Hubungan antara Ketahanan Pangan Rumah Tangga, dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan
Downloads
Latar Belakang; Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (Bayi bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan pada saat dewasa dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas . Stunting tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan lebih dari satu faktor (multifaktor) diantaranya adalah kondisi ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, pendapatan orangtua, ketahanan pangan rumah tangga, nutrisi ibu saat hamil, nutrisi 1000 HPK, asupan makanan dan penyakit infeksi.
Tujuan: untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sumberaji, Kabupaten Lamongan.
Metode: Penelitian cross sectional ini melibatkan 83 balita yang dipilih secara sengaja didasarkan pada pemilihan suatu karakteristik dengan teknik purposive sampling. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara untuk variabel ketahanan pangan rumah tangga dan pengukuran antropometri untuk variabel stunting. Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji statistik regresi logistik. Variabel bebas dari penelitian ini yaitu ketahanan pangan rumah tangga sedangkan variabel terikat dari penelitian ini yaitu stunting.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan 29 balita memiliki status gizi stunting (34,9%) dan 54 balita memiliki status gizi normal (65,1%). Selain itu, juga didapatkan jumlah rumah tangga tahan pangan 51,8%, rawan pangan tanpa kelaparan 28,9%, dan rawan pangan dengan kelaparan 18,1%. Berdasarkan uji regresi logistik rumah tangga rawan pangan tanpa kelaparan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian stunting (p= 219). Sedangkan pada rumah tangga rawan pangan dengan kelaparan berhubungan positif signifikan dengan kejadian stunting (p<0,001), baik pada model yang tidak disesuaikan maupun pada model yang disesuaikan (β-Koefisien: 77,14 (95%CI: 8,72-682,53) ke (β-Koefisien: 87,70 (95%CI: 9,57-804,12) ke (β-Koefisien: 153,41 (95%CI: 11,46-2053,61).
Kesimpulan: penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting. Oleh karena itu, perlu diberikan pendidikan gizi tentang pencegahan stunting, khususnya bagi masyarakat dengan kerawanan pangan rumah tangga.
Kata Kunci: stunting, ketahanan pangan, balita
Adriani, M., dan Bambang W. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Prenadamedia group.
Aisyah, I.S. 2020. Ketahanan Pangan Keluarga di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Kesehatan.
Badan Ketahanan Pangan. 2019. Indeks Ketahanan Pangan Indonesia. Jakarta: Badan Ketahan Pangan.
Ballard, T., Coates J., Swindale A., and Deitchler M. Household Hunger Scale: Indicator Definition and Measurement Guide. Washington, DC: Food and Nutrition Technical Assistance.
Bickel, G., Nord, C.P., Hamilton, W., dan Cook, J. 2000. Guide to Measuring Household Food Security. Alexandria: United States Departemen of Agriculture.
Coates, J., Anne S., and Paula B. 2007. Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS) for Measurement of Household Food Access: Indicator Guide (v. 3). Washington, D.C.: Food and Nutrition Technical Assistance
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Lamongan Tahun 2017. Lamongan: Dinas Kesehatan.
FAO. 1996. An Introduction to The Basic Concepts of Food Security. Tersedia di: http://www.fao.org/3/al936e/al936e.pdf pada tanggal 24 April 2021
Government of Kenya (GOK). 2008. Government Press, Central Bureau of Statistic, Ministry of Planning and National Development. Nairobi: Economic survey.
Jayanti, E.N. 2015. Hubungan antara Pola Asuh Gizi dan Konsumsi Makanan dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 6-24 Bulan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember.
Kementrian Kesehatan RI. 2018a. Cegah Stunting itu Penting. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. 2018b. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. 2018c. Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 482/menkes/sk/iv Tahun 2010: Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child. Immunization 2010-2014 (Gain uni 2010-2014). Jakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2007. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Komunitas Indonesia. Vol. 16(2): Hlm. 179-189.
Larasati, D.A., Triska S.N., dan Yuni S.A. 2018. Hubungan antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stuntingpada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang. Amerta Nutrisionist. Hlm. 392-401.
Masrin, Paratmanitya, Y., dan Aprilia, V. 2014. Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. Vol. 2(3): Hlm. 103-115.
Musyayadah. 2019. Hubungan Ketahanan Pangan Rumah Tangga, Pola Konsumsi dan Frekuensi Diare dengan Stunting pada Balita Usia 6-24 bulan. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Nadhiroh, S.R., Dan Khoirun N.. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia. Vol. 10(1): Hlm. 13-19.
Nurbaiti, L., Annis C.A., dkk. 2014. Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Vol. 27(2): Hlm. 104-112.
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 Tahun 2020 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2021. Surabaya: Pergub Jatim.
Sari, M. R., dan Bambang P. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerawanan Pangan Rumah Tangga Miskin di Desa Wiru Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Jejak. Vol. 2(2): Hlm. 135-143.
Suharyanto, Heri. 2011. Ketahanan Pangan. Jurnal Sosial Humaniora. Vol.4(2): Hlm. 186-194.
Umami, W. dan Ani, W. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Vol. 7(4): Hlm. 1720-1730.
UNICEF. 2019. Children, food and nutrition: Growing well in a changing world. Tersedia di https://www.unicef.org/reports/state-of-worlds-children-2019 pada tanggal 16 Januari 2021
WHO. 2017. World Health statistics 2017: Monitoring Health for the SDGs, Sustainable Development Goals. France: WHO Press.
World Health Organization. 2013. Childhoold Stunting: Context, Causes and Consequences. Tersedia di https://www.who.int/nutrition/events/2013_ChildhoodStunting_colloquium_14Oct_ConceptualFramework_colour.pdf pada tanggal 16 Januari 2021.
Copyright (c) 2022 anggy febriyanti, Emyr Reisha Isaura, Farapti Farapti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.