PERAN KELUARGA TANGGUH BENCANA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA MULTI HAZARD DI KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH
Downloads
Pada tanggal 28 September 2018 telah terjadi gempabumi dengan kekuatan 7,4 SR dengan pusat gempa berada di 26 km Utara Donggala dan 80 km Barat Laut kota Palu pada kedalaman 10 km. Guncangan gempa di Palu dapat dirasakan berbagai sekitar (Donggala, Parigi Moutong, Sigi, Poso, dan Toli-Toli) yang memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter dan likuifaksi. Dalam kondisi ini keluarga merupakan yang terdampak besar dari akibat multi bencana, dimana banyak keluarga yang mengungsi akibat rumah hancur, tenggelam karena likuifaksi, rusak parah, termasuk kesulitan mendapatkan akses kesehatan, akses pendidikan anak-anak, akses sosial dan ekonomi terhambat. Selain itu, keluarga menjadi kelompok sosial pertama yang dipandang mampu untuk menjalankan komunikasi efektif dalam berbagai hal, sehingga keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana lebih memerlukan pendidikan dan pendampingan untuk tanggap bencana untuk menjadi keluarga Tangguh bencana (katana). Terdapat 3 (tiga) tahapan kunci dalam upaya katana, yakni: 1. Sadar
risiko bencana, sadar terhadap risiko dan ancaman bencana yang ada di lingkungannya; 2. Pengetahuan, mengetahui dan dapat memperkuat struktur bangunan, paham manajemen bencana, dan edukasi bencana; dan 3. Berdaya, merupakan kemampuan dalam menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan tetangga. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah upaya peningkatan dan mendorong peran serta keluarga dalam penanggulangan bencana multi hazard di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka mendukung terbentuknya Keluarga tangguh bencana (Katana). Peningkatan pengetahuan dan skill diharapkan dapat meningkatkan kapasitas keluarga dalam penanggulangan bencana multi hazard.
Abott, P.L. (2004) Natural Disasters, 4th ed., McGraw Hill Higher Education, Boston, 460 p. https://www.bmkg.go.id/berita/?p=ulasan-guncangan-tanah-akibat-gempabumi- kabupaten-lebak-banten-23-januari-2018&lang=ID&tag= ulasan-guncangan-tanah
Adhrianti, L., & Alfarabi, A. KOMUNIKASI PENGURANGAN RESIKO BENCANA BERBASIS KELUARGA (Studi Komunikasi Keluarga Tanggap Bencana di Daerah Rawan Gempa Provinsi Bengkulu).
Tim Pusat Studi Gempa Nasional. (2018). Kajian Gempa Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
REACH. (2019). Likuifaksi, Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah: Kebutuhan Penduduk Penilaian Kebutuhan Multi-Sektor: Laporan Ringkasan Eksekutif.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2019. "Keluarga Tangguh Bencana (Katana)”. Diakses di https://bnpb.go.id/berita/keluarga-tangguh-bencana-katana pada 27 Februari 2021 (16.50).
Media Indonesia. (2019).”Katana dibahas di Pangkal Pinang”. Diakses di https://mediaindonesia.com/humaniora/264988/katana-dibahas-di-pangkal-pinang pada 27 Februari 2021 (17.20).
Permana, Fuji E. (2019). BNPB: Keluarga Tangguh Bencana Diterapkan 2020. Diakses di https://nasional.republika.co.id/berita/pza2bq354/bnpb-keluarga-tangguh-bencana- diterapkan-2020 pada 27 Februari 2021 (17.10)
Mahathir, M., Yeni, F., Banowo, A. S., & Sabri, R. (2019). Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana Pada Anggota Keluarga dalam Mewujudkan Keluarga Tangguh Bencana. Jurnal Warta Pengabdian Andalas, 26(4. c).
Rahmayani, R. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan kepala keluarga dalam menghadapi bencana gempa bumi (Di Desa Alue Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh). Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA), 1(2), 64- 70.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.