Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Potensi dan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Di Sekitar Perairan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara
[Potential And Suitability Of Land Seaweed Farming (Kappaphycus alvarezii) Water Around The District Wakatobi Southeast Sulawesi]
Corresponding Author(s) : Mudian Paena
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 4 No. 2 (2012): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Abstract
Abstract
Ragulasi government of commodities in the field of aquaculture developed into a major trigger of the mushrooming development of seaweed farming. (Kappaphycus alvarezii) in most coastal areas in Indonesia, not least in district Wakatobi Southeast Sulawesi. In development, the local government in this case the relevant agencies do not yet have data on potential and suitability of the land to be used as a reference in determining the development strategy. Based on this research has been done to calculate the potential and aimed to determine the suitability of land for seaweed cultivation in the district of Wakatobi. The study was conducted with the direct survey method to extract the characteristics of the study sites for hydro-oceanographic dynamics which is closely linked with the growth of seaweed. Data were tabulated and the field measurement results were analyzed descriptively, whereas spatial analysis for thematic map creation and distribution of the potential suitability of land is done by applying the technology of geographic information systems (GIS) utilizing software Arc-View 3.3. The results showed that the distribution characteristics of hydro-dynamics-osenaografi around Wakatobi waters are bersubstrat sand, coral sand and coral; flow rate between 0.011 to 0.07 m / sec; brightness from 2.5 to 15 meters; depth of 2.5 to 13.7 meters; temperature of 29.42 to 30.2 ° C; pH 7.58 to 8.23; salinity 34.95 to 36.88 ppt; okesigen dissolved from 6.06 to 6.25 m / L; total organic matter (BOT) from 35.52 to 42.6 mg / L; ammonia (NH3) from 0.0096 to 0.0136 mg / L; Nitrate (NO3) from 0.003 to 0.1593 mg / L; Nitrite (NO2) 0.001 - 0.0085 mg / L; Phosphate (PO4) 0.045 to 0.198 mg / L; Iron (Fe) 0.035 to 0.652 mg / L; and Total Suspendet Solit (TSS) 34-125 mg / L. The potential for seaweed cultivation of 17,391.87 hectares of land in accordance with the level of compliance and inappropriate 9,858.62 7,533.25 ha ha, whereas eksisiting 9,614.42 ha of land.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Anonim, 2009. Kabupaten Wakatobi dalam angka Badan Perencanaan Pembangun-an, Penanaman Modal, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Wakatobi. 252 hal.
- Nybakken, J.W., 1992. Biologi Laut. Suatu pendekatan ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
- Parenrengi, A., Rachmansyah dan Suryati, E., 2008. Budidaya rumput laut berkelanjutan dengan dukungan teknologi penyediaan benih secara in vitro. Teknologi Perikanan Budidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta. Hal 25-38.
- Saputra, A., Radiarta, I.N., Prihadi, T.H., Priono, B., dan Kusrini, E., 2007. Kajian kualitas air Teluk Kapontori untuk mendukung perikanan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 132-136.
- Sulaeman dan Yamin, M., 2008. Polikultur kepiting bakau (Scylla paramamossain) dan rumput laut (Gracilaria verrucosa) di Tambak. Teknologi Perikanan Budidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta. Hal 193-198.
- Susanto, AB., Limantara, L., dan Pangestuti, R. 2007. Prospek pengembangan rumput laut di Indonesia. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hal 7-19.
- Suryati, E., Tenriulo, A., dan Rezeki, S., 2007. Isolasi protoplas rumput laut (Kappaphycus alvarevii) menggunakan enzyme komersial dan viscera mas (Pila polita). Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 132-136.
- Umar, J.M., dan Jafar, S., 2007. Tingkat kesuburan perairan di Pantai Paradiso Kota Kupang ditinjau dari komposisi, kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 211-215.
- Utojo, Mansyur, A., Tangko, A.M., Hasnawi dan Mulia, T., 2007. Pemilihan lokasi budidaya ikan, rumput laut, dan kerang mutiara yang ramah lingkungan di Teluk Tomini Sulawesi Tengah. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 200-210.
References
Anonim, 2009. Kabupaten Wakatobi dalam angka Badan Perencanaan Pembangun-an, Penanaman Modal, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Wakatobi. 252 hal.
Nybakken, J.W., 1992. Biologi Laut. Suatu pendekatan ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Parenrengi, A., Rachmansyah dan Suryati, E., 2008. Budidaya rumput laut berkelanjutan dengan dukungan teknologi penyediaan benih secara in vitro. Teknologi Perikanan Budidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta. Hal 25-38.
Saputra, A., Radiarta, I.N., Prihadi, T.H., Priono, B., dan Kusrini, E., 2007. Kajian kualitas air Teluk Kapontori untuk mendukung perikanan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 132-136.
Sulaeman dan Yamin, M., 2008. Polikultur kepiting bakau (Scylla paramamossain) dan rumput laut (Gracilaria verrucosa) di Tambak. Teknologi Perikanan Budidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta. Hal 193-198.
Susanto, AB., Limantara, L., dan Pangestuti, R. 2007. Prospek pengembangan rumput laut di Indonesia. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Hal 7-19.
Suryati, E., Tenriulo, A., dan Rezeki, S., 2007. Isolasi protoplas rumput laut (Kappaphycus alvarevii) menggunakan enzyme komersial dan viscera mas (Pila polita). Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 132-136.
Umar, J.M., dan Jafar, S., 2007. Tingkat kesuburan perairan di Pantai Paradiso Kota Kupang ditinjau dari komposisi, kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 211-215.
Utojo, Mansyur, A., Tangko, A.M., Hasnawi dan Mulia, T., 2007. Pemilihan lokasi budidaya ikan, rumput laut, dan kerang mutiara yang ramah lingkungan di Teluk Tomini Sulawesi Tengah. Prosiding Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 200-210.