BINA KELUARGA SETARA UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN KELUARGA

equal family family resilience

Authors

  • Nurul Hidayati
    nurul.iedha@gmail.com
    Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas 45 Surabaya, Indonesia
29 June 2020

Downloads

Surabaya is one of the cities with the highest divorce rates in East Java. One of the efforts made is to conduct interventions to improve family resilience in Surabaya. Activities to improve family resilience are carried out through understanding eight family functions and the implementation of the eight family functions. The goal of the equal family development activity is to increase the role of family members in realizing a quality and equal family. Other goals in the long term can reduce divorce rates and increase family resilience, increase gender equality in the family, improve the role and function of husband and wife in the family, increase the roles of men and women in educating children, and implement children's rights in the family. Socially, family resilience must be built through increasing the capacity of family members. Family resilience is also closely related to the gender construction that develops in society. This article aims to understand how an equal family building program is an effort to improve family resilience in Surabaya families.

 

abstrak


Kota Surabaya termasuk kota yang memiliki tingkat perceraian yang tertinggi di Jawa Timur. Salah satu upaya yang perlu dilakukan yakni mengadakan intervensi untuk meningkatkan ketahanan keluarga pada keluarga-keluarga di Surabaya. Kegiatan peningkatan ketahanan keluarga yang dilakukan yakni melalui pemahaman delapan fungsi keluarga, dan praktek implementasi kedelapan fungsi keluarga tersebut. Tujuan Kegiatan Bina Keluarga Setara adalah meningkatkan peran anggota keluarga dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan setara dalam relasi. Tujuan lain dalam jangka panjang dapat menurunkan angka perceraian dan meningkatkan ketahanan keluarga. Tujuan khusus yakni meningkatkan kesetaraan gender dalam keluarga, meningkatkan peran dan fungsi suami istri dalam keluarga, meningkatkan peran laki-laki dan perempuan dalam mendidik anak, dan menerapkan hak anak dalam keluarga. Secara sosial budaya ketahanan keluarga harus dibangun melalui peningkatan kapasistas anggota keluarga agar mampu melaksanakan peran dalam keluarga secara optimal. Ketahanan keluarga juga berkaitan erat dengan konstruksi gender yang berkembang dalam masyarakat. Secara ringkas, artikel ini bertujuan untuk memahami bagaimana program bina keluarga setara sebagai upaya meningkatkan ketahanan keluarga pada keluarga Surabaya.