Hubungan antara Ketahanan Pangan Rumah Tangga, dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan

stunting food security under five children

Authors

23 November 2022

Downloads

Latar Belakang; Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (Bayi bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan pada saat dewasa dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas . Stunting tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan lebih dari satu faktor (multifaktor) diantaranya adalah kondisi ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, pendapatan orangtua, ketahanan pangan rumah tangga, nutrisi ibu saat hamil, nutrisi 1000 HPK, asupan makanan dan penyakit infeksi.

Tujuan: untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sumberaji, Kabupaten Lamongan.

Metode: Penelitian cross sectional ini melibatkan 83 balita yang dipilih secara sengaja didasarkan pada pemilihan suatu karakteristik dengan teknik purposive sampling. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara untuk variabel ketahanan pangan rumah tangga dan pengukuran antropometri untuk variabel stunting. Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji statistik regresi logistik. Variabel bebas dari penelitian ini yaitu ketahanan pangan rumah tangga sedangkan variabel terikat dari penelitian ini yaitu stunting.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan 29 balita memiliki status gizi stunting (34,9%) dan 54 balita memiliki status gizi normal (65,1%). Selain itu, juga didapatkan jumlah rumah tangga tahan pangan 51,8%, rawan pangan tanpa kelaparan 28,9%, dan rawan pangan dengan kelaparan 18,1%. Berdasarkan uji regresi logistik rumah tangga rawan pangan tanpa kelaparan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian stunting (p= 219). Sedangkan pada rumah tangga rawan pangan dengan kelaparan berhubungan positif signifikan dengan kejadian stunting (p<0,001), baik pada model yang tidak disesuaikan maupun pada model yang disesuaikan (β-Koefisien: 77,14 (95%CI: 8,72-682,53) ke (β-Koefisien: 87,70 (95%CI: 9,57-804,12) ke (β-Koefisien: 153,41 (95%CI: 11,46-2053,61).

Kesimpulan: penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting. Oleh karena itu, perlu diberikan pendidikan gizi tentang pencegahan stunting, khususnya bagi masyarakat dengan kerawanan pangan rumah tangga.

 

Kata Kunci: stunting, ketahanan pangan, balita 

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>