Perbedaan Kadar Hemoglobin Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Kelor (Moringa Oleifera) pada Wanita Usia Subur (Studi di Dukuh Ngawenombo, Blora Jawa Tengah)
Downloads
ABSTRAK
Latar belakang: Anemia pada perempuan terjadi jika kadar Hb (Hemoglobin) < 12 gr/dL. kondisi ini sangat dipengaruhi oleh zat gizi antara lain : zat besi, protein dan vitamin C. Daun Kelor (Moringa oleifera) merupakan tumbuhan kaya akan zat gizi, sehingga menarik diteliti.
Tujuan: Mengteahui perbedaan kadar Hb berdasarkan kebiasaan konsumsi kelor di Dukuh Ngawenombo, Desa Ngawenombo, Blora, Jawa Tengah.
Metode: Penelitian desain cross sectional ini melibatkan 70 subjek perempuan usia ≥ 20 tahun dipilih secara purposive sampling, pada kelompok konsumsi kelor terus menerus dan kelompok tidak konsumsi kelor sama sekali. Data yang dikumpulkan mencakup kadar Hb diukur dengan alat Easy Touch GHb, kebiasaan konsumsi kelor diukur dengan kuisioner dan asupan makanan diukur dengan metode recall 2x24 jam. Uji statistika yang digunakan : uji T-Independent, One Way Anova dan Kruskal Wallis. Uji kenormalan data digunakan uji kolmogorov smirnov.
Hasil: Tedapat 30 orang (42,9%) mengkosumsi kelor dan 40 orang (57,1%) tidak konsumsi kelor. Terdapat 17 orang (56,7%) mengkonsumsi kelor sejak 3 tahun terakhir, 9 orang (30,0%) 2 tahun terakhir dan 4 orang (13,3%) 1 tahun terakhir. Frekuensi konsumsi kelor ≥ 3x per-minggu terdapat 26 orang (86,7%) dan < 3x per-minggu terdapat 4 orang (13,3%). Bentuk kelor yang dikonsumsi yaitu sayur kelor, teh kelor, dan kapsul kelor. Rata-rata kadar Hb perempuan konsumsi kelor 13,4gr/dL dan perempuan tidak konsumsi kelor 11gr/dL dan hasil uji perbedaan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,00).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan kadar Hb perempuan konsumsi kelor dan tidak konsumsi kelor.
Kata Kunci: Kadar Hemoglobin, Daun Kelor, Wanita Usia Subur
ABSTRACT
Background: Anemia occurs in women if the amount of hemoglobin is <12 gr/dL. Nutrients including: iron, calcium, and vitamin C greatly affect hemoglobin. The leaves of Moringa oleifera are rich in nutrients so they are interesting for study research.
Objective: Knowing the difference in Hb levels in Hamlet Ngawenombo, Ngawenombo Town, Blora, Central Java based on the moringa consumption habits.
Method: This cross-sectional design analysis included 70 female participants between the ages of 20 selected by purposeful sampling in the continuous Moringa consumption and the non-Moringa consumption. Data collected included Hb levels measured with Easy Touch GHb, Moringa consumption habits were measured using a questionnaire and food intake was measured using 2x24 hour recall process. The statistical tests used: T-Independent, One Way Anova and Kruskal Wallis. Normality test data used the Kolmogoro Smirnov test.
Results: Moringa was consumed by up to 30 people (42,9%), and 40 people (57,1%) did not consume Moringa. Over the last 3 years, there have been 17 people (56,7%) consumed Moringa, 9 people (30,0%) last 2 years and 4 people (13,3%) last 1 year. There are 26 people (86.7%) in Moringa consumption frequency ≥3x/week and 4 people (13.3%) in Moringa consumption frequency <3x/week. Moringa's type that is consumed is vegetable, tea, and capsules. The average Hb levels of female Moringa consumption 13,4gr/dL and females non-Moringa consumption 11gr/dL and the results of the differential test showed differences (p=0,00).
Conclusion: The Hemoglobin level of female Moringa consumption and non-Moringa consumption are different.
Keywords: Hemoglobin Levels, Moringa Leaves, Women Reproductive Age
World Health Organization. The Global Prevalence of Anemia In 2011.(2011).Available at: https://apps.who.int/.(Accessed: 1st January 2019)
The World Health Organization. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity. Vitam Miner Nutr Inf Syst World Heal Organ. 1-6.(2011)
Kementerian kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS).; 2018.(2018). Available at : http://www.kesmas.kemkes.go.id/ Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf(Accessed : 1st Maret 2020)
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. (2014). Available at: https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-profil-kesehatan.html (Accessed: 1 Maret 2020)
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018.(2018) Available: http://dinkesjatengprov.go.id/dokumen/files/downloads/Profil Jateng 2018 cetak.pdf. (Accessed: 15 March 2020)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora. Profil Kesehatan Kabupaten Blora 2018.(2018) Available: https://blorakab.bps.go.id/publication/download.html. (Accessed: 15 March 2020)
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. Profil Kesehatan Kabupaten Blora Tahun 2015. (2015). Available: https://www.depkes.go.id/PROFIL_KES_PROVINSI_2017/13_Jateng_2017.pdf.(Accessed: 15 March 2020)
Briawan D, Arumsari E, Pusporini dan, et al. Faktor Risiko Anemia pada Siswi Peserta Program Suplementasi (Risk Factors of Anemia in School Girls Participant of Supplementation Program). J Nutr Food.6(1):74-83.(2011)
Jaelani M, Simanjuntak BY, Yuliantini E. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. J Kesehat. VIII(360):358-368. (2017)
Hasyim DI. Aktivitas Fisik dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Relationships of knowledge , socio-economic , diet , menstruation cycle , nutritional status and physical activity with anemia in young women. 14(1):6-14.(2018)
Adang. Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F. Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical Laboratory.23(1).(2016)
Suci N. Hubungan Tingkat Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C dan Seng dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di SMA Batik 1 Surakarta. (Universitas Muhammadiyah Surakarta,2014)..
Kemenkes RI. Pedoman pencegahan dan penanggulanngan anemia pada Remaja Putri dan WUS. (2016)
Silalahio V. Potensi Pendidikan Gizi dalam Meningkatkan Asupan Gizi pada Remaja Putri yang Anemia di Kota Medan. J Kesehat Masy.11(2):1-8. (2016)
Syarifah A. et. al. Kandungan Nut risi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor ( Moringa oleifera ). Bul Pertanian Perkota. (30):35-44.(2015)
Yameogo CW, Bengaly MD, Savadogo A, Nikiema PA, Traore SA. Determination of chemical composition and nutritional values of Moringa oleifera leaves. Pakistan J Nutr.10(3):264-268 (2011).
Yulianti H, Hadju V, Alasiry E. Pengaruh Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Pada Remaja Putri Di SMU Muhammadiyah Kupang. JST Kesehat. 6(3):399-404. (2016)
Lemeshow. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: UGM; 1997.
Junker R, H S, PB Luppa. Point of Care Testing in Hospital and Primary Care. Dtsch Arztebl Int. 107(33):561.(2010)
Kurniawati I, Fitriyya M. Pengaruh Pemberian Tepung Kelor terhadap Peningkatan Kadar HB dalam Darah Tikus. XII(I):470-480.(2019)
Bora. Hubungan Pola Konsumsi Daun Kelor Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. (Politeknik Kemenkes Kendari,2017)
Gopalakrishnan L, Doriya K, Kumar DS. Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Sci Hum Wellness.5(2):49-56.(2016).
Krisnadi D. Kelor Super Nutrisi. blora: pusat informasi tanaman kelor indonesia. (2014). Available at : https://docplayer.info/32603593-Kelor-super-nutrisi-penyusun-a-dudi-krisnadi-distributed-by-kelorina-com-pusat-informasi-dan-pengembangan-tanaman-kelor-indonesia.html. (Accessed :6st January 2019).
Hasliani A. Uji Manfaat Kapsul Kelor untuk Pengobatan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Padang Lampe dan Minasa Te'ne Kabupaten Pangkep. J kebidanan vokasional. 1-7.(2015).
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. Daftar Komposisi Bahan Makanan. In: ; 2005.
Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia pustaka utama; 2009.
Rahmad AH Al. Pengaruh Asupan Protein dan Zat Besi (Fe) terhadap Kadar Hemoglobin pada Wanita Bekerja. J Kesehat. VIII:321-325.(2017).
Sunarti ., Nugrohowati AK. Korelasi Status Gizi, Asupan Zat Besi Dengan Kadar Feritin Pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Kelurahan Semanggi Surakarta. J Kesehat Masy (Journal Public Healt). 8(1):11-18.(2016).
Hoffbrand AV, Pettit JE dan MP. Kapita Selekta Hematologi (Essential Haematology). In: Dewi A (editor 4ed), ed. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC; (2005).
Astuti R, Subagyo HW, Fatimah Muis S WW. Influence of Fortified Tempe with Iron and Vitamin A to Increase Hemaglobin Level of Rats with Iron Deficiency Anemia. J Nutr. 16(2):90-95.(2017).
Cythia Almaratus S LM. Hubungan Asupan Zat Besi , Protein , Vitamin C Dan Pola Menstruasi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri. 14(2):147-153.(2019).
WHO, FAO. Vitamin and mineral requirements in human nutrition, Second edition. Jt FAO/WHO Expert Consult Hum Vitam Miner Requir. 1-362.(1998)
Safaryani N, Haryanti S, Hastuti ED. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap penurunan kadar vitamin c brokoli (Brassica oleracea L). Bul Anat dan Fisiol. 15(2):39-45.(2007).
Rachmawati R, Defiani R, Suriani L. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Vitamin C pada Cabai Rawit Putih (Capsicum frustescens. (2):36-40.(2009)
Sugianto AK. Kandungan Gizi Daun Kelor ( Moringa oleifera ) Berdasarkan Posisi Daun dan Suhu Penyeduhan. (Penerbit Dep Gizi Masy Fak Ekol Mns Inst Pertan Bogor, 2016).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.