Date Log
Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Best Alternatives Determination and Financial Feasibility Analysis of the Cleaner Production Application at Amplang Crackers Industry
[Penentuan Alternatif Terbaik dan Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Produksi Bersih Industri Kerupuk Amplang]
Corresponding Author(s) : Millatul Ulya
millatululya@trunojoyo.ac.id Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 11 No. 2 (2019): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Abstract
Abstract
Small-medium enterprises "Bintang Kertasada” is the mackerel fish crackers industry in Sumenep which generates solid and liquid waste, negatively affecting the environment. Therefore, a strategy in reducing the volume of waste produced and its impacts is the implementation of cleaner production and further determined through this present study. A method of AHP (Analytical Hierarchy Process), followed by feasibility study through BEP (Break Event Point), PP (Payback Periode), B/C Ratio (Benefit-Cost Ratio), NPV (Net Present Value), and IRR (Internal Rate of Return) analysis were performed. This study demonstrated that the best alternative was processing fish skin into crackers that was attributed by the AHP score of 0.565. Furthermore, the financial feasibility analysis indicated that the production of fish scale crackers was feasible, indicated by the BEP of IDR 4,412 with 27,617 units produced, PP of 11 months, B/C ratio of 1.2, NPV of IDR 23,176,128, -, and IRR of 27.12%. Overall, the processing solid waste of fish skin into crackers was the best alternative with the most financial feasibility.
Abstrak
UD. Bintang Kertasada-Sumenep merupakan salah satu industri pengolahan kerupuk amplang yang menghasilkan limbah padat dan cair. Selama ini, limbah yang dihasilkan sudah ditangani secara optimal namun tidak pada limbah padat kulit ikan. Produksi Bersih merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengurangi jumlah sumber daya dan limbah hasil samping produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alternatif terbaik penerapan produksi bersih di UD. Bintang Kertasada-Sumenep dan mengetahui kelayakan finansial dari alternatif terbaik tersebut. Alternatif penerapan produksi bersih yang digunakan adalah kerupuk kulit ikan, keripik kulit ikan crispy, kulit ikan goreng berbalut telur asin, minyak kult ikan, gelatin dan lem kulit ikan. Penentuan alternatif terbaik dilakukan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Parameter kelayakan finansial menggunakan perhitungan BEP (Break Event Point), PP (Payback Periode), B/C Ratio (Benefit Cost Ratio), NPV (Net Present Value), dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alternatif terbaik yakni mengolah limbah padat kulit ikan menjadi kerupuk dengan nilai bobot sebesar 0,565. Analisis Kelayakan finansial menunjukkan bahwa produksi kerupuk kulit ikan layak untuk dilakukan dengan perolehan BEP harga sebesar Rp. 4.412, BEP produksi sebanyak 27.617 kemasan, PP selama 11 bulan, B/C Ratio 1,2, NPV sebesar Rp 23.176.128, dan IRR sebesar 27,12%.
Keywords
amplang crackerscleaner productionfish skin wastePutri, K., Ulya, M., & Purwandari, U. (2019). Best Alternatives Determination and Financial Feasibility Analysis of the Cleaner Production Application at Amplang Crackers Industry <i><br>[Penentuan Alternatif Terbaik dan Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Produksi Bersih Industri Kerupuk Amplang]<i><br]. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 11(2), 100–109. https://doi.org/10.20473/jipk.v11i2.12607 Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX
References- Aryanti, M. (2014). Analisis Penerapan Produksi Bersih menuju Industri Nata De Coco Ramah Lingkungan. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 5(2): 45-50
- Cong, T.Q., & Hien, D. N. (2016). Feasibility of cleaner production for Vietnam rice processing industry. Science Direct: Procedia CIRP, 40: 285–288.
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep. (2016). Direktori Industri Kecil Menengah Tahun 2017. Sumenep.
- Djayanti, S. (2015). Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (JRTPPI), 6 (2): 75-80.
- Hilson, G. (2000). Pollution prevention and cleaner production in the mining industry: an analysis of current issues. Journal of Cleaner Production, 8(2): 119-126.
- Ibrahim, B. (2004). Pendekatan Penerapan Produksi Bersih pada Industri Pengolahan Hasil Perikanan. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 7(1).
- Indrasti, N. S & Fauzi, A. M. (2009). Produksi Bersih. Bogor : IPB Press.
- Indraswari, H. (2003). Rambak Kulit Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
- Kasmir, & Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencoulda Prenada Media Group.
- Kusuma, P. T. W. W., & Mayasti, N. K. I. (2014). Analisa Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung. Jurnal AGRITECH, 34(2): 194-202.
- Mahmsmall-medium enterprise. (2008). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
- Marimin, & Maghfiroh. (2010). Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.
- Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: Aditya Media.
- Rahim, R., & Raman, A. A. A. (2015). Cleaner production implementation in a fruit juice production plant. Journal of Cleaner Production, 101: 215–221.
- Rao, P. (2004). Greening production: a South-East Asian experience. International Journal of Operations and Production. Management, 24 (3): 289-320.
- Saaty, T. (1994). Fundamental of Decision Making and Priority Theory With The Analytical Hierarchy Process. University Of Pittsburgh: RWS Publication.
- Santoso, T. S. (2008). Analisis Finansial Usaha Kerupuk (Studi Kasus: Kerupuk Suka Asih (SKS) di Pondok Labu, Jakarta Selatan). Jakarta: Prodi Sosial ekonomi Pertanian UIN Syarif Hidayatullah.
- Thrane, M., Nielsen, E. H., & Christensen, P. (2009). Cleaner Production in Danish Fish Processing Experiences, status, possible Future Strategies. Journal of Cleaner Production, 17 (3): 380-390.
- Ulya, M., & Hidayat, K. (2018). Pemilihan Alternatif Terbaik Cleaner Production Pada Industri Keripik Singkong Dalam Mendukung Sustainable Manufacturing. Jurnal Ilmiah Rekayasa, 11(02): 110-117.
- UNEP. (2003). Cleaner Production Assessment in Industries. From http://www.uneptie.ora/pc/cp/understanding_cp/cp industries.html.
- Wahyono, & Marzuki. (2005). Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
- Wardiyatun, S. dan Purwanto.(2017). Penerapan Produksi Bersih pada Industri Kecil Kerupuk Amplang Mega Bersaudara di Kecamatan Benun Kayong, Kabupaten Ketapang Provisinsi Kalimantan Barat. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
- Yi, H., Kim, J., Hyung, H., Lee, S., Lee, C. H. (2001). Cleaner Production Option in a Food (Kimchi) Industry. Journal of Cleaner Production, 9(1): 35-41.
References
Aryanti, M. (2014). Analisis Penerapan Produksi Bersih menuju Industri Nata De Coco Ramah Lingkungan. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 5(2): 45-50
Cong, T.Q., & Hien, D. N. (2016). Feasibility of cleaner production for Vietnam rice processing industry. Science Direct: Procedia CIRP, 40: 285–288.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep. (2016). Direktori Industri Kecil Menengah Tahun 2017. Sumenep.
Djayanti, S. (2015). Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (JRTPPI), 6 (2): 75-80.
Hilson, G. (2000). Pollution prevention and cleaner production in the mining industry: an analysis of current issues. Journal of Cleaner Production, 8(2): 119-126.
Ibrahim, B. (2004). Pendekatan Penerapan Produksi Bersih pada Industri Pengolahan Hasil Perikanan. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 7(1).
Indrasti, N. S & Fauzi, A. M. (2009). Produksi Bersih. Bogor : IPB Press.
Indraswari, H. (2003). Rambak Kulit Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
Kasmir, & Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencoulda Prenada Media Group.
Kusuma, P. T. W. W., & Mayasti, N. K. I. (2014). Analisa Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung. Jurnal AGRITECH, 34(2): 194-202.
Mahmsmall-medium enterprise. (2008). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Marimin, & Maghfiroh. (2010). Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.
Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: Aditya Media.
Rahim, R., & Raman, A. A. A. (2015). Cleaner production implementation in a fruit juice production plant. Journal of Cleaner Production, 101: 215–221.
Rao, P. (2004). Greening production: a South-East Asian experience. International Journal of Operations and Production. Management, 24 (3): 289-320.
Saaty, T. (1994). Fundamental of Decision Making and Priority Theory With The Analytical Hierarchy Process. University Of Pittsburgh: RWS Publication.
Santoso, T. S. (2008). Analisis Finansial Usaha Kerupuk (Studi Kasus: Kerupuk Suka Asih (SKS) di Pondok Labu, Jakarta Selatan). Jakarta: Prodi Sosial ekonomi Pertanian UIN Syarif Hidayatullah.
Thrane, M., Nielsen, E. H., & Christensen, P. (2009). Cleaner Production in Danish Fish Processing Experiences, status, possible Future Strategies. Journal of Cleaner Production, 17 (3): 380-390.
Ulya, M., & Hidayat, K. (2018). Pemilihan Alternatif Terbaik Cleaner Production Pada Industri Keripik Singkong Dalam Mendukung Sustainable Manufacturing. Jurnal Ilmiah Rekayasa, 11(02): 110-117.
UNEP. (2003). Cleaner Production Assessment in Industries. From http://www.uneptie.ora/pc/cp/understanding_cp/cp industries.html.
Wahyono, & Marzuki. (2005). Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wardiyatun, S. dan Purwanto.(2017). Penerapan Produksi Bersih pada Industri Kecil Kerupuk Amplang Mega Bersaudara di Kecamatan Benun Kayong, Kabupaten Ketapang Provisinsi Kalimantan Barat. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Yi, H., Kim, J., Hyung, H., Lee, S., Lee, C. H. (2001). Cleaner Production Option in a Food (Kimchi) Industry. Journal of Cleaner Production, 9(1): 35-41.
Corresponding Author(s) : Millatul Ulya
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 11 No. 2 (2019): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Abstract
Abstract
Small-medium enterprises "Bintang Kertasada” is the mackerel fish crackers industry in Sumenep which generates solid and liquid waste, negatively affecting the environment. Therefore, a strategy in reducing the volume of waste produced and its impacts is the implementation of cleaner production and further determined through this present study. A method of AHP (Analytical Hierarchy Process), followed by feasibility study through BEP (Break Event Point), PP (Payback Periode), B/C Ratio (Benefit-Cost Ratio), NPV (Net Present Value), and IRR (Internal Rate of Return) analysis were performed. This study demonstrated that the best alternative was processing fish skin into crackers that was attributed by the AHP score of 0.565. Furthermore, the financial feasibility analysis indicated that the production of fish scale crackers was feasible, indicated by the BEP of IDR 4,412 with 27,617 units produced, PP of 11 months, B/C ratio of 1.2, NPV of IDR 23,176,128, -, and IRR of 27.12%. Overall, the processing solid waste of fish skin into crackers was the best alternative with the most financial feasibility.
Abstrak
UD. Bintang Kertasada-Sumenep merupakan salah satu industri pengolahan kerupuk amplang yang menghasilkan limbah padat dan cair. Selama ini, limbah yang dihasilkan sudah ditangani secara optimal namun tidak pada limbah padat kulit ikan. Produksi Bersih merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengurangi jumlah sumber daya dan limbah hasil samping produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui alternatif terbaik penerapan produksi bersih di UD. Bintang Kertasada-Sumenep dan mengetahui kelayakan finansial dari alternatif terbaik tersebut. Alternatif penerapan produksi bersih yang digunakan adalah kerupuk kulit ikan, keripik kulit ikan crispy, kulit ikan goreng berbalut telur asin, minyak kult ikan, gelatin dan lem kulit ikan. Penentuan alternatif terbaik dilakukan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Parameter kelayakan finansial menggunakan perhitungan BEP (Break Event Point), PP (Payback Periode), B/C Ratio (Benefit Cost Ratio), NPV (Net Present Value), dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alternatif terbaik yakni mengolah limbah padat kulit ikan menjadi kerupuk dengan nilai bobot sebesar 0,565. Analisis Kelayakan finansial menunjukkan bahwa produksi kerupuk kulit ikan layak untuk dilakukan dengan perolehan BEP harga sebesar Rp. 4.412, BEP produksi sebanyak 27.617 kemasan, PP selama 11 bulan, B/C Ratio 1,2, NPV sebesar Rp 23.176.128, dan IRR sebesar 27,12%.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Aryanti, M. (2014). Analisis Penerapan Produksi Bersih menuju Industri Nata De Coco Ramah Lingkungan. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 5(2): 45-50
- Cong, T.Q., & Hien, D. N. (2016). Feasibility of cleaner production for Vietnam rice processing industry. Science Direct: Procedia CIRP, 40: 285–288.
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep. (2016). Direktori Industri Kecil Menengah Tahun 2017. Sumenep.
- Djayanti, S. (2015). Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (JRTPPI), 6 (2): 75-80.
- Hilson, G. (2000). Pollution prevention and cleaner production in the mining industry: an analysis of current issues. Journal of Cleaner Production, 8(2): 119-126.
- Ibrahim, B. (2004). Pendekatan Penerapan Produksi Bersih pada Industri Pengolahan Hasil Perikanan. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 7(1).
- Indrasti, N. S & Fauzi, A. M. (2009). Produksi Bersih. Bogor : IPB Press.
- Indraswari, H. (2003). Rambak Kulit Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
- Kasmir, & Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencoulda Prenada Media Group.
- Kusuma, P. T. W. W., & Mayasti, N. K. I. (2014). Analisa Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung. Jurnal AGRITECH, 34(2): 194-202.
- Mahmsmall-medium enterprise. (2008). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
- Marimin, & Maghfiroh. (2010). Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.
- Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: Aditya Media.
- Rahim, R., & Raman, A. A. A. (2015). Cleaner production implementation in a fruit juice production plant. Journal of Cleaner Production, 101: 215–221.
- Rao, P. (2004). Greening production: a South-East Asian experience. International Journal of Operations and Production. Management, 24 (3): 289-320.
- Saaty, T. (1994). Fundamental of Decision Making and Priority Theory With The Analytical Hierarchy Process. University Of Pittsburgh: RWS Publication.
- Santoso, T. S. (2008). Analisis Finansial Usaha Kerupuk (Studi Kasus: Kerupuk Suka Asih (SKS) di Pondok Labu, Jakarta Selatan). Jakarta: Prodi Sosial ekonomi Pertanian UIN Syarif Hidayatullah.
- Thrane, M., Nielsen, E. H., & Christensen, P. (2009). Cleaner Production in Danish Fish Processing Experiences, status, possible Future Strategies. Journal of Cleaner Production, 17 (3): 380-390.
- Ulya, M., & Hidayat, K. (2018). Pemilihan Alternatif Terbaik Cleaner Production Pada Industri Keripik Singkong Dalam Mendukung Sustainable Manufacturing. Jurnal Ilmiah Rekayasa, 11(02): 110-117.
- UNEP. (2003). Cleaner Production Assessment in Industries. From http://www.uneptie.ora/pc/cp/understanding_cp/cp industries.html.
- Wahyono, & Marzuki. (2005). Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
- Wardiyatun, S. dan Purwanto.(2017). Penerapan Produksi Bersih pada Industri Kecil Kerupuk Amplang Mega Bersaudara di Kecamatan Benun Kayong, Kabupaten Ketapang Provisinsi Kalimantan Barat. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
- Yi, H., Kim, J., Hyung, H., Lee, S., Lee, C. H. (2001). Cleaner Production Option in a Food (Kimchi) Industry. Journal of Cleaner Production, 9(1): 35-41.
References
Aryanti, M. (2014). Analisis Penerapan Produksi Bersih menuju Industri Nata De Coco Ramah Lingkungan. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 5(2): 45-50
Cong, T.Q., & Hien, D. N. (2016). Feasibility of cleaner production for Vietnam rice processing industry. Science Direct: Procedia CIRP, 40: 285–288.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep. (2016). Direktori Industri Kecil Menengah Tahun 2017. Sumenep.
Djayanti, S. (2015). Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (JRTPPI), 6 (2): 75-80.
Hilson, G. (2000). Pollution prevention and cleaner production in the mining industry: an analysis of current issues. Journal of Cleaner Production, 8(2): 119-126.
Ibrahim, B. (2004). Pendekatan Penerapan Produksi Bersih pada Industri Pengolahan Hasil Perikanan. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 7(1).
Indrasti, N. S & Fauzi, A. M. (2009). Produksi Bersih. Bogor : IPB Press.
Indraswari, H. (2003). Rambak Kulit Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
Kasmir, & Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencoulda Prenada Media Group.
Kusuma, P. T. W. W., & Mayasti, N. K. I. (2014). Analisa Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung. Jurnal AGRITECH, 34(2): 194-202.
Mahmsmall-medium enterprise. (2008). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Marimin, & Maghfiroh. (2010). Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.
Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: Aditya Media.
Rahim, R., & Raman, A. A. A. (2015). Cleaner production implementation in a fruit juice production plant. Journal of Cleaner Production, 101: 215–221.
Rao, P. (2004). Greening production: a South-East Asian experience. International Journal of Operations and Production. Management, 24 (3): 289-320.
Saaty, T. (1994). Fundamental of Decision Making and Priority Theory With The Analytical Hierarchy Process. University Of Pittsburgh: RWS Publication.
Santoso, T. S. (2008). Analisis Finansial Usaha Kerupuk (Studi Kasus: Kerupuk Suka Asih (SKS) di Pondok Labu, Jakarta Selatan). Jakarta: Prodi Sosial ekonomi Pertanian UIN Syarif Hidayatullah.
Thrane, M., Nielsen, E. H., & Christensen, P. (2009). Cleaner Production in Danish Fish Processing Experiences, status, possible Future Strategies. Journal of Cleaner Production, 17 (3): 380-390.
Ulya, M., & Hidayat, K. (2018). Pemilihan Alternatif Terbaik Cleaner Production Pada Industri Keripik Singkong Dalam Mendukung Sustainable Manufacturing. Jurnal Ilmiah Rekayasa, 11(02): 110-117.
UNEP. (2003). Cleaner Production Assessment in Industries. From http://www.uneptie.ora/pc/cp/understanding_cp/cp industries.html.
Wahyono, & Marzuki. (2005). Pembuatan Aneka Kerupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wardiyatun, S. dan Purwanto.(2017). Penerapan Produksi Bersih pada Industri Kecil Kerupuk Amplang Mega Bersaudara di Kecamatan Benun Kayong, Kabupaten Ketapang Provisinsi Kalimantan Barat. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Yi, H., Kim, J., Hyung, H., Lee, S., Lee, C. H. (2001). Cleaner Production Option in a Food (Kimchi) Industry. Journal of Cleaner Production, 9(1): 35-41.