PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF SIRUP JAMU SEHAT UNTUK PEMBERDAYAAN POSDAYA DI KABUPATEN SIDOARJO
Downloads
Indonesian people should be proud of its great natural biodiversity with precious ancestral heritages, such as Indonesian traditional medicine or Jamu. It has been intended to diversify the product of jamu that are affordable and healthy. Recently, it has been known that some luxury hotels in Indonesia creates jamu as a welcome drink, which is not only fresh but also healthful, to attract foreign customers. Empowering the community to be able making jamu syrups is importantly required for attracting many tourists to visit Indonesia. In this program, about 10 and 11 residents in the neighbourhood (RT) of 25 and 59, respectively, in Kebon Agung village, Sukodono district, Sidoarjo Regency were involved. They were trained for making jamu syrup made from lemongrass and mangosteen's peel using health manufacturing process of traditional medicine i.e., without any chemical preserving, coloring, and taste masking agents, as well as hygienic packaging methods that can be long lasting, aesthetic appearing, and worth selling. The program consisted of training, mentoring, and lecturing to explain the making process of lemongrass and mangosteen peel syrups. The program was conducted until all participants were able to produce their own products well. The first production target was about each 200 bottles of lemongrass and mangosteen peel syrup could be sold. Bottle packaging, packaging equipment, and other supporting equipment will be delivered entirely as initial capital of POSDAYA. Hopefully, after the program is completed, the sustainability of this effort can be continued under the guidance of Universitas Airlangga.
Abstrak
Bangsa Indonesia patut berbangga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa ditambah dengan warisan nenek moyang yang berharga, salah satunya adalah jamu Saat ini, dirasakan perlu dilakukan diversiï¬kasi pengembangan jamu sebagai minuman sehat sehingga tercipta jamu yang murah, terjangkau masyarakat, dan sehat. Ada kecenderungan beberapa hotel berbintang di Indonesia menciptakan jamu sebagai welcome drink untuk menarik pelanggan, yang tidak hanya segar tetapi juga menyehatkan. Pemberdayaan masyarakat untuk bisa membuat sirup minuman jamu yang sehat perlu lebih dikembangkan sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia. Dalam kegiatan ini telah dapat dilatih 10 orang warga RT 25 dan 11 orang warga RT 59 Desa Kebon Agung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo dalam pembuatan sirup sereh dan sirup kulit buah manggis dengan cara yang sehat, yaitu tanpa pengawet, tanpa pewarna, dan tanpa penambah rasa, sekaligus cara pengemasannya yang higienis sehingga dapat bertahan lama, memenuhi persyaratan estetis, dan layak jual. Metode yang digunakan adalah pelatihan, pendampingan, serta ceramah untuk menjelaskan pembuatan sirup sereh dan sirup kulit buah manggis hingga peserta mampu memproduksi sendiri dengan baik dan benar. Produksi pertama ditargetkan dapat dibuat 200 botol sirup sereh dan 200 botol sirup kulit buah manggis yang layak untuk dijual. Pembelian botol, peralatan pengemasan botol, dan alat-alat pendukung lainnya akan diserahkan seluruhnya sebagai modal awal dari POSDAYA. Harapannya setelah program selesai, keberlanjutan usaha ini dapat terus dilakukan di bawah binaan Universitas Airlangga.
Santoso, S.O. 1995. "Khasiat Tumbuhan Obat sebagai Jamu”. Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional. Jakarta.
Siesta. 2014. "Menemukan Jamu di Hotel dan Kafe”. www.republika.co.id/berita/ koran/leasure/14/12/16/ngny4a5-menemukan-jamu-di-kafe-dan-hotel,16 Desember.
Saerang, C. 2009. "Jamu, antara Realitas dan Tantangan Masa Depan”. www.alumni-ipb.or.id , 7 Januari.
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.