Hubungan Asupan Kalsium dan Zink dengan Kejadian Stunting Pada Siswi SMP Unggulan Bina Insani Surabaya
Downloads
Latar Belakang: Remaja merupakan salah satu kelompok rawan terhadap stunting karena remaja beresiko mengalami defisiensi asupan makanan baik makronutrien maupun mikronutrien. Defisiensi asupan kalsium dan zink yang merupakan mikronutrien penting bagi pertumbuhan adalah faktor resiko stunting. Stunting pada masa remaja ini akan menurunkan kapasitas dan produktivitas kerja serta dapat meningkatkan resiko kematian ibu pada saat melahirkan.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan asupan kalsium dan asupan zink dengan kejadian stunting pada siswi SMP Unggulan Bina Insani Surabaya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Dengan besar sampel 68 orang yang diambil secara acak sederhana. Pengumpulan data menggunakan pengukuran tinggi badan, food recall 2x24 jam. Data dianalisis menggunakanare teknik analisis deskriptif dan uji korelasi Kendall's-Tau serta uji ANCOVA.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami stunting sebesar 22,1% dan 77,9% normal, rata-rata nilai Z-score 1,13 ± 0,94. Tingkat konsumsi asupan kalsium cukup sebesar 7.4% dan 92.6% asupannya kurang, dengan rata-rata asupan sebesar 336,7 ± 326,2 mg/hari. Tingkat konsumsi asupan zink cukup sebesar 5.9% dan 94.1% asupannya kurang, dengan rata-rata asupan sebesar 5,7 ± 3,0 mg/hari. Tidak ada hubungan antara asupan kalsium (r=0.072;p=0.385), asupan zink (r=0.124;p=0.138), asupan kalsium dan zink (p=0,478) dengan kejadian stunting.
Kesimpulan: Asupan kalsium dan zink tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada siswi SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. Agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai, siswi dapat melakukan pemantauan status gizinya secara rutin serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
ABSTRACT
Background: Adolescence is a vulnerable stunting group because adolescents are at risk of macronutrient or micronutrients intake deficiency. Calcium and zinc intake deficiency are vital micronutrients for the growth factor and the risk of stunting. Stunting in adolescence will reduce the work capacity and productivity and increase the risk of maternal death in childbirth.
Objectives: This study was aimed to analyze the correlation between calcium, zinc intake and stunting prevalence on SMP Unggulan Bina Insani Surabaya schoolgirls.
Methods: The research was a cross sectional study with quantitative approach. The sample size was 68 schoolgirls, were taken by simple random sampling. The data were collected by measuring height, food recall 2x24 hours. Analysis of data used in descriptive, Kendall's-Tau and ANCOVA Test.
Results: The results showed the proportion of respondents who experienced stunting 22% and normal 78%, with Zscore average at 1,13 ± 0,94. The consumption rate of calcium intake was sufficient at 7,4% and insufficient at 92,6%, with an average at 336,7 ± 326,2 mg/day. The consumption rate of zinc intake was sufficient at 5,9% and insufficient at 94,1%, with an average at 5,7 ± 3,0 mg/day. There is no relationship between the calcium intake (r=0.072;p=0.385), zinc intake (r=0.124;p=0.138), calcium and zinc intake (p=0,478) with the stunting prevalence.
Conclusions: The intake of calcium and zinc doesn't related to the stunting prevalence of the schoolgirls. The scoolgirls should to regularly monitor their nutritional status and behave in clean and healthy life, in order to achieve appropriate growth and development
Adriani, M. and Wirjatmadi, B. R. (2012) Peran Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Goup.
Adriani, M. and Wirjatmadi, B. R. (2013) Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Aguayo, V. M. and Menon, P. (2016) ‘Stop stunting: Improving child feeding, women's nutrition and household
sanitation in South Asia', Maternal and Child Nutrition, 12, pp. 3–11. doi: 10.1111/mcn.12283.
Almatsier, S. (2001) Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, S. (2009) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia P. Jakarta.
Almatsier, S. (2010) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Amelia, A. R., Syam, A. and Fatimah, S. (2013) ‘Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Dengan Status Gizi Santri
Putri Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Sulawesi Selatan Tahun 2013', pp. 1–15.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N. and Ririanty, M. (2015) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada
Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban
Areas)', e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), pp. 163–170. doi: 10.1007/s11746-013-2339-4.
Armelia, W. (2014) ‘Hubungan Tingkat Kecukupan Protein, Kalsium dan Zink dengan Pertumbuhan Linier Anak
TK'.
De Assumpcí£o, D. et al. (2016) ‘Calcium intake by adolescents: A population-based health survey', Jornal de
Pediatria, pp. 251–259. doi: 10.1016/j.jped.2015.09.004.
Balitbangkes Kemenkes RI (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013', Laporan Nasional 2013, pp. 1–
doi: 1 Desember 2013.
Balitbangkes Kemenkes RI (2018) ‘Riset Kesehatan Dasar 2018', Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pp. 1–
doi: 1 Desember 2013.
Bueno, A. L. and Czepielewski, M. A. (2008) ‘The importance for growth of dietary intake of calcium and vitamin
D', Jornal de Pediatria, 84(5), pp. 386–394. doi: 10.2223/JPED.1816.
Caulfield, L. E. et al. (2006) ‘Stunting, wasting, and micronutrient deficiency disorders', in D, J. et al. (eds) Disease
Control Priorities in Developing Countries. 2nd edn. Washington DC: Oxford University Press, pp. 551–67.
Chastity, C. N. (2017) Hubungan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Remaja Di Sukoharjo Jawa
Tengah. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Christiany, I., Hakimi, M. and Sudargo, T. (2009) ‘Status gizi, asupan zat gizi mikro (kalsium, magnesium)
hubungannya dengan sindroma premenstruasi pada remaja putri SMU Sejahtera di Surabaya', Jurnal Gizi Klinik
Indonesia, pp. 29–34. doi: 10.22146/IJCN.17685.
Damayanti, A. E. (2016) Hubungan Citra Tubuh, Aktivitas Fisik, dan Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Status
Gizi Remaja Putri.
Darawati, M. (2016) Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi. Edited by Hardinsyah and I. D. N. Supariasa. Jakarta: EGC.
Fauziah, F. and Irianto, S. E. (2015) ‘HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN ZINC DAN KALSIUM
PADA REMAJA USIA 10-15 TAHUN DI PROVINSI NTB NTT', Nutrire Diaita, 7(1), pp. 54–63.
Fikawati, S., Syafiq, A. and Puspasari, P. (2005) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan kalsium pada
remaja di Kota Bandung', Universa Medicina, 24(1), pp. 24–34.
Gibson, R. S. (2005) Principles of Nutritional Assessment. Oxford University Press, USA.
Gracia-Marco, L. et al. (2010) ‘Bone mass and bone metabolism markers during adolescence: The HELENA study',
Hormone Research in Paediatrics, 74(5), pp. 339–350. doi: 10.1159/000314965.
Isdijoso, W. (2010) National report Indonesia. Child Poverty and Disparities in Indonesia: Challenges for Inclusive
Growth.
Julia, M. and Amin, N. A. (2014) ‘Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan
kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan', Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia, 2(3), pp. 170–177.
Jumirah, M., Lubis, Z. and Aritonang, E. (2006) ‘Status Gizi Dan Tingkat Kecukupan Energi Dan Protein Anak
Sekolah Dasar Di Desa Namo Gajah , Kecamatan Medan Tuntungan', pp. 73–78.
Kemenkes RI (2013a) ‘Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia', Jakarta.
Kemenkes RI (2013b) Regulation on Recommended Dietary Allowance of Indonesia (Angka Kecukupan Gizi). Indonesia's Minister of Health.
Kemenkes RI (2017) Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017. Jakarta, Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat. doi: 10.3870/tzzz.2010.07.001.
L nnerdal, B. (2000) ‘Dietary Factors Influencing Zinc Absorption', The Journal of Nutrition, 130(5), pp. 1378–
Maggini, S., Wenzlaff, S. and Hornig, D. (2010) ‘Essential Role of Vitamin C and Zinc in Child Immunity and
Health', International Medical Research, 38(2), pp. 386–414. doi: 10.1177/147323001003800203.
Maharsari, D. R. (2018) HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DENGAN TINGGI BADAN. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Marut, U. D. (2007) ‘Aspek Sosial Ekonomi dan Kaitannya dengan Masalah Gizi Kurang di Kabupaten Manggarai,
Nusa Tenggara Timur', Jurnal Gizi dan Pangan, 2(3), pp. 36–43.
Maspaitella, M. L. and Dieny, F. F. (2012) ‘Hubungan Asupan Kalsium dan Fosfor, Indeks Massa Tubuh, Persen
Lemak Tubuh, Kebiasaan Olahraga, Usia Awal Menstruasi dengan Kepadatan Tulang pada Remaja Putri', Journal of
Nutrition College, 1(1), pp. 229–240.
Rahmawati, R. F. (2012) ‘Pengetahuan gizi, sikap, perilaku makan dan asupan kalsium pada siswi SMA',
Universitas Diponegoro, pp. 1–23.
Roohani, N. et al. (2013) ‘Zinc and its importance for human health: An integrative review', Journal of research in
medical sciences: the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 18(2), p. 144. doi: 23914218.
Rosrnalina, Y. and Ernawati, F. (2010) ‘Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja
SLTP', Penelitian Gizi dan Makanan, 33(1), pp. 14–22.
Sari, P. (2011) Status Gizi Anak Sekolah Usia 10 - 12 Tahun dan Hubungannya dengan Asupan Kalsium Di SDN X
Kampung Serang, Kabupaten Bekasi Tahun 2011. Universitas Indonesia.
Soekarti, M., Soetardjo, S. and Almatsier, S. (2011) Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Sulistianingtias Laila E (2017) ‘Hubungan Antara Asupan Zink Dengan Kejadian Stunting Pada Remaja di
Sukoharjo Jawa Tengah', pp. 1–10.
Sumarmi, M. S. (2016) ‘Maternal Short Stature and Neonatal Stunting : an Inter-Generational Cycle', Interna,
(April).
Sundari, E. (2016) ‘Hubungan asupan protein, seng, zat besi, dan riwayat penyakit infeksi dengan z-score tb/u pada
balita', Artikel Penelitian UNDIP, pp. 1–24.
Supariasa, I Dewa Nyoman., Bakri, Bachyar., Fajar, Ibnu., dan Ester, M. (no date) Penilaian Status Gizi. EGC.
Susetyowati (2016) Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi. Edited by Hardinsyah and I. D. N. Supariasa. Jakarta: EGC.
Trihono et al. (2015) Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusi. Edited by M. Sudomo. Jakarta: Lembaga
Penerbit Balitbangkes.
Trisnawati, I. (2014) ‘Hubungan Asupan Fe, Zinc, Vitamin C Dan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Di SMP Negeri 4 Batang'.
UNICEF, WHO and The World Bank (2014) ‘Levels and Trends in Child malnutrition', Midwifery, p. 4. doi:
1016/S0266-6138(96)90067-4.
Victora, C. G. et al. (2008) ‘Maternal and child undernutrition: consequences for adult health and human capital',
The Lancet, 371(9609), pp. 340–357. doi: 10.1016/S0140-6736(07)61692-4.
World Health Organization (2005) Nutrition in adolescence – Issues and Challenges for the Health Sector Issues in
Adolescent Health and Development WHO Library Cataloguing-in-Publication Data Nutrition in adolescence :
issues and challenges for the health sector : issues in adolescent he.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.