PERAN KELUARGA TANGGUH BENCANA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA MULTI HAZARD DI KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH

Bencana, Multi Hazard, Katana

Authors

9 September 2022

Downloads

Pada tanggal 28 September 2018 telah terjadi gempabumi dengan kekuatan 7,4 SR dengan pusat gempa berada di 26 km Utara Donggala dan 80 km Barat Laut kota Palu pada kedalaman 10 km. Guncangan gempa di Palu dapat dirasakan berbagai sekitar (Donggala, Parigi Moutong, Sigi, Poso, dan Toli-Toli) yang memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter dan likuifaksi. Dalam kondisi ini keluarga merupakan yang terdampak besar dari akibat multi bencana, dimana banyak keluarga yang mengungsi akibat rumah hancur, tenggelam karena likuifaksi, rusak parah, termasuk kesulitan mendapatkan akses kesehatan, akses pendidikan anak-anak, akses sosial dan ekonomi terhambat. Selain itu, keluarga menjadi kelompok sosial pertama yang dipandang mampu untuk menjalankan komunikasi efektif dalam berbagai hal, sehingga keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana lebih memerlukan pendidikan dan pendampingan untuk tanggap bencana untuk menjadi keluarga Tangguh bencana (katana). Terdapat 3 (tiga) tahapan kunci dalam upaya katana, yakni: 1. Sadar

risiko bencana, sadar terhadap risiko dan ancaman  bencana yang ada di lingkungannya; 2. Pengetahuan, mengetahui dan dapat memperkuat struktur bangunan, paham manajemen bencana, dan edukasi bencana; dan 3. Berdaya, merupakan kemampuan dalam menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan  tetangga. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah upaya peningkatan dan mendorong peran serta keluarga dalam penanggulangan bencana multi hazard di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka mendukung terbentuknya Keluarga tangguh bencana (Katana). Peningkatan pengetahuan dan skill diharapkan dapat meningkatkan kapasitas keluarga dalam penanggulangan bencana multi hazard.