Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Pertumbuhan dan Biomasa Spirulina sp. dalam Media Pupuk sebagai Bahan Pangan Fungsional
[Growth and Biomass of Spirulina sp. in Fertilizer Ingredients as Functional Food Ingredients]
Corresponding Author(s) : Oto Prasadi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal ilmiah perikanan dan kelautan
Abstract
Abstrak
Spirulina sp. merupakan mikro organisme mikro alga yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, sehingga Spirulina sp. memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan atau kelimpahan, berat basah dan berat kering dari Spirulina sp. dalam media pupuk hasil campuran pupuk urea, pupuk zwavelzure amoniak (ZA), dan pupuk triple super phosphate (TSP) dengan membandingkan pada pupuk kontrol dengan standar pada media conwy sebagai langkah alternatif dalam meminimalkan biaya kulturisasi Spirulina sp. sebagai bahan pangan fungsional dalam skala laboratoris. Berdasarkan hasil penelitian, kepadatan spirulina sp. mengalami fase lambat (lagfase) dengan kenaikkan populasi rata-rata 781,5 unit/ml pada hari pertama sampai hari ketiga. Fase percepatan (eksponensial fase) dengan kenaikkan populasi rata-rata 3576,5 unit/ml pada hari keempat sampai hari kelima. Fase perlambatan dengan kenaikkan populasi rata-rata 595,25 unit/ml pada hari keenam sampai hari ketujuh. Dan fluktuatif pada hari kedelapan sampai hari kesembilan, sedangkan berat basah dan berat kering dari Spirulina sp. di hari ketiga sampai dengan hari kelima mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan berat basah dan berat kering di hari-hari berikutnya mengalami fluktuatif peningkatan dan penurunan.Adanya penurunan pertumbuhan dan biomassa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantarannya, berkurangnya nutrien dalam media, berkurangnya intensitas cahaya karena penanguan sendiri, kompetisi yang semakin besar dalam mendapatkan nutrient, ruang hidup dan cahaya.Makanan fungsional yang mengandung protein tinggi salah satunnya adalah yang terbuat dari microalgae Spirulina sp. microalgae ini tidak hanya bertindak sebagai sumber protein tunggal, tetapi juga sumber karotenoid, klorofil, serta sumber mikronutrien.
Abstract
Spirulina sp. is a microalgae microorganism that has complete nutritional contents, Spirulina sp. has a great potential to be used as a functional food ingredient. This study aimed to determine the density or abundance, wet and dry weight of Spirulina sp. in fertilizer ingredients resulting from a mixture of urea fertilizer, zwavelzure ammonia (ZA) fertilizer, and triple superphosphate fertilizer (TSP) by comparing the control fertilizers with standards on conwey media an alternative step in minimizing the cost of culturing Spirulina sp. as a functional food ingredient in a laboratory scale. Based on the results of the study, the density of Spirulina sp. experienced a lag phase with an average population increase of 781.5 units/ml on the first day until the third day. Acceleration phase (exponential phase) with an average population increased of 3576.5 units/ml on the fourth day until the fifth day. The deceleration phase with an average population increased of 595.25 units/ml on the sixth day until the seventh day. And fluctuating on the eighth day to the ninth day, while the wet weight and dry weight of Spirulina sp. on the third day until the fifth day experienced a significant increase, while the wet weight and dry weight in the following days experienced a fluctuating increase and decrease. The decrease in growth and biomass could be caused by several factors, i.e., reduction of nutrient ingredients, reduced light intensity due to self-drying, greater competition in obtaining nutrients, living space and light. Functional foods that contained high protein one of them are those made from microalgae Spirulina sp. This microalga did not only act as a single protein source, but also a source of carotenoids, chlorophyll, and micronutrient sources
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Budiardi, T., Utomo, N. B. P., & Santosa, A. (2010). Growth performance and nutrition value of Spirulina sp. under different photoperiod. Jurnal Akuakultur Indonesia, 9(2):146-156.
- Christwardana, M., Nur, M. M. A., & Hadiyanto, H. (2013). Spirulina platensis: Potensinya sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1):1-4
- Hariyati, R. (2008). Pertumbuhan dan Biomassa Spirulina sp dalam Skala Laboratoris. Bioma, 10(1): 19–22.
- Prasadi, O., Setyobudiandi, I., Butet, N. A., & Nuryati, S. (2016). Karakteristik Morfologi Famili Arcidae di Perairan yang Berbeda (Karangantu dan Labuan, Banten ), Jurnal Teknologi Lingkungan, 17(1):29–36.
- Prasadi, O., Sulistyo, I., Winanto, T., & Dewi, N. N. (2017). Bioekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata dan Scylla oceanica) Di Kawasan Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Journal of Marine and Coastal Science, 6(2):56–68.
- Robi, N. H. (2014). Pemanfaatan ekstrak tauge kacang hijau (Phaseolus radiatus) sebagai pupuk untuk meningkatkan populasi Spirulina sp. [Skripsi]. Universitas Airlangga.
- Setyaningsih, I., Saputra, A. T., & Uju. (2011). Komposisi Kimia dan Kandungan Pigmen Spirulina fusiformis pada Umur Panen yang Berbeda dalam Media Pupuk. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14(1):63–69.
- Suminto, (2009). Using of Technical Culture Media on The Production and Nutrition Contents of Spirulina platensis Cells. Jurnal Saintek Perikanan, 4(2):53–61
References
Budiardi, T., Utomo, N. B. P., & Santosa, A. (2010). Growth performance and nutrition value of Spirulina sp. under different photoperiod. Jurnal Akuakultur Indonesia, 9(2):146-156.
Christwardana, M., Nur, M. M. A., & Hadiyanto, H. (2013). Spirulina platensis: Potensinya sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1):1-4
Hariyati, R. (2008). Pertumbuhan dan Biomassa Spirulina sp dalam Skala Laboratoris. Bioma, 10(1): 19–22.
Prasadi, O., Setyobudiandi, I., Butet, N. A., & Nuryati, S. (2016). Karakteristik Morfologi Famili Arcidae di Perairan yang Berbeda (Karangantu dan Labuan, Banten ), Jurnal Teknologi Lingkungan, 17(1):29–36.
Prasadi, O., Sulistyo, I., Winanto, T., & Dewi, N. N. (2017). Bioekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata dan Scylla oceanica) Di Kawasan Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Journal of Marine and Coastal Science, 6(2):56–68.
Robi, N. H. (2014). Pemanfaatan ekstrak tauge kacang hijau (Phaseolus radiatus) sebagai pupuk untuk meningkatkan populasi Spirulina sp. [Skripsi]. Universitas Airlangga.
Setyaningsih, I., Saputra, A. T., & Uju. (2011). Komposisi Kimia dan Kandungan Pigmen Spirulina fusiformis pada Umur Panen yang Berbeda dalam Media Pupuk. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14(1):63–69.
Suminto, (2009). Using of Technical Culture Media on The Production and Nutrition Contents of Spirulina platensis Cells. Jurnal Saintek Perikanan, 4(2):53–61