PENGEMBANGAN DESA WISATA CANDISARI KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGANMELALUI BRANDING DAN MEDIAONLINE
Downloads
Candisari Village is one of the villages in Sambeng Lamongan District. Candisari village has the potential for the development of tourism with historical branding. The village has a collective memory of the community which, if recorded and retold, will be interesting for educational materials, culinary tourism, forest land in some parts can be developed into an outbound arena, as well as other community activities ie, having a typical papaya production called calina, a sugar cane processing factory brown sugar, and one of the KKN BBM programs that started with the planting of oyster mushrooms and hydproponic vegetables. The various potentials are at least a capital for Candisari Village in arranging it as a Tourism Village. While the main problem in the development of Candisari tourism village at present is the absence of branding and the lack of facilities or publications to introduce it to the community. The purpose of this activity is to improve and develop the potential of Candisari tourism villages to be more productive and bring economic benefits to the village community. The solution used is making brands and making marketing publications through websites and social media. At the end of the activity, the Candisari tourism village community experienced an increase in the quality of life, one of which was the village's potential and tourism.
abstrak
Desa Candisari merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sambeng Lamongan. Desa Candisari memiliki potensi untuk pengembangan wisata dengan branding sejarah. Desa memiliki memori kolektif masyarakat yang kalau dibukukan dan diceritakan ulang akan menarik untuk bahan edukasi, wisata kuliner, lahan hutan yang dibeberapa bagian bisa dikembangkan menjadi arena outbond, serta aktifitas masyarakat lainnya yakni, memiliki produksi khas buah pepaya yang disebut calina, pabrik pengolahan tebu menjadi gula merah, dan salah satu program KKN BBM yang mengawali dengan penanaman jamur tiram dan sayur hidproponik. Berbagai potensi tersebut setidaknya menjadi modal bagi Desa Candisari dalam menata sebagai Desa Wisata.Sedangkan persoalan utama dalam pengembangan desa wisata Candisari saat ini adalah masih belum adanya branding dan belum adanya sarana atau publikasi untuk mengenalkan pada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan dan mengembangkan potensi desa wisata Candisari agar lebih produktif dan mendatangkan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat desa. Solusi yang digunakan adalah pembuatan brand dan pembuatan publikasi pemasaran melalui website dan media sosial. Pada akhir kegiatan, masyarakat desa wisata Candisari mengalami peningkatan kualitas hidup salah satunya dengan keberadaan potensi dan wisata desa.
Arifin B. 2007. Diagnosa Ekonomi Politik Pangan dan Pertanian. Jakarta [ID]: PT. Raja Grafindo Persada
Bagus GN. 1991. Hubungan Pariwisata dengan Budaya di Indonesia: Prospek dan Masalahnya dalam Kumpulan Kongres Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud.
Muallisin, Isnaini. 2007. Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian 02 (2007): 15-23.
Kotler, Philip dan Keller K Lane, (2006). Manajemen Pemasaran, Jakarta: Ghalia .Indonesia.
Spillane JJ. 1993. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
Surachman,S.A. 2008, Dasar-dasar Manajmen Merek, Malang: Banyumedia,
Tjiptono, Fandy. Gregorius Chandra, Dadi Adriana, 2010, Pemasaran Strategik, Yogyakarta: Andi
Waluyo H. 1993. Dukungan Budaya Terhadap Perkembangan Ekonomi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Internet:
Peta desa Candisari Sambeng Lamongan Jatim, https://www.google.co.id/maps/place/Candisari,+Sambeng,+Kabupaten+Lamongan,+Jawa+Timur/@-7.3146953,112.3013338,14z/data=!4m5!3m4!1s0x2e7819199f76ca45:0xb8268d1c292d88e2!8m2!3d-7.315644!4d112.2920509
Profil desa Candisari http://www.lamongankab.go.id/portal/dokumen-publik-mainmenu-31/58-uncategorised/276-candisari.html
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.