EFEK PSIKOLOGIS DAN SOSIAL PADA MASYARAKAT TERHADAP PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA: SEBUAH TINJAUAN HOLISTIK

psikologis, stigma sosial, coronavirus disease 2019; COVID-19

Authors

  • Diah Priyantini Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Kritis dan Gawat Darurat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Surabaya
  • Tintin Sukartini Departemen Keperawatan Dasar, Medikal Bedah dan Kritis, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya
  • Dluha Maf’ula Departemen Keperawatan Dasar dan Gawat Darurat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Daviq Ayatulloh Program Magister Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya
  • Misutarno Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Surabaya
  • Ifada Nur Rohmaniah Komisi Penanggulangan AIDS, Tulungagung, Jawa Timur
  • Rio Ady Erwansyah Stikes Hutama Abdi Husada, Tulungagung, Jawa Timur
  • Khatijah Lim Abdullah School of Medical and Life Sciences, Sunway University, Malaysia
  • Nursalam
    nursalam@fkp.unair.ac.id
    Departemen Keperawatan Dasar, Medikal Bedah dan Kritis, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya
September 9, 2022

Downloads

Pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan darurat kesehatan internasional dengan jumlah kasus infeksi tertinggi sepanjang sejarah. Pemberlakuan social and physical distancing diharapkan mampu memutus rantai penyebaran COVID-19, akan tetapi masih banyak informasi kurang

valid yang beredar membuat masyarakat mengalami dampak dalam hal psikologis dan stigma sosial. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat dalam menyikapi dampak psikologis dan sosial dari pandemi COVID-19. Pengmas dilaksanakan secara langsung, pengambilan data pengetahuan peserta diambil menggunakan kuisioner pengetahuan untuk mengevaluasi pengetahuan sebelum dan sesudah dari pelaksanaan pengabdian. Analisis data hasil pengetahuan menggunakan statistic deskriptif dengan SPSS. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu penyuluhan dalam bentuk seminar, pelatihan, dan pendampingan. Peserta dari pengmas adalah 55 masyarakat dari KPA Tulungagung yang diberikan pelatihan selama 2 bulan dengan tetap melaksanakan evaluasi pada setiap minggu melalui koordinasi zoom meeting. Serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan menghasilkan dampak yang positif bagi peserta. Hasil penilaian pada pre dan posttest menunjukkan adanya peningkatan dari hasil sebelum diberikan penyuluhan dan setelah diberikan materi-materi mengenai COVID-19. Hasil pretest menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah nilai 60 dan tidak ada peserta yang mendapatkan nilai sempurna, sedangkan hasil posttest sebanyak 32 peserta mendapatkan nilai 80 dan 16 peserta mendapatkan nilai sempurna, hal ini menunjukkan bahwa setelah diberikan penyuluhan hasilnya lebih baik. Sama halnya dengan sikap yang ditunjukkan oleh masyarakat juga mengalami peningkatan pada kepatuhan protocol kesehatan, pengetahuan, penurunan kecemasan dan ketakutan serta pengendalian pada stigma sosial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap dan tindakan masyarakat menujukkan perubahan yang lebih baik setelah dilaksanakan pengabdian masyarakat, sehingga dibutuhkan keberlanjutan agar kegiatan tetap berlangsung dengan baik.