TEKNIK KULTUR Chlorella sp. SKALA LABORATORIUM DAN INTERMEDIET DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO JAWA TIMUR

Chlorella sp. Kultur Skala Laboratorium Skala Intermediet

Authors

  • Afif Mufidah
    afif.mufidah-2014@fpk.unair.ac.id
    Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
  • Agustono Agustono Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
  • Sudarno Sudarno Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
  • Daruti Dinda Nindarwi Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
January 14, 2019

Downloads

Mikroalga adalah tumbuhan tingkat rendah yang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis (Rismiarti dkk., 2016). Beberapa spesies mikroalga di alam merupakan pakan alami bagi ikan dan udang. Pakan alami menjadi sumber nutrisi penting pada stadium awal perkembangan organisme. Salah satu pakan alami yang digunakan untuk budidaya ikan yaitu Chlorella sp.. Chlorella sp. memiliki kandungan nutrisi protein sebesar 51–58%, minyak sebesar 28-32%, karbohidrat 12-17%, lemak 14-22%, dan asam nukleat 4-5% (Rachmaniah dkk., 2010).Salah satu cara untuk memperoleh biakan murni Chlorella sp. agar dapat memenuhi ketersediaan pakan alami dalam jumlah yang cukup, berkesinambungan dan tepat waktu adalah dengan adanya tindakan kultur. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 23 Januari sampai tanggal 23 Februari 2017. Tujuan praktek kerja lapang ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang teknik kultur Chlorella sp. skala laboratorium dan intermediet. Metode kerja yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode tersebut meliputi wawancara, observasi, dan partisipasi aktif selama proses kegiatan kultur Chlorella sp. skala laboratorium dan intermediet. Data yang terkumpul terdiri atas data primer dan sekunder. Kegiatan kultur Chlorella sp. skala laboratorium dilakukan dengan metode kultur bertingkat di dalam ruangan (indoor). Kultur Chlorella sp. dimulai dengan persiapan alat dan bahan (sterilisasi), pembuatan pupuk Walne dan vitamin, isolasi Chlorella sp. pada Petridish (media agar), kultur pada test tube 10 ml, kultur pada Erlenmeyer 250 ml, kultur pada Bottle glass 3 liter, dan kultur pada Carboy 10 liter. Kegiatan kultur Chlorella sp. skala intermediet dilakukan dimulai dengan persiapan alat dan bahan (sterilisasi), pemberian bibit Chlorella sp. yang berasal dari kultur murni skala laboratorium. Pemeliharaan Chlorella sp. dilakukan selama kurang lebih 5 hari yang mencapai fase eksponensial pada hari ke 4. Pemanenan dilakukan dengan metode flokulan kimia menggunakan NaOH. Kendala yang terdapat dalam teknik kultur Chlorella sp. adalah media kultur yang tidak bebas dari kontaminan, kepadatan awal yang tidak optimal, dan kondisi lingkungan yang tidak baik. Kondisi lingkungan yang tidak baik seperti kualitas air yang tidak sesuai dengan habitat Chlorella sp. dan kondisi cuaca yang fluktuatif akibat musim pancaroba yang mempengaruhi intensitas cahaya pada kultur Chlorella sp. skala intermediet. 

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>