PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SEBAGAI UPAYA SWAMEDIKASI DI KELURAHAN TANGKILING KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA
Downloads
Training on the utilization of medicinal plants for residents in Tangkiling Sub-District, Bukit Batu Subdistrict, Palangka Raya is expected to be able to increase knowledge in an effort to self-medication with medicinal plants. The activity is carried out by organizing two types of training related to self-medication using medicinal plants and monitoring the activities carried out. The results of monitoring and evaluation have shown that there has been an increase in consumption of red ginger and turmeric in the family and in activities in the community. The transfer of knowledge about the benefits of the types of family medicinal plants in the surrounding environment and the making of herbal medicine has also taken place from trainees to residents who did not attend the training informally. Medicinal plants that were distributed to the training participants during the service activities were also maintained well in the yard of the house. Overall empowerment activities for residents of Kelurahan Tangkiling, Bukit Batu Subdistrict, Palangka Raya City, Central Kalimantan have been going well.
Abstrak
Pelatihan pemanfaatan tanaman obat terhadap warga di Kelurahan Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dalam upaya melakukan swamedikasi dengan tanaman obat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan menyelenggarakan dua jenis pelatihan yang berkaitan dengan swamedikasi menggunakan tanaman obat dan melakukan pemantauan terhadap kegiatan yang dilakukan. Hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan konsumsi wedang jahe merah dan kunyit asam dalam keluarga dan dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan warga. Transfer ilmu tentang manfaat jenis-jenis tanaman obat keluarga yang ada di lingkungan sekitar dan pembuatan jamu juga telah terjadi dari peserta pelatihan kepada warga yang tidak mengikuti pelatihan secara informal. Tanaman obat yang dibagikan kepada peserta pelatihan saat kegiatan pengabdian dilakukan juga masih terpelihara dengan baik di pekarangan rumah. Secara keseluruhan kegiatan pemberdayaan pada warga Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah telah berjalan dengan baik.
Aziz SA, Ghulamahdi M. 2001. Standarisasi Teknologi Penyediaan Bahan Tanaman Obat. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Dalimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta (ID): Puspa Swara.
Dalimartha S. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Dalimartha S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta (ID): Puspa Swara.
Djunarko dan Dian. 2011. Swamedikasi Yang Baik dan Benar. Intan Sejati. Klaten
Hariana, A. 2011. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.Jakarta: Penebar Swadaya.
Manan, El. 2014. Buku Pintar Swamedikasi (Tips Penanganan Dini Masalah-masalah Kesehatan). Jogjakarta: Saufa.
Nugroho, I.A., 2010, "Lokakarya Nasional Tumbuhan Obat Indonesia. Asian Pacific Forest Genetic Resources Programme Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan”, APFORGEN News Letter, 2(2), 1-2
Pusat Studi Biofarmaka. 2003. Panduan Pelatihan Tanaman Obat Tradisional (Swamedikasi): Pengobatan Penyakit Diabetes Mellitus. Bogor (ID): Pusat studi Biofarmaka, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
Winkanda SP. 2013. Sehat dengan herbal tanpa Dokter. Yogyakarta (ID): Citra Media.
Zein, U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat dalam Upaya Meningkatkan Pemeliharaan Kesehatan. USU Repository. Medan.
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.