakan terhadap kecerahan warna, dan kelulushidupan ikan cupang. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dan perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan perbedaan dosis P. cruentum yang berbeda yaitu menggunakan P0 sebagai kontrol dengan pemberian cacing darah, P1 dengan dosis P. cruentum 0%,P2 dosis P. cruentum 1%, P3 dosis P. cruentum 3%, P4 dosis P. cruentum 5%. Kemudian dilakukan ulangan 4 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan P. cruentum berpengaruh terhadap perubahan kecerahan warna ikan cupang. Perubahan kecerahan warna ikan cupang dilihat dari perubahan nilai hue (o). Penambahan P. cruentum tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan. Penambahan dosis 1% P. cruentum pada pakan menghasilkan kecerahan warna terbaik selama empat minggu yaitu 8.50, 15.50, 21.00, dan 27.50 sedangkan dosis 0% menghasilkan kecerahan warna terendah yaitu 0.00. Nilai kelulushidupan selama penelitian pada tiap perlakukan tidak berbeda nyata yaitu 100%.
Amin, M.I., Rosidah dan W. Lili. 2012. Peningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda) Jantan Melalui Pem- berian Astaxanthin dan Can- thaxanthin Dalam Pakan. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol.3 No.4: 243-252.
Badan Pusat Statistik. 2015. Buletin Perdagangan Luar Negri Ekspor. Badan Pusat Statistik Indonesia.
Barus, R. S., S. Usman., dan N. Nurmatias. (2014). Pengaruh Kon- sentrasi Tepung Spirulina platensis Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Maskoki (Carassius auratus). Aquacoastmarine, 5(4).
Budi, S., Intan, R., Leko, N., dan Tantu, A. G. 2013. Pengaruh Ekstrak Cabe Merah Capasicum annum Terhadap Pigmentasi, Kadar Leu- kosit dan Pertumbuhan Ikan Cu- pang Betta spelendes pada Dosis Yang Berbeda. Konfernsi Akua- kultur Indonesia.
Chu, W. L. 2012. Biotechnological Application of Microalgae. Review Article, 6: 24-37.
Dufosse, L., P. Galaup., A. Yaron., S. M. Arad., P. Blanc., K. N. C. Murthy and G. A. Ravishankar. 2005. Microorganism and microalgae as sources of pigments for food use :
a scientific oddity or an industrial material. Trends in Food Science & Technology, 16(9), p. 389-406.
Indarti, S., M. Muhaemin., dan S. Hudaidah. 2012. Modified Toca Colour Finder (M-TCF) dan Kro- matofor Sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna Ikan Komet( Carasius auratus auratus) Yang Diberi Pakan Dengan Proporsi Tepung Kepala Udang (TKU) Yang Berbeda. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 1(1).
Kurniawati, Iskandar dan U.Subhan. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Spirulina platensis Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Lobster Air Tawar Huna Mera (Cherax quadricarinatus). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3).
Kusmiyati dan N. W. S. Agustini. 2007. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum. Biodiversitas Vol. 8. No. 1 Januari 2007 : Hal. 48-53.
Kusriningrum. 2008. Dasar Rancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.
Pebriansyah, M. 2015. Pengaruh Sex Reversal Menggunakan Hormon 17α-Metiltestosteron Terhadap In- tensitas Warna Ikan Cupang (Betta sp.) Jantan XX Dengan Jantan XY. Skripsi. Universitas Lampung.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board, based on the author's consent, while the moral rights of the publication belong to the author(s).
2. The formal legal aspect of journal accessibility refers to the same Creative Common Attribution + Noncommercial + ShareAlike (CC BY-NC-SA), implying that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) is open access for educational, research and library purposes. In addition to the objectives stated above, the editorial board is not responsible for copyright infringement