The Prevalence of Gastrointestinal Tract Helminthiasis Through Stool Examination in Cattle at Benowo Landfill Surabaya
Downloads
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi cacing, untuk mengetahui berbagai jenis telur cacing saluran cerna dan jenis umur terhadap infeksi cacing saluran cerna pada sapi di tanah Benowo, Surabaya. Sampel tinja diambil dari TPA sebanyak 41 sampel. Pemeriksaan tinja dilakukan dengan metode asli, sedimentasi sederhana dan pelapisan Fulleborn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30 sampel positif menentang gastrointestinal, ini menunjukkan prevalensi cacing adalah 73%. Jenis telur cacing adalah kelas Nematode, yaitu Oesophagostomum sp., Trichostrongylus sp., Bunostomum sp. , Mecistocirrus digitatus, Trichuris sp dan Toxocara vitulorum.Menurut analisis statistik, dapat disimpulkan jenis dan jenis kelamin tidak dapat dihitung terhadap infeksi cacing.
Abrianto, P. 2011. Mengapa Harga Sapi Jantan Lebih Mahal daripada Sapi Betina? http://www.duniasapi.com/id/tentang-kami/2169-pengaruh-jenis-kelamin-terhadap-produktivitas-ternak-sapi.html [16 Januari 2011].
Bambang, M. A. 2002. Beternak Sapi Potong. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Beriadjaja, R dan Soetejo. 1982. Laporan Inventarisasi Parasit Cacing pada Ternak di RPH Ujung Padang dan Kabupaten Goa, Sulawesi Selatan. LPPH Bogor.
Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan (The Science of Animal Husbandry). 4th Ed. Gadjah Mada University Press. Bulaksumur, Yogyakarta.
Blood, D.C. and O.M. Radostits. 1989. Veterinary Medicine. 7th Ed. The English Language Book Socienty and Bailliere Tindall. London. 764-7.
Brander, G.C., P.M. Pugh and R.J. Bywater. 1982. Veterinary Applied Pharmacology and Therapeutics. 4th Ed. The English Languange Book Socienty and Baillire Tindall. London. 476-98.
Brown, H.W. 1979. Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ketiga. P.T. Gramedia. Jakarta.
Coles, E.H. 1986. Veterinary Clinical Pathology. 4th Ed. W. B. Saunders Company. Philadelphia. 405-18.
Copeman, D.B. 1982. Gastrointestinal Nematodes of Ruminants. Veterinary Epidemiology. Published by The Australian Universities International. Canberra. 131-5.
Faqih, A., D. Suyono dan Wahyudiono. 2011. Hati-hati Sapi Pemakan Sampah. http:// berita.liputan6.com/read/360435/waspadai-sapi-pemakan-sampah. [22 Desember 2011].
Galloway, J.H. 1974. Farm Animal Health and Disease Control. Lea and Febiger. Philadelphia. 295-360.
Gasbarre, L.C., E.A. Leighton and W.L. Stout. 2001. Gastrointestinal Nematodes of Cattle in Thenortheastern US: Result of a Producer Survey. Veterinary Parasitology. Vol. 101. 29-44.
Hall, H.T.B. 1977. Disease and Parasites of Livestock in the Tropic. Longman Group lTD. London. 192-203.
Hawkins, J.A. 1993. Economic Benefits of Parasite Control in Cattle. Veterinary Parasitology. Vol. 46. 159-73.
Koesdarto, S., S. Subekti., S. Mumpuni., H. Puspitawati dan Kusnoto. 2007a. Buku Ajar Ilmu Penyakit Nematoda Veteriner. Departemen Parasitologi FKH Unair. Surabaya.
Koesdarto, S., S. Subekti., S. Mumpuni., H. Puspitawati dan Kusnoto. 2007b. Buku Ajar Ilmu Penyakit Trematoda dan Cestoda Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Koesparmadi, A. B., I. Fazar, B. H. Nugroho dan Muhlisin. 2005. Persampahan di Daerah Periurban. 11.
Koswara, O. 1988. Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Pengendalian Penyakit Parasitik pada hewan. Proceeding Seminar Parasitologi Nasional V. Ciawi. Bogor.
Kusumamiharja, S. 1985. Pengendalian dan Pemberantasan Parasit Cacing. Poultry Indonesia. GAPPI. Jakarta.
Kusumamiharja, S. 1993. Parasit dan Parasitosis pada Hewan Ternak dan Hewan Piaraan di Indonesia. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. 137-9.
Levine, N.D. 1990. Parasitologi Veteriner. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 124-288 ; 383-396.
Lh.surabaya.go.id. 2008. Bab II Gambaran Umum. http://lh.surabaya.go.id/SLHD/slhd %202%20bt.pdf. [16 Januari 2012].
Morgenstern, M. 2011. China's Garbaged-Fed Beef Problem: Cattle Graze in Landfill until Slaughter. http://www.theblaze.com/stories/ chinas-garbage-fed-beef-problem-cattle-graze-in-landfill-until-slaughter/. [22Desember 2011].
Mumpuni, S., S. Subekti, S. Koesdarto, H. Puspitawati dan Kusnoto. 2007. Penuntun Praktikum Ilmu Penyakit Helminth Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Murtidjo, B.A. 1994. Metode Riset Epidemiologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nasri, N. 1997. Dasar Epidemiologi. Penerbit Rineka Cipta. Cetakan Pertama. Jakarta.
Paramitha, I. 2007. Hubungan Jarak Pembuangan Sampah Terhadap Kualitas Kimia Air Tambak dan Status Kesehatan Masyarakat Pengkonsumsi Ikan Hasil Tambak [skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga. 13-6.
Pusat Data Propinsi Jawa Timur. 2010. Konsumsi Daging (Kg/Kapita/Tahun). http://pusatdata. jatimprov.go.id. [16 Oktober 2011].
Rahajoe, L. 1993. Pengaruh Umur, Jenis Kelamin dan Sistem Pemeliharaan Terhadap infeksi Cacing Saluran Pencernaan Sapi Potong di Kabupaten Malang [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta.
Sarwono, B. dan H. B. Arianto. 2001. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. PT Penebar Swadaya. Cimanggis. Depok.
Sosroamidjojo, M. Samad dan Soehadji. 1990. Peternakan Umum. Penerbit CV Yasaguna. Anggota IKAPI. Jakarta.
Soulsby, E.J.L. 1982. Helminth, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animal. 7th Ed. The English Language Book Society and Bailliere Tindall. London.
Subekti, S., S. Koesdarto, Kusnoto, S. Mumpuni, dan H. Puspitawati. 2005. Penuntun Praktikum Helmintologi Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Sudardjat, D.S. 2000. Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner. Yayasan Agribisnis Indonesia Mandiri. Cetakan Pertama. Jakarta.
Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi Ke-5. Tarsito. Bandung.
Sugeng, B.Y. 2000. Sapi Potong Pemeliharaan, Perbaikan Produksi Prospek Bisnis Analisa Penggemukan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tarmuji, D.D., Siswansyah dan G. Adiwinata. 1988. Parasit-Parasit Cacing Gastrointestinal pada Sapi-Sapi di Kabupaten Tapin dan Tabalong, Kalimantan Selatan dalam Penyakit Hewan. Balitvet, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor. 20 (35).
Trantono, Y. 2008. Bangsa-Bangsa Sapi Potong di Provinsi Jawa Timur. http://yuari.wordpress. com. [8 Desember 2011].
Urquhart, M.G., J. Armour, J.L. Duncan, A.M. Dunn and Jenning F.W. 1988. Veterinary Parasitology. English Language Book Society. Longman.
Usri, N. 2001. Manajemen Peternakan Sapi Potong serta Kaitannya dengan Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan Ternak. Media Kedokteran Hewan. Vol. 17. 1-4.
Williamson, G. and W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis (An Introduction Animal Husbandry in the Tropic). 5th Ed. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1-60.
- Every manuscript submitted to must observe the policy and terms set by the Journal of Parasite Science
- Publication rights to manuscript content published by the Journal of Parasite Science is owned by the Journal of Parasite Science with the consent and approval of the author(s) concerned
- Authors and other parties are bound to the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License for the published articles, legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA)
- By submitting the manuscript, the author agrees to the requirement that the copyright of the submitted article will be transferred to Journal of Parasite Science as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). journal of parasite science retains the publishing rights to published articles.