Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya
Downloads
ABSTRAK
Latar Belakang: Wasting adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang mengakibatkan balita berisiko mengalami ketertinggalan tumbuh kembang secara jangka panjang. Angka wasting di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 sebesar 10,2%, sehingga wasting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius untuk ditangani menurut standar WHO. Kejadian wasting masih ditemukan di Kota Surabaya, salah satunya di Puskesmas Simomulyo yang memiliki angka balita gizi buruk terbanyak se-Kota Surabaya. Kejadian wasting pada balita dapat dicegah dengan mengubah faktor risiko yang dapat dikendalikan.
Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko kejadian wasting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Simomulyo Surabaya. Total sampel 42 balita berusia 12-60 bulan, terdiri dari 21 balita wasting dan 21 balita non-wasting. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Asupan zat gizi makro diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner food recall 3x24 jam; karakteristik balita dan keluarga balita diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner; pengukuran berat badan balita menggunakan timbangan digital dan tinggi badan balita menggunakan mikrotoa. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara asupan energi (p=<0,001; OR=13,6 dengan CI 95%=3,09-59,8), asupan karbohidrat (p=0,014; OR=7,1 dengan CI 95%=1,31-38,8), pendidikan ibu (p=0,031; OR=4,0 dengan CI 95%=1,11-14,4), pendapatan keluarga (p=0,002; OR=8,5 dengan CI 95%=2,06- 35,08), dan pengeluaran pangan (p=0,024; OR=4,6 dengan CI 95%=1,17-18,68) dengan kejadian wasting. Sedangkan, asupan protein (p=1,000; OR=1,0 dengan CI 95%=0,06-17,12), asupan lemak (p=0,259; OR=2,4 dengan CI 95%=0,51-11,26), status pekerjaan ibu (p=0,747; OR=0,8 dengan CI 95%=0,34-4,64) dan jumlah anggota keluarga (p=0,757; OR=0,8 dengan CI 95%=0,24-2,79) tidak berhubungan dengan kejadian wasting.
Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini asupan energi dan karbohidrat, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan pengeluaran pangan merupakan faktor risiko kejadian wasting pada balita di wilayah Puskesmas Simomulyo Surabaya.
Kata kunci: balita, status gizi, gizi kurang, wasting, faktor risiko
Menteri Kesehatan RI (2020) Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2 Tahun 2020, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Unicef/WHO/The World Bank (2019) Joint Child Malnutrition Estimates: Levels and Trends in Child malnutrition 2018 Edition, Geneva: World Health Organization.
Menteri Kesehatan RI (2014) Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, Dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
WHO (2010) Nutrition Landacape Information System (NLIS). Geneva: World Health Organization.
Balitbangkes (2013) Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Balitbangkes (2019) Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2019) Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2018. Surabaya: Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
UNICEF (2015) UNICEF's approach to scaling up nutrition. New York: UNICEF.
Hendrayati, Amir, A. and Darmawati (2013) ‘Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Anak Balitadi Kecamatan
Marioriwawo Kabupaten Soppeng', Media Gizi Pangan, 15(1), pp. 56–61.
Barasi, M. (2007) Nutrition At A Glance. Terjemahan oleh: Hermin. Jakarta: Erlangga.
Putri, D. S. K. and Wahyono, T. Y. M. (2013) ‘Faktor Langsung Dan Tidak Langsung Yang Berhubungan Dengan Kejadian Wasting Pada Anak Umur 6 – 59 Bulan Di Indonesia Tahun 2010', Media Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, 23(3), pp. 110–121.
Nurmaliza and Herlina, S. (2018) ‘Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu terhadap Status Gizi Balita', KESMARS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit, 1(1), pp. 44–48. doi: doi.org/10.31539/kesmars.v1i1.171.
Amirah, A. N. and Rifqi, M. A. (2019) ‘Karakteristik, Pengetahuan Gizi Ibu dan Status Gizi Balita (BB/TB) Usia 6-59 bulan', Amerta Nutrition, 3(3), p. 189-193. doi: 10.20473/amnt.v3i3.2019.189-193.
Diniyyah, S. R. and Nindya, T. S. (2017) ‘Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik', Amerta Nutrition, 1(4), p. 341-350. doi:
20473/amnt.v1i4.7139.
Afriyani, R. and Malahayati, N. (2016) ‘Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Wasting Pada Balita Usia 1-5 Tahun', Jurnal Kesehatan, 7(1), pp. 66–72. doi: http://dx.doi.org/10.26630/jk.v7i1.120
Suyatman, B., Fatimah, S. and Dharminto (2017) ‘Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang Pada Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang)', Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), pp. 778–787.
Gibson , R. (2005) Principles of Nutrional Assesment. New york: Oxford University.
Huriah, T. et al. (2014) ‘Malnutrisi Akut Berat dan Determinannya pada Balita di Wilayah Rural dan Urban Severe Acute Malnutrition and Determinants among Children in Rural and Urban Communities', Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9(1), pp. 50–57.
Abeng, A. T., Ismail, D. and Huriyati, E. (2014) ‘Sanitasi, infeksi, dan status gizi anak balita di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara', Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 10(3), p. 159. doi:
22146/ijcn.18867.
Adani, V., Pangestuti, D. and Rahfiludin, M. (2016) ‘Hubungan Asupan Makanan (Karbohidrat, Protein Dan Lemak) Dengan Status Gizi Bayi Dan Balita (Studi Pada Taman Penitipan Anak Lusendra Kota
Semarang Tahun 2016)', Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(3), pp. 261–271.
Harjatmo, Par'i and Wiyono, (2017) Buku Ajar Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Helmi, R. (2013) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Margototo', Jurnal Kesehatan, IV(1), pp. 233–242. Available at: http://dx.doi.org/10.26630/jk.v4i1.6.
Regar, E. and Sekartini, R. (2014) ‘Hubungan Kecukupan Asupan Energi dan Makronutrien dengan Status Gizi Anak Usia 5-7 Tahun di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur Tahun 2012', eJournal
Kedokteran Indonesia, 1(3), pp. 184–189. doi: 10.23886/ejki.1.3001.
Rochmawati, Marlenywati and Waliyo, E. (2016) ‘Gizi Kurus ( Wasting ) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pontianak', Vokasi Kesehatan, II(2), pp. 132–138.
Sulistyoningsih, Hariyani. (2011) Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
AIPGI. (2017) Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
Ni'mah., C. and Lailatul, M. (2015) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada Balita Keluarga Miskin', Media Gizi Indonesia, 10(1), pp. 84–90.
http://dx.doi.org/10.20473/mgi.v10i1.84-90
Rahayu, R. M., Pamungkasari, E. P. and Wekadigunawan, C. (2018) ‘The Biopsychosocial Determinants of Stunting and Wasting in Children Aged 12-48 Months', Journal of Maternal and Child Health, 3(2), pp.105–118. doi: 10.26911/thejmch.2018.03.02.03.
Susi, H. (2014) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Kasihan Yogyakarta', Stikkes 'Aisyiyah, pp. 1–19.
Alamsyah, D., Mexitalia, M. and Margawati, A. (2015) ‘Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang', Jurnal Vokasi Kesehatan, 1(5), pp. 131–135.
Novitasari, Destriatania, S. and Febry, F. (2016) ‘Determinan Kejadian Anak Balita di Bawah Garis Merah di Puskesmas Awal Terusan', Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(1), pp. 48–63.
Nainggolan, J. and Remi, Z. (2012) ‘Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung', Medical Journal of Lampung University, 1(1), pp. 62–73.
Eshete, H., Abebe, Y., Loha, E., Gebru, T. & Tesheme, T. (2017) ‘Nutritional Status and Effect of Maternal Employment among Children Aged 6 – 59 Months in Wolayta Sodo Town , Southern Ethiopia : A
Cross-sectional Study', Ethiopian Journal of Health Sciences, 2(27). doi: 10.4314/ejhs.v27i2.8
Hasyim, D. (2017) ‘Hubungan Status Ekonomi Dengan Kejadian Balita Kurus (Wasting) Di Paud Surya Ceria Pringsewu', Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(2), pp. 20–24. doi: 10.35952/jik.v6i1.85.
Rumende, M. et al. (2018) ‘Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Tombatu Uatara Kabupaten Minahasa Tenggara', Kesmas, 7(4).
Wahyudi, B. F., Sriyono and Indarwati, R. (2015) ‘Analisis Faktor yang Berkaitan dengan Kasus Gizi Buruk pada Balita', Jurnal Pediomaternal, 3(1), pp. 83–91.
Sartika, R. A. D. (2010) ‘Analisis Pemanfaatan Program Pelayanan Kesehatan Status Gizi Balita', Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(2), pp. 1–8. Available at: http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/152.
Mkhize, M. and Sibanda, M. (2020) ‘A review of selected studies on the factors associated with the nutrition status of children under the age of five years in South Africa', International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(21), pp. 1–26. doi: 10.3390/ijerph17217973.
Septianasari, F. T. (2018) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita', Jurnal Media Kesehatan, 8(2), pp. 190–197. doi: 10.33088/jmk.v8i2.283.
Ariningsih, E. (2016) ‘Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Rawan Pangan', Analisis Kebijakan Pertanian, 6(3), pp. 239–255. doi: 10.21082/akp.v6n3.2008.239-255.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.