Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Pengaruh Larutan Fixer terhadap Kualitas Pewarnaan Biopigmen Rumput Laut Eucheuma sp. sebagai Pengganti Pewarna Sintetis pada Tekstil
[The Influence of Fixer for The Quality of Coloring Biopigmen Eucheuma sp. as a Subtitute for Synthetic Dyes in Textiles]
Corresponding Author(s) : Sri Subekti
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
Vol. 7 No. 2 (2015): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Abstract
Abstract
Seaweed Eucheuma sp. is one of the natural resources of Indonesia. Seaweed many processed in dry form after going through a drying process or processed into food ready for consumption. Seaweed is no longer just eaten or used to direct treatment, but can be processed into jelly, Algin, carrageenan (carrageenan) and furselaran (furcellaran) which is an important raw material in the food industry, pharmaceuticals, cosmetics and so on. This plant has an important economic value in various industries such as pharmaceutical, cosmetics, food, textile and paper industries. This study aims to determine the Fixer solution of Tawas, Poly Aluminium Chloride and Kapur Tohor most effective at biopigmen Eucheuma sp. instead of synthetic dyes in textile and determine the best concentration of the solution Fixer Tawas, Poly Aluminium Chloride and Tohor in deciding the color biopigmen Eucheuma sp. instead of synthetic dyes in textiles. This study uses a randomized block design (RAK). This research was conducted by observing and comparing the effect Fixer solution between Tawas, Poly Aluminium Chloride and Kapur Tohor against staining quality biopigmen seaweed Eucheuma sp. instead of synthetic dyes in textiles. Organoleptic test results showed fixation material Poly Aluminium Chloride able to maintain better color than the color produced by the fixation Tawas and Kapur Tohor. Poly Aluminium Chloride fixation material produces a bright brown color, Tawas brown, reddish brown Tohor. The test results of color fastness to rubbing cloth (dry) indicates that the color fastness of the strongest to the weakest sequentially generated from Tawas fixation materials, lime Tohor, Poly Aluminium Chloride, while the test fastness to washing soap and desecration of white cloth from the strongest to The weakest is Poly Aluminium Chloride, Kapur Tohor and Tawas.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Anggadiredja, J. T., A. Zantika, H. Purwoto, dan S. Istiani. 2006. Rumput Laut Pembudidayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. 20 hal.
- Atikasari, A. 2005. Kualitas Tahan Luntur Warna Batik Cap di Griya Batik Larissa Pekalongan. Universitas Negeri Semarang Press. Semarang.
- Dahuri, R. 1998. Coastal Zone Management in Indonesia: Issues and Approaches. Journal of Coastal Development 1 (2) : 97-112.
- Funna, R. A. 2013. Pengertian Uji Organoleptik. https://rifky1116058.wordpress .com
- /2013/01/09/apa-itu-uji-organoleptik/. diakses 20 Maret 2015. 5 hal.
- Herlina, S. 2007. Fiksasi Bahan Alami Buah Markisa dan Jeruk Nipis dalam Proses Pewarnaan Batik dengan Zat Warna Indigisol. Seni dan Budaya Yogyakarta. Yogyakarta.
- Kusriniati, D., E. Setyowati dan U. Achmad. 2008. Pemanfaatan Daun Sengon (Albizia falcataria) sebagai Pewarna Kain Sutera Menggunakan Mordan Tawas dengan Konsentrasi yang Berbeda. Teknobuga, I (1): 7-14.
- Kusriningrum. 2012. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Cetakan Keempat. Dani Abadi. Surabaya. hal. 31-51.
- Kwartiningsih, E., D. A. Setyawardhani, A. Wiyatno, A. Triyono. 2009. Zat Pewarna Alami Tekstil dari Kulit Buah Manggis. Universitas Sebelas Maret. Solo. hal. 41-46
- Prayitno, E. R., S. Wijana., B. Suestining. Pengaruh Bahan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur dan Intensitas Warna Kain Mori Batik Hasil Pewarnaan Daun Alpukat (Persea Americana Mill). Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Hal 2.
- Rahayu, P. dan Leenawaty, L. Kandungan klorofil in vivo daun seledri (Apium graviolens, Linn.) dan kemangi (Ocimum Basilium, L. F. Citratum Back) selama masa penyimpanan. Makalah. Disampaikan Pada Seminar Nasional MIPA 2005. FMIPA-Universitas Indonesia Depok, 24-26 November 2005.
- Ruwana, L. 2008. Pengaruh Zat Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Proses Pencelupan Kain Kapas dengan Menggunakan Zat Warna dari Limbah Kayu Jati (Tectona grandis). Universitas Negeri Semarang. Semarang. 18 hal.
- Sulaeman. 2000. Peningkatan Ketahanan Luntur Warna Alam Dengan Cara Pengerjaan Iring. Laporan Kegiatan Penelitian Balai Besar Kerajinan dan Batik. Yogyakarta.
- Sulasminingsih. 2006. Studi Komparasi Kualitas Kain Kapas Pada Pencelupan Ekstrak Kulit Kayu Pohon Mahoni Dengan Mordan Tawas dan Garam Diazo. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
- Suparmi dan A. Sahri. 2009. Mengenal Potensi Rumput Laut : Kajian Pemanfaatan Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan. Universitas Diponegoro. Semarang. hal. 96-101.
- Susanto, S. 1973. Seni Kerajinan Batik Indonesia. BPKB. Yogyakarta. 8 hal.
- Wawa, J. E. 2005. Pemerintah Provinsi Harus Segera Menyiapkan Lahan Pembibitan. Kompas, 27 Juli 2005. www.kompas.com. (10 Januari 2009).
- Widihastuti. 2006. Pengaruh Metode Pencelupan dan Jenis Zat Fiksasi pada Proses Pencelupan Kain Sutera Menggunakan Ekstrak Warna Daun Alpukat (Persea Americana Miller) Terhadap Kualitas Warna Hasil Celupan. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. hal. 8-12.
References
Anggadiredja, J. T., A. Zantika, H. Purwoto, dan S. Istiani. 2006. Rumput Laut Pembudidayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. 20 hal.
Atikasari, A. 2005. Kualitas Tahan Luntur Warna Batik Cap di Griya Batik Larissa Pekalongan. Universitas Negeri Semarang Press. Semarang.
Dahuri, R. 1998. Coastal Zone Management in Indonesia: Issues and Approaches. Journal of Coastal Development 1 (2) : 97-112.
Funna, R. A. 2013. Pengertian Uji Organoleptik. https://rifky1116058.wordpress .com
/2013/01/09/apa-itu-uji-organoleptik/. diakses 20 Maret 2015. 5 hal.
Herlina, S. 2007. Fiksasi Bahan Alami Buah Markisa dan Jeruk Nipis dalam Proses Pewarnaan Batik dengan Zat Warna Indigisol. Seni dan Budaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Kusriniati, D., E. Setyowati dan U. Achmad. 2008. Pemanfaatan Daun Sengon (Albizia falcataria) sebagai Pewarna Kain Sutera Menggunakan Mordan Tawas dengan Konsentrasi yang Berbeda. Teknobuga, I (1): 7-14.
Kusriningrum. 2012. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Cetakan Keempat. Dani Abadi. Surabaya. hal. 31-51.
Kwartiningsih, E., D. A. Setyawardhani, A. Wiyatno, A. Triyono. 2009. Zat Pewarna Alami Tekstil dari Kulit Buah Manggis. Universitas Sebelas Maret. Solo. hal. 41-46
Prayitno, E. R., S. Wijana., B. Suestining. Pengaruh Bahan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur dan Intensitas Warna Kain Mori Batik Hasil Pewarnaan Daun Alpukat (Persea Americana Mill). Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Hal 2.
Rahayu, P. dan Leenawaty, L. Kandungan klorofil in vivo daun seledri (Apium graviolens, Linn.) dan kemangi (Ocimum Basilium, L. F. Citratum Back) selama masa penyimpanan. Makalah. Disampaikan Pada Seminar Nasional MIPA 2005. FMIPA-Universitas Indonesia Depok, 24-26 November 2005.
Ruwana, L. 2008. Pengaruh Zat Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Proses Pencelupan Kain Kapas dengan Menggunakan Zat Warna dari Limbah Kayu Jati (Tectona grandis). Universitas Negeri Semarang. Semarang. 18 hal.
Sulaeman. 2000. Peningkatan Ketahanan Luntur Warna Alam Dengan Cara Pengerjaan Iring. Laporan Kegiatan Penelitian Balai Besar Kerajinan dan Batik. Yogyakarta.
Sulasminingsih. 2006. Studi Komparasi Kualitas Kain Kapas Pada Pencelupan Ekstrak Kulit Kayu Pohon Mahoni Dengan Mordan Tawas dan Garam Diazo. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Suparmi dan A. Sahri. 2009. Mengenal Potensi Rumput Laut : Kajian Pemanfaatan Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan. Universitas Diponegoro. Semarang. hal. 96-101.
Susanto, S. 1973. Seni Kerajinan Batik Indonesia. BPKB. Yogyakarta. 8 hal.
Wawa, J. E. 2005. Pemerintah Provinsi Harus Segera Menyiapkan Lahan Pembibitan. Kompas, 27 Juli 2005. www.kompas.com. (10 Januari 2009).
Widihastuti. 2006. Pengaruh Metode Pencelupan dan Jenis Zat Fiksasi pada Proses Pencelupan Kain Sutera Menggunakan Ekstrak Warna Daun Alpukat (Persea Americana Miller) Terhadap Kualitas Warna Hasil Celupan. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. hal. 8-12.