KELAS MOTIVASI PENDIDIKAN UNTUK MENCEGAH PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI DESA PILANGSARI

Early Marriage Adolescent Reproductive Health Motivation class in education.

Authors

  • Diah Astri Permatasari
    diah.astri.permatasari-2016@fkm.unair.ac.id
    Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Kampus C UNAIR Mulyorejo Surabaya, 60115, Indonesia
24 November 2021

Downloads

Abstract

Early marriage refers to the marriage of girl or boy who is less than 18 years old. Early marriage has a negative impact on the education, psychological and reproductive health of adolescents. Reproductive health problem that found in Pilangsari is the prevalence of mothers who have children (<5 years old) that married at age 16-18 years is 47.11%. This is influenced by various factors, one of them is individual aspect, including low education levels, lack of information and knowledge from individuals about the impact of early marriage. Community empowerment intervention activities are carried out in the form of motivational class to continue higher education. The target of this activity is Pilangsari adolescents aged 13-18 years. The main objective is preventing early marriage in adolescents. The materials provided, including adolescent reproductive health, especially early marriage, motivation continuing higher education and the spirit of pursuing goals. Based on the results of the questionnaire, 93% of all participants have high level of motivation to continue their education. Based on the results of the evaluation, the motivational class met all indicators of success, so it can be said that the motivational class activity was successful.

Keywords: Early Marriage; Adolescent Reproductive Health; Motivation class in education.

 

Abstrak

Pernikahan dini merujuk pada pernikahan perempuan atau laki-laki usia kurang dari 18 tahun. Pernikahan dini memiliki dampak negatif bagi pendidikan, psikologis dan kesehatan reproduksi remaja. Masalah kesehatan terkait reproduksi yang ditemukan di Desa Pilangsari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro adalah prevalensi ibu yang memiliki balita menikah pada usia 16-18 tahun sebesar 47,11%.  Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya dari aspek individu, antara lain tingkat pendidikan rendah, kurangnya informasi dan pengetahuan dari individu tentang dampak pernikahan dini. Kegiatan intervensi pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk kegiatan kelas motivasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sasaran kegiatan ini adalah remaja Desa Pilangsari yang berusia 13-18 tahun dengan tujuan utama untuk mencegah pernikahan dini pada remaja. Materi yang diberikan antara lain penyuluhan terkait kesehatan reproduksi remaja, khususnya pernikahan dini, memberikan motivasi tentang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan semangat mengejar cita-cita, Berdasarkan hasil kuesioner, 93% dari seluruh peserta memiliki tingkat motivasi tinggi untuk melanjutkan pendidikan. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, kelas motivasi memenuhi semua indikator keberhasilan, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan kelas motivasi berhasil.

Kata Kunci: Pernikahan dini, kesehatan reproduksi remaja, kelas motivasi pendidikan