Analisis Sanitasi Lingkungan Kolam Renang X di Banyuwangi
Latar Belakang: Kolam renang merupakan salah satu tempat umum yang harus tejaga kualitas lingkungannya dari berbagai segi. Salah satu wujud upayanya adalah dengan melakukan kegiatan sanitasi kolam renang. Kegiatan sanitasi merupakan usaha mengendalikan dan mengawasi atas faktor fisik lingkungan yang memengaruhi kesehatan manusia. Sanitasi kolam renang penting dilakukan agar kualitas lingkungan meningkat, sehingga kecelakaan, penyebaran penyakit dan keracunan dapat dicegah secara tepat.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi
Metode: Penelitian menggunakan metode observasional dan dianalisis secara deskriptif. Waktu penelitian yaitu 30 September 2019 bertempat pada kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi. Observasi dilaksanakan menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun berdasarkan peraturan yang ada dan telah diolah. Peraturan yang dimaksud yaitu Permenkes no. 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higienis sanitasi kolam renang, solus per aqua dan pemandian umum, Permenkes no.061/MENKES/PER/I/1991 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kolam renang dan pemandian umum, Permenpar no. 16 tahun 2015 tentang standar usaha gelanggang renang dan Permenpora nomor 0636 tahun 2014 tentang standar prasarana olahraga berupa bangunan kolam renang. Beberapa variabel yang dimuat dalam instrumen penelitian yaitu tempat, bangunan, kolam renang, fasilitas penunjang dan sarana prasarana.
Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan nilai pada setiap variabel yaitu untuk tempat memiliki nilai 1,95, variabel bangunan memiliki nilai 2,55, variabel kolam renang memiliki nilai 4,2, variabel fasilitas penunjang memiliki nilai 4,8 dan variabel sarana prasarana memiliki nilai 2,2. Nilai tiap variabel tersebut dilakukan perhitungan total nilai dan membandingkannya dengan kategori yang ada sehingga sanitasi kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi masuk dalam kategori baik dengan hasil perhitungan yang didapat yaitu 80,3% atau hasil total nilai 15,70.
Kesimpulan: Secara umum kondisi kesehatan lingkungan pada kolam renang X di Banyuwangi dalam kondisi yang baik. Meski begitu, kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi masih perlu melakukan perbaikan terhadap beberapa variabel yang belum memenuhi persyaratan.
Azzahra, M. F. and Salayanti, S. (2018) ‘Analisis Pola Sirkulasi Pengunjung Pada Celebrity Fitness Transtudio Mall Bandung', Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia, 1(3), p. 257. doi: 10.25124/idealog.v1i3.1228.
BPPSDMK Kementrian Kesehatan (2016) Ilmu Kesehatan Masyarakat PKM. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Fitria, D. L, dkk. (2019) ‘Gambaran sanitasi kolam renang x di banyuwangi', Jurnal kesehatan Lingkungan, 11(2). [Serial Online] Available at: https://e-journal.unair.ac.id/JKL/article/download/8491/7163 (Diakses pada tanggal 11 Juni 2021 pukul 09.05)
Hayat, F. and Hafid, H. (2019) ‘Kondisi Sanitasi Kolam Renang Waterboom Mattampa Kabupaten Pangkep', Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 19(1), p. 43. doi: 10.32382/sulolipu.v19i1.1038.
DLH. (2017) ‘Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Timur', pp. 1–12.
Jaya, S. M. dan Ernawati, J. (2018) ‘Pola Pemanfaatan Taman Wisata Wendit di Kabupaten Malang', Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 6(3). [Serial Online] Available at: http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/635%0Ahttp://files/156/Jaya and Ernawati - 2018 - Pola Pemanfaatan Taman Wisata Wendit di Kabupaten .pdf%0Ahttp://files/157/635.html. (Diakses pada tanggal 10 Juni pukul 21.15)
Made, N., Erlinda, T. dan Rusminingsih, N. K. (2019) ‘Keadaan Sanitasi Kolam Renang Tirta Yasa Desa Mambal Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Tahun 2017', Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(1), pp. 11–30.
Mahyudin, R. P. (2017) ‘Kajian Permasalahan Pengelolaan Sampah Dan Dampak', Jurnal Teknik Lingkungan, 3(1), pp. 66–74.
Menkes (2017) ‘Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum', Menteri Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Menpora (2014) ‘Standar Prasarana Olahraga Berupa Bangunan Kolam Renang', Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
Menpar (2015) ‘Standar Usaha Gelanggang Renang', Mentri Pariwisata. Jakarta: Menteri Pariwisata.
Mukono, H. J. (2006) Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan (Edisi kedua). 2nd edn. Surabaya: Surabaya Airlangga University Press.
Nugroho, O. (2018) ‘Survei Tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kolam Renang di Kota Semarang Tahun 2017'. Universitas Negeri Semarang. 2017
Menkes (1991) ‘Persyaratan Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum'. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Rahma, dkk (2019) ‘Peqguruang: Conference Series', 1(September), pp. 1–8.
Rina, L. dan Sulistari, E. (2014) ‘Tata Ruang Kantor Penunjang Efisiensi Kerja Pada Kantor Tata Usaha Di SMK Negeri 1 Salatiga', Jurnal Satya Widya, 30(2), p. 112. doi: 10.24246/j.sw.2014.v30.i2.p112-120.
Riska Setiowati (2011) ‘Gambaran Sanitasi Kolam Renang dan Pemandian Umum di Kabupaten Jember'. Universitas Jember. 2011
Rozanto, N. E. (2015) ‘Tinjauan Kondisi Sanitasi Lingkungan Kolam Renang, Kadar Sisa Khlor, Dan Keluhan Iritasi Mata Pada Perenang Di Kolam Renang Umum Kota Semarang Tahun 2015'. Universitas Negeri Semarang. 2015
Rozanto, N. E. (2017) ‘Kondisi Sanitasi Lingkungan Kolam Renang, Kadar Sisa Khlor, dan Keluhan Iritasi Mata', Journal of Public Health Research and Development, 1(1), pp. 89–95. doi: 10.1039/AN8780200181.
Saraswati, Ni Putu Gilang, D. (2013) ‘Stadion dan Fasilitas Pelatihan Futsal di Surabaya', Jurnal Teknik Arsitektur, 1(2), pp. 296–302.
Savira, F. dan Suharsono, Y. (2013) ‘Kajian Tentang Pengelolaan Sampah Di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta', Journal of Chemical Information and Modeling, 01(01), pp. 1689–1699.
Watung, A. T. (2019) ‘Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado', 01(04), pp. 1–6.
WHO (2006) Guidelines For Safe Recreational Water Environment Volume 2 Swimming Pools And Similar Environments. Volume 2. Switerland: WHO Press.
WHO (2006) ‘Guidelines for safe recreational water'. [Serial Online] Available at: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjJkNvYrKrxAhVC63MBHZ8uBoYQFjAKegQIHhAF&url=https%3A%2F%2Fwww.who.int%2Fwater_sanitation_health%2Fenvironmentalsanitation.pdf&usg=AOvVaw2j4h6nsGbJ3Zx-Kv92tJx2. (Diakses pada tanggal 12 Juni 2021 pukul 10.21)
Copyright (c) 2022 Rista Novianti Novianti, Septa Indra Puspikawati, Eqia Arum Azzahro, Eqia Arum Azzahro, Ajeng Febrianti Rahayu, Ajeng Febrianti Rahayu, Mirah Mirah Alamiyyah, Mirah Mirah Alamiyyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.