Analisis Kualitatif Kandungan Boraks pada Makanan di Wilayah Kota Banyuwangi
Downloads
Latar Belakang: Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia sehingga makanan aman untuk dikonsumsi. Pengolahan suatu makanan tidak terlepas dari adanya bahan tambahan pangan yang merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan. Salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaanya adalah boraks karena sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam tubuh manusia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif kandungan boraks pada makanan yang dijual oleh pedagang yang ada di wilayah Kota Banyuwangi.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2020 di Laboratorium Kesehatan Lingkungan PSDKU Universitas Airlangga Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 15 makanan yang terdiri dari kerupuk, pentol, bakso, tahu walik dan cimol. Sampel didapatkan dari 15 pedagang makanan yang berbeda di daerah Kota Banyuwangi diantaranya wilayah Giri, Pakis, Glagah, Tukang Kayu, Sobo dan Kepatihan. Pengujian kandungan boraks ini dilakukan oleh mahasiswa Kesehatan Lingkungan yang salah satunya peneliti sendiri dengan menggunakan Test Kit Boraks.
Hasil: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 15 sampel makanan yang dijual di wilayah Kota Banyuwangi sebanyak 10 sampel (66,7%) yaitu pada 5 sampel pentol, 3 sampel bakso serta satu sampel kerupuk dan tahu walik. Sementara sisanya yaitu 5 sampel (33,3%) yang negatif boraks diantaranya satu sampel kerupuk, 3 sampel bakso dan cimol.
Kesimpulan: Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi atau membeli makanan dengan memperhatikan ciri-ciri yang ada pada makanan dan sebaiknya pengawasan serta pembinaan terhadap pedagang makanan yang ada di wilayah Kota Banyuwangi lebih ditingkatkan.
Kata kunci: analisis kualitatif, keamanan pangan, pedagang, boraks
Azmi, A. R., Masri, M. and Rasyid, R. (2018) ‘Uji Kualitatif Boraks Pada Beberapa Produk Kerupuk Ikan Yang Dijual Di Kota Padang Tahun 2018', Jurnal Kesehatan Andalas, 7(4), p. 521. doi: 10.25077/jka.v7.i4.p521-525.2018.
Fanani, A. (2019) ‘Makanan Mengandung Borak dan Formalin Ditemukan di 2 Pasar Banyuwangi'.
Hadi Putra, I., Setyawan, B. and Ulfa, R. (2020) ‘Identifikasi Formalin dan Boraks pada Produk Bakso di Kecamatan
Bamyuwangi', Teknologi Pangan Dan Ilmu Pertanian, 2(03).
Kholifah, S. (2018) ‘Uji Boraks Dan Formalin Pada Jajanan Disekitar Universitas Yudharta Pasuruan', TEKNOLOGI PANGAN: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 9(1), pp. 10–19. doi:10.35891/tp.v9i1.933.
Lestari, T. R. P. (2020) ‘Keamanan Pangan Sebagai Salah Satu Upaya Perlindungan Hak Masyarakat Sebagai Konsumen', Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 11(1), pp. 57–72. doi: 10.46807/aspirasi.v11i1.1523.
Litovitz, T. L., W. K. Schwartz, G. M. O. and Schmitz., and B. F. (1998) ‘Clinical Manifertations of Toxicity in a Series of 784 Borac Acid Ingestion', American Journal Emergency Medical 6, pp. 209–215.
Misbah, S. R. et al. (2017) ‘Analisis kandungan boraks pada bakso yang dijual di anduonohu kota kendari sulawesi tenggara', Jurnal Kesehatan Manarang, 3, pp. 81–85. doi:https://doi.org/10.33490/jkm.v3i2.41.
Mudzkirah, I. (2016) IDENTIFIKASI PENGGUNAAN ZAT PENGAWET BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN JAJANAN DI KANTIN UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2016.
Mukono, H. J. (2011) Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP).
Nugraheni, H. (2018) Kesehatan Masyarakat dalam Determinan Sosial Budaya. Yogyakarta: Deepublish.
PP RI No.18 (2019) ‘Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 86 Tahun 2019 Tentang Keamanan Pangan', in.
Pudjirahaju, A. (2017) Pengawasan Mutu Pangan. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Saparinto, C. et al (2006) Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius.
Septiani, T. and Roswiem, A. P. (2018) ‘ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA BAHAN PANGAN DAGING OLAHAN DAN IDENTIFIKASI SUMBER BORON DENGAN FTIR – ATR',
Indonesia Journal of Halal, pp. 48–52.
Sugiyono (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. Bandung: Alfabeta, CV.
Widyaningsih, T. D. et al (2006) Alternatif pengganti formalin pada produk pangan. Jakarta: Trubus agrisaran.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.