The Effect of Intermittent Fasting 5: 2 on Body Weight and Insulin Resistance among Obese Employees in Jakarta
Downloads
Latar Belakang: Prevalensi penduduk dewasa di Indonesia yang obesitas mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sementara itu, angka obesitas pada pekerja, terutama di perkotaan juga makin meningkat. Puasa intermiten dapat menjadi alternatif solusi dalam tatalaksana obesitas untuk menurunkan berat badan, sehingga parameter metabolik lainnya seperti resistensi insulin juga bisa menurun.
Tujuan: Mengetahui efek puasa intermiten 5:2 terhadap perubahan berat badan resistensi insulin pada karyawan obesitas di Jakarta
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan uji klinis acak terkontrol. Sampel penelitian ialah karyawan di Jakarta yang berusia 19-59 tahun,memiliki IMT ≥ 25 kg/m2, dan memiliki lingkar pinggang ≥ 90 cm. Sampel dibagi menjadi kelompok intervensi (n=25) dan kelompok kontrol (n=25). Kelompok intervensi diminta untuk berpuasa pada hari senin dan kamis selama 8 minggu, sementara kelompok kontrol melanjutkan pola makan seperti biasa. Tidak terdapat pembatasan kalori pada kedua kelompok. Pengumpulan data melalui proses wawancara, pengukuran tubuh serta pemeriksaan laboratorium. Analisis data untuk melihat perbedaan rerata antar kelompok dengan menggunakan uji t tidak berpasangan atau uji Mann-Whitney, sementara untuk melihat perubahan dalam kelompok menggunakan uji t berpasangan atau Wilcoxon.
Hasil: Perubahan berat badan pada kelomok intervensi ialah -0,8kg (-5,1- 2,2), sementara perubahan berat badan pada kelompok kontrol -0,3kg(-7,9 – 2,8). Perubahan kadar HOMA-IR pada kelompok intervensi ialah -0,29 (-17,78 – 6,84), sementara perubahan kadar HOMA-IR pada kelompok kontrol -0,46 (-18,94 – 10,55). Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata perubahan berat badan dan resistensi insulin pada kelompok yang berpuasa dibandingkan kelompok yang tidak melakukan puasa (p>0,05). Terdapat perbedaan berat badan pada kelompok intervensi dengan p = 0,026.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan perubahan berat badan dan kadar HOMA-IR pada kelompok yang berpuasa dibandingkan kelompok yang tidak melakukan puasa, walaupun perbedaan berat badan pada kelompok intervensi turun bermakna. Perlu dilakukan promosi dan edukasi kesehatan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku karyawan akan gizi seimbang sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas serta penyakit metabolik terkait obesitas.WHO. Obesity and overweight: Fact sheet. WHO Media Centre (2018). Available at: http://www.who.int/mediacenre/factsheets/fs311/en/ (Accessed: 12th April 2020)
KEMENKES. Hasil Utama Riskesdas Tentang Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia 2018. Has. Utama Riskesdas 2018 8 (2018).
Monica. Perbedaan Shift Kerja, Asupan Zat Gizi Makro, Work Family Conflict Self Efficacy dan Faktor Lainnya Pada Kejadian Obesitas Kalangan Pekerja PT X Tahun 2017. (Universitas Indonesia, 2017).
Lestari, D. I. Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Obesitas Dan Overweight Pada Karyawan Universitas Di Jakarta. J. Muara Sains, Teknol. Kedokt. dan Ilmu Kesehat. 1, 204–209 (2017).
DKI Jakarta, B. P. S. Keadaan Ketenagakerjaan Di DKI Jakarta Agustus 2018. (2018).
Choi, B. K. et al. Sedentary work, low physical job demand, and obesity in US workers. Am. J. Ind. Med. 53, 1088–1101 (2010).
Eichelmann, F., Schwingshackl, L., Fedirko, V. & Aleksandrova, K. Effect of plant-based diets on obesity-related inflammatory profiles: a systematic review and meta-analysis of intervention trials. Obes. Rev. 1–13 (2016).
Lim, S. M., Choi, D. P., Rhee, Y. & Kim, H. C. Association between obesity indices and insulin resistance among healthy Korean adolescents: The JS High School study. PLoS One 10, 1–12 (2015).
Klempel, M. C., Kroeger, C. M. & Varady, K. A. Alternate day fasting (ADF) with a high-fat diet produces similar weight loss and cardio-protection as ADF with a low-fat diet. Metabolism. 62, 137–43 (2013).
Harvie, M. et al. The effect of intermittent energy and carbohydrate restriction v. daily energy restriction on weight loss and metabolic disease risk markers in overweight women. Br. J. Nutr. 110, 1534–1547 (2013).
Hill, J. O., Wyatt, H. R. & Peters, J. C. Energy balance and obesity. Circulation 126, 126–132 (2012).
Teng, N. I. M. F. et al. Improvement of metabolic parameters in healthy older adult men following a fasting calorie restriction intervention. Aging Male 16, 177–183 (2013).
Ross, A. C., Caballero, B., Cousins, R. J., Tucker, K. L. & Ziegler, T. R. Modern nutrition in health and disease: Eleventh edition. Modern Nutrition in Health and Disease: Eleventh Edition (2012).
Nabawiyah, H., Prabususeno & Rahmawati, N. T. Gizi indonesia. Gizi Indones. 42, 23–30 (2019).
Gabel, K. et al. Effects of 8-hour time restricted feeding on body weight and metabolic disease risk factors in obese adults: A pilot study. Nutr. Heal. Aging 4, 345–353 (2018).
Ryan, D. H. & Yockey, S. R. Weight Loss and Improvement in Comorbidity: Differences at 5%, 10%, 15%, and Over. Current obesity reports (2017).
Wang, T. N. et al. Relationships between changes in leptin and insulin resistance levels in obese individuals following weight loss. Kaohsiung J. Med. Sci. 29, 436–443 (2013).
Jane, L. et al. Intermittent fasting interventions for the treatment of overweight and obesity in adults aged 18 years and over: a systematic review protocol. JBI database Syst. Rev. Implement. reports 13, 60–68 (2015).
Harris, L. et al. Intermittent fasting interventions for treatment of overweight and obesity in adults. JBI Database Syst. Rev. Implement. Reports 16, 507–547 (2018).
Copyright (c) 2021 Amerta Nutrition
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.