Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Terhadap Mutu Kerupuk Cumi (Loligo sp.)
[Effect of Using Turmeric Extract (Curcuma domestica) on The Quality of Squid Crackers (Loligo sp.)]
Corresponding Author(s) : Jumiati Jumiati
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 11 No. 1 (2019): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Abstract
Abstrak
Kerupuk cumi saat ini cukup banyak diminati masyarakat di semua kalangan karena kandungan gizi cumi yang tinggi terutama kandungan proteinnya yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kerupuk cumi (Loligo sp.) yang terbaik dengan penambahankunyit(Curcuma domestica) yang berbeda. Analisis yang dilakukan meliputi: analisa proksimat (kadar : air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat), dan uji Total Plate Count (TPC Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat perlakuanyaitu: tanpa pemberian ekstrak kunyit (O) , pemberian dosis 12,5% (A), 15% (B) dan 17,5% (C) masing-masing enam ulangan. Hasil analisa uji proksimat, penggunaan ekstrak kunyit pada pembuatan kerupuk cumi berpengaruh nyata terhadap mutu kerupuk cumi dengan pemakaian ekstrak kunyit terbaik yaitu: dosis kunyit 12,5% (kadar air : 9,622%), dosis kunyit 17,5% ( kadar lemak: 4,765%), dosis kunyit 17,5% (kadar protein : 18,112%), dosis kunyit 12,5% (kadar karbohidrat : 68,253%), dan dosis kunyit 12,5% (kadar abu: 1,278%). Penggunaan ekstrak kunyit berpengaruh sangat nyata terhadap TPC pada kerupuk cumi, perlakuan yang paling baik adalah perlakuan C dengan nilai TPC sebesar 28.350 koloni/ gram. Penggunaan esktrak kunyit sebagai bahan anti bakteri pada proses pembuatan kerupuk cumi mampu menghambat aktivitas bakteri dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi.
Abstract
Squid crackers are currently quite popular with people in all circles because of the high nutritional content of squid, especially the protein content of 17.9 g / 100 g of fresh squid. This study aims to determine the quality of the best squid crackers (Loligo sp.) by adding different turmeric (Curcuma domestica). The analysis carried out included: Proximate analysis (levels: water, ash, fat, protein, and carbohydrates), and Total Plate Count (TPC) tests. This study used an experimental method, completely randomized design (CRD), with 4 treatments without the administration of turmeric extract (O), dosing 12.5% (A), 15% (B) and 17.5% (C) respectively 6 repetitions. The results of the proximate test analysis, the use of turmeric extract on the making of squid crackers had a significant effect on the quality of squid crackers with the use of the best turmeric extract: 12.5% turmeric dose (moisture content: 9.622%), 17.5% turmeric dose ( fat content: 4.765%), turmeric dosage 17.5% (protein content: 18.112%), 12.5% turmeric dose (carbohydrate level: 68.253%), and 12.5% turmeric dose (ash content: 1.278%). The use of turmeric extract has a very significant effect on TPC on squid crackers, the best treatment is treatment C with a TPC value of 28,350 colonies / gram. The use of turmeric extract as an anti-bacterial ingredient in the process of making squid crackers is able to inhibit bacterial activity and has a fairly high nutrient content.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Abdullah, S. Musa, N. Rukunudin, I.H., & Shaari, A.R. (2019). Drying characteristics of fish cracker under different drying techniques. Food Research, (2019):3-5.
- Andarwulan. (2011). Analisis Pangan. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.
- Aulia, H. Anggoro, B.S, Maretta, G., & Kesuma, A.J. (2018). Pengaruh penambahan berbagai konsentrasi kunyit (Curcuma longa L.) terhadap mutu bekasam ikan lele sangkuriang (Clariasgariepinus). BIOSFER. Jurnal Tadris Pendidikan Biologi, 9(1):84-99.
- Direktorat Jendral P2HP. (2007). Kandungan zat gizi cumi. Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dipublish 19 Desember 2013. http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/-rilis-berita/12190-gemarikan-gerakan-memasyarakatkan-makan-ikan
- Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. (2016). Produksi cumi-cumi Propinsi Jawa Timur. Sistem Informasi Diseminasi Data Dan Statistik Kelautan Dan Perikanan (SIDATIK). Diakses 5 April 2019, dari http://www.statistik.kkp.go.id/sidatik-dev/2.php?p=1
- Handayani, B.R. Dipokusumo, B. Werdiningsih W. Rahayu, T. I., & Sugita, D. (2017). Microbial quality of yellow seasoned ³pindang Ì fish treated with turmeric and tamarind. International Symposium on Food and Agro-biodiversity (ISFA) 2017 IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 102.012019. IOP Publishing. doi :10.1088/1755-1315/102/1/012019.
- Harianti. (2012). Pemanfaatan limbah padat hasil perikanan menjadi produk yang bernilai tambah. Jurnal Balik Djiwa, 3(2):39-46 DOI: http://doi.org/ 10.26877/jiphp.v2i2.3216.
- Hartanti. (2017). Kerupuk cumi-cumi. http://www.coolpad.com/id/resep/2486009-krupuk-cumi-cumi-by-erni-hartantiamd
- Hernani & Rahardjo. (2005). Tanaman berkhasiat antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya.
- Laiya, N. Harmain, R.M. Susanti, N., & Yusuf. (2014). Formulasi kerupuk ikan gabus yang disubstitusi dengan tepung sagu. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, II(2):81-87.
- Marzuki. (2012). Metodologi Riset. Yogyakarta: Prasetya Widi Pratama.
- Meilita, M. (2009). Pemanfaatan limbah tulang ikan tenggiri menjadi kerupuk berkalsium (Studi kasus di industri pempek "buffet dwili” lingkar timur bengkulu). Thesis. Bengkulu: Fakultas Pertanian UNIB.
- Mohamaddan, S., Suffian, M.S.Z.M., Mohtar, A.M.A.A.M., Mohtadzar, N.A.A., & Junaidi, N. (2016). Development of keropok keping drying machine for small and medium enterprises (SMEs). IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 114, 012037. https://doi.org/10.1088/1757-899X/114/1/012037.
- Octavia, N dan Suhartiningsih. (2017). Pengaruh penambahan cumi-cumi (Loligo sp) terhadap sifat organoleptik kerupuk. e-journal Boga Universitas Negeri Surabaya, 5(3):34-41.
- Pasaraeng, E. Abidjulu, J., & Runtuwene, M.R.J. (2013). Pemanfaatan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) dalam upaya mempertahankan mutu ikan layang (Decapterus sp). Jurnal MIPA Unsrat ONLINE, 2(2):84-87. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo
- Sihombing. P.A. (2007). Aplikasi ekstrak kunyit (Curcuma domestica) sebagai bahan pengawet mie basah. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
- Purnamayati, L. Dewi, E.N. Sumardianto. Rianingsih, L., & Anggo, A.D. ( 2018). Kualitas kerupuk kulit ikan nila selama penyimpanan. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 2(2):162-172.
- Purwani, E. Retnaningtyas, E. Widyowati, D. (2008). Pengembangan model pengawet alami dari ekstrak lengkuas (Languas galangal), kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinale) sebagai pengganti formalin pada daging dan ikan segar. Dikti, Jakarta: 43.
- Sastrosupadi, A. (2000). Rancangan percobaan praktis bidang pertanian. Malang: Kanisius.
- Shan, C.Y & Iskandar, Y. 2018. Studi kandungan kimia dan aktivitas farmakologi tanaman kunyit (Curcuma longa, L). Farmaka Suplemen,16(2):547-555.
- Suryaningrum, T.D. Ikasari, D. Supriyadi, Mulya, I., & Purnomo, A.H. (2016). Karakteristik kerupuk panggang ikan lele (Clarias gariepinus) dari beberapa perbandingan daging ikan dan tepung tapioka. JPB Kelautan dan Perikanan,11(1):25-40.
- Sun, Y.M., Zhang, H.Y., Chen, D.Z., and Liu, C.B. (2002). Theoretical elucidation on the antioxidant mechanism of curcumin. A DFT study. Org. Lett., 4(17):2909-2911.
- Surachman, W. (2009). Rancangan Percobaan. Surabaya: Universitas Airlangga.
- Standar Nasional Indonesia. (1999). SNI 01-2713-1999. Kerupuk ikan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
- Syaefatun. (2013). Aktivitas antimikrobia ekstrak kunyit (Curcuma domestica) terhadap pertumbuhan mikroba perusak ikan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- Taufiq,I. Kusumaningrum, I., & Asikin, A.N. (2015). Pemanfaatan kulit ikan belida (Notopterus chitala) sebagai bahan baku pembuatan kerupuk kulit. Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman, 10(2): 41-44.
- Warnaini, C. (2010). Uji efektivitas ekstrak kunyit sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus Sp. dan Shigella Dysentriae secara in vitro. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/PUSTAKA_UNPAD_UJI_EFEKTIVITAS_EKSTRAK_KUNYIT.pdf
- Winarti, C. & Nurdjanah, N. (2005). Peluang tanaman rempah dan obat sebagai sumber pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 24(2):47-55.
- Yuliani, Marwati. Wardana, H. Emmawati, A. & Candra, K.P. (2018). karakteristik kerupuk ikan dengan substitusi tepung tulang ikan gabus (Channa striata) sebagai fortifikan kalsium. JPHPI, 21(2):259-266.
References
Abdullah, S. Musa, N. Rukunudin, I.H., & Shaari, A.R. (2019). Drying characteristics of fish cracker under different drying techniques. Food Research, (2019):3-5.
Andarwulan. (2011). Analisis Pangan. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.
Aulia, H. Anggoro, B.S, Maretta, G., & Kesuma, A.J. (2018). Pengaruh penambahan berbagai konsentrasi kunyit (Curcuma longa L.) terhadap mutu bekasam ikan lele sangkuriang (Clariasgariepinus). BIOSFER. Jurnal Tadris Pendidikan Biologi, 9(1):84-99.
Direktorat Jendral P2HP. (2007). Kandungan zat gizi cumi. Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dipublish 19 Desember 2013. http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/-rilis-berita/12190-gemarikan-gerakan-memasyarakatkan-makan-ikan
Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. (2016). Produksi cumi-cumi Propinsi Jawa Timur. Sistem Informasi Diseminasi Data Dan Statistik Kelautan Dan Perikanan (SIDATIK). Diakses 5 April 2019, dari http://www.statistik.kkp.go.id/sidatik-dev/2.php?p=1
Handayani, B.R. Dipokusumo, B. Werdiningsih W. Rahayu, T. I., & Sugita, D. (2017). Microbial quality of yellow seasoned ³pindang Ì fish treated with turmeric and tamarind. International Symposium on Food and Agro-biodiversity (ISFA) 2017 IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 102.012019. IOP Publishing. doi :10.1088/1755-1315/102/1/012019.
Harianti. (2012). Pemanfaatan limbah padat hasil perikanan menjadi produk yang bernilai tambah. Jurnal Balik Djiwa, 3(2):39-46 DOI: http://doi.org/ 10.26877/jiphp.v2i2.3216.
Hartanti. (2017). Kerupuk cumi-cumi. http://www.coolpad.com/id/resep/2486009-krupuk-cumi-cumi-by-erni-hartantiamd
Hernani & Rahardjo. (2005). Tanaman berkhasiat antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Laiya, N. Harmain, R.M. Susanti, N., & Yusuf. (2014). Formulasi kerupuk ikan gabus yang disubstitusi dengan tepung sagu. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, II(2):81-87.
Marzuki. (2012). Metodologi Riset. Yogyakarta: Prasetya Widi Pratama.
Meilita, M. (2009). Pemanfaatan limbah tulang ikan tenggiri menjadi kerupuk berkalsium (Studi kasus di industri pempek "buffet dwili” lingkar timur bengkulu). Thesis. Bengkulu: Fakultas Pertanian UNIB.
Mohamaddan, S., Suffian, M.S.Z.M., Mohtar, A.M.A.A.M., Mohtadzar, N.A.A., & Junaidi, N. (2016). Development of keropok keping drying machine for small and medium enterprises (SMEs). IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 114, 012037. https://doi.org/10.1088/1757-899X/114/1/012037.
Octavia, N dan Suhartiningsih. (2017). Pengaruh penambahan cumi-cumi (Loligo sp) terhadap sifat organoleptik kerupuk. e-journal Boga Universitas Negeri Surabaya, 5(3):34-41.
Pasaraeng, E. Abidjulu, J., & Runtuwene, M.R.J. (2013). Pemanfaatan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) dalam upaya mempertahankan mutu ikan layang (Decapterus sp). Jurnal MIPA Unsrat ONLINE, 2(2):84-87. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo
Sihombing. P.A. (2007). Aplikasi ekstrak kunyit (Curcuma domestica) sebagai bahan pengawet mie basah. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Purnamayati, L. Dewi, E.N. Sumardianto. Rianingsih, L., & Anggo, A.D. ( 2018). Kualitas kerupuk kulit ikan nila selama penyimpanan. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 2(2):162-172.
Purwani, E. Retnaningtyas, E. Widyowati, D. (2008). Pengembangan model pengawet alami dari ekstrak lengkuas (Languas galangal), kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinale) sebagai pengganti formalin pada daging dan ikan segar. Dikti, Jakarta: 43.
Sastrosupadi, A. (2000). Rancangan percobaan praktis bidang pertanian. Malang: Kanisius.
Shan, C.Y & Iskandar, Y. 2018. Studi kandungan kimia dan aktivitas farmakologi tanaman kunyit (Curcuma longa, L). Farmaka Suplemen,16(2):547-555.
Suryaningrum, T.D. Ikasari, D. Supriyadi, Mulya, I., & Purnomo, A.H. (2016). Karakteristik kerupuk panggang ikan lele (Clarias gariepinus) dari beberapa perbandingan daging ikan dan tepung tapioka. JPB Kelautan dan Perikanan,11(1):25-40.
Sun, Y.M., Zhang, H.Y., Chen, D.Z., and Liu, C.B. (2002). Theoretical elucidation on the antioxidant mechanism of curcumin. A DFT study. Org. Lett., 4(17):2909-2911.
Surachman, W. (2009). Rancangan Percobaan. Surabaya: Universitas Airlangga.
Standar Nasional Indonesia. (1999). SNI 01-2713-1999. Kerupuk ikan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
Syaefatun. (2013). Aktivitas antimikrobia ekstrak kunyit (Curcuma domestica) terhadap pertumbuhan mikroba perusak ikan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Taufiq,I. Kusumaningrum, I., & Asikin, A.N. (2015). Pemanfaatan kulit ikan belida (Notopterus chitala) sebagai bahan baku pembuatan kerupuk kulit. Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman, 10(2): 41-44.
Warnaini, C. (2010). Uji efektivitas ekstrak kunyit sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus Sp. dan Shigella Dysentriae secara in vitro. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/PUSTAKA_UNPAD_UJI_EFEKTIVITAS_EKSTRAK_KUNYIT.pdf
Winarti, C. & Nurdjanah, N. (2005). Peluang tanaman rempah dan obat sebagai sumber pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 24(2):47-55.
Yuliani, Marwati. Wardana, H. Emmawati, A. & Candra, K.P. (2018). karakteristik kerupuk ikan dengan substitusi tepung tulang ikan gabus (Channa striata) sebagai fortifikan kalsium. JPHPI, 21(2):259-266.