Pemberian Diet Tinggi Protein pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Ulkus Gangren Pedis dan Hipokalemia: Sebuah Laporan Kasus

Unduhan
Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan kondisi serius yang disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat ketidakcukupan hormon insulin dalam menjaga keseimbangan gula darah dalam tubuh. Pada kasus tertentu, kondisi diabetes mellitus tipe 2 dapat mengakibatkan gangren yang merupakan infeksi jaringan lunak yang ditandai dengan kematian jaringan otot atau mionekrosis yang disebabkan oleh bakteri gram positif. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dilakukan dengan pemberian diet DM dengan prinsip diet tinggi protein untuk mempercepat penyembuhan luka gangren pada pasien.
Tujuan: Untuk mengetahui proses asuhan gizi terstandar pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan ulkus gangrene dan hipokalemia yang menerapkan diet tinggi protein.
Metode: Studi kasus dilakukan bulan November 2023 pada pasien rawat inap RS X Gresik. Dilakukan observasi selama 3 hari pada aspek asupan makanan yang dilihat dari 9 kali makan dengan metode food recall 1x24 jam sebelum pasien masuk rumah sakit dan monitoring asupan pasien selama 3 hari pada makan pagi, makan siang, dan makan malam. Data fisik didapatkan dengan wawancara dan melihat kondisi fisik serta rekam medis pasien. Data antropometri didapatkan dengan mengukur lingkar lengan atas dan tinggi lutut. Data biokimia didapatkan dengan melihat rekam medis pasien di ruangan. Selain itu, melakukan studi literatur untuk mendapatkan data tambahan. Data diolah menggunakan aplikasi nutrisurvey untuk menentukan jumlah asupan harian pasien.
Hasil: Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi didapatkan hasil bahwa asupan makan mengalami peningkatan dari sebesar 40% di hari pertama menjadi 50,2% total asupan di hari ketiga intervensi meskipun belum mencapai target (<80%) dikarenakan kondisi lemas pasca operasi. Keluhan nyeri bagian perut dirasakan pada hari terakhir, tekanan darah mengalami penurunan dari tergolong normal sebesar 120/80 menjadi rendah pada hari kedua dan hari ketiga yang disebabkan karena kondisi fisiologis yang belum stabil pasca operasi.
Kesimpulan: Kondisi pasien belum pulih sepenuhnya, hasil pemantauan biokimia dan fisik/klinis masih menunjukkan perubahan yang tidak stabil, namun ada peningkatan dalam asupan makanan meskipun target untuk beberapa zat gizi makro belum tercapai.
Alam, U. et al. (2014) ‘General aspects of diabetes mellitus’, Handbook of Clinical Neurology, 126(15), pp. 211–222. Available at: https://doi.org/10.1016/B978-0-444-53480-4.00015-1.
Alpian, M. and Mariawan Alfarizi, L. (2022) ‘Diabetes Mellitus Tipe 2 (Dua) Dan Pengobatannya: Suatu Tinjauan Literatur’, Journal of Public Health and Medical Studies, 1(1), pp. 13–23. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.56282/jphms.v1i1.254.
Andriyati, L. et al. (2020) ‘Terapi Nutrisi Pada Stroke Pendarahan Disertai Hiponatremia dan Hipokalemia Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician . Hal 1-9 | 1 p -ISSN : 2597-4297 Volume 3 No . 1 , Agustus 2020 Pendahuluan Stroke merupakan salah satu yang lalu karena kesada’, Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician, 3(1), pp. 1–9. Available at: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.54773/ijcnp.v3i1.13.
Bachri, Y.B., Prima, R. and Putri, S.A. (2022) ‘Faktor-Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rsud Prof. Dr. Ma. Hanafiah, Sm Batusangkar Tahun 2022’, Jurnal Inovasi Penelitian, 3(1), pp. 4739–4750. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.47492/jip.v3i1.1937.
Care, D. and Suppl, S.S. (2020) ‘Classification and diagnosis of diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes-2020’, Diabetes Care, 43(January), pp. S14–S31. Available at: https://doi.org/10.2337/dc20-S002.
Chua, C.E., Choi, E. and Khoo, E.Y.H. (2018) ‘ECG changes of severe hypokalemia’, QJM : monthly journal of the Association of Physicians, 111(8), pp. 581–582. Available at: https://doi.org/10.1093/qjmed/hcy046.
Cohn, J.N. et al. (2000) ‘New Guidelines for Potassium Replacement in Clinical Practice’, Archives of Internal Medicine, 160(16), p. 2429. Available at: https://doi.org/10.1001/archinte.160.16.2429.
Fitria, E. et al. (2017) ‘Karakteristik Ulkus Diabetikum pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD dr. Zainal Abidin dan RSUD Meuraxa Banda Aceh’, Buletin Penelitian Kesehatan, 45(3), pp. 153–160. Available at: https://doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6818.153-160.
Gonsalves, D. et al. (2023) ‘Pemberian Terapi KCL dengan Kejadian Flebitis pada Pasien Hipokalemia di Rawat Inap RSUD SK Lerik’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), pp. 21293–21302. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9877.
Kim, Y.S. et al. (2019) ‘Significance of Hypokalemia in Functional Outcomes of Patients with Subacute Stroke’, Brain & Neurorehabilitation, 12(2), p. 12. Available at: https://doi.org/10.12786/bn.2019.12.e13.
Lestari, Zulkarnain and Sijid, S.A. (2021) ‘Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan’, UIN Alauddin Makassar, 7(November), pp. 237–241. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.24252/psb.v7i1.24229.
Mutia Pratiwi, P., Ii, B.A.B. and Nathania, M. (2019) ‘Hipokalemia - Diagnosis dan Tatalaksana’, Continuing Profesisonal Developement Ikatan Apoteker Indonesia, 46(2), p. 2015. Available at: https://doi.org/https://dx.doi.org/10.55175/cdk.v46i2.519.
Nursucita, A. and Handayani, L. (2021) ‘Factors Causing Stress in Type 2 Diabetes Mellitus Patients’, Jambura Journal of Health Sciences and Research, 3(2), pp. 304–313. Available at: https://doi.org/10.35971/jjhsr.v3i2.10505.
Pal, S. (2014) ‘Diabetic foot complications’, U.S. Pharmacist, 39(6). Available at: https://doi.org/10.5005/jp/books/12560_24.
Semarawima, G. (2017) ‘Status Hiperosmolar Hiperglikemik’, Medicina Journal, 48(1), p. 49. Available at: https://doi.org/10.15562/medicina.v48i1.25.
Soelistijo, S. (2021) ‘Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021’, Global Initiative for Asthma, 42(Juli), p. 46. Available at: https://doi.org/https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2021/11/22-10-21-Website-Pedoman-Pengelolaan-dan-Pencegahan-DMT2-Ebook.pdf.
Sukmana, M., Sianturi, R. and Aminuddin, M. (2019) ‘Pengkajian Luka Menurut Meggit-Wagner dan Pedis Pada Pasien Ulkus Diabetikum’, Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, 2(2), pp. 79–88. Available at: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30872/j.kes.pasmi.kal.v6i2.11451.
Syafril, S. (2018) ‘Pathophysiology diabetic foot ulcer’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 125(1), p. 125. Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/125/1/012161.
Wahyuni, A. (2016) ‘Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2’, Jurnal Ipteks Terapan, 9(2), pp. 155–164. Available at: https://doi.org/10.22216/jit.2015.v9i2.231.
Wahyuni, Y., N, N. and Anna, A. (2014) ‘Kualitas Hidup berdasarkan Karekteristik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2’, Jurnal Keperawatan Padjadjaran, v2(n1), pp. 25–34. Available at: https://doi.org/10.24198/jkp.v2n1.4.
Yudhawati, N.M.A. et al. (2022) ‘Case Report Laporan Kasus : Seorang Penderita dengan Kecurigaan Thyrotoxic Periodic Paralysis’, Journal of Medicine and Health, 4(1), pp. 71–83. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.28932/jmh.v4i1.3590.
Hak Cipta (c) 2024 YASMIN BAHASUAN

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.