EDUKASI HIGIENE SANITASI INDUSTRI PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK DI DESA KANDANGAN KREMBUNG SIDOARJO
Downloads
Industrial sanitation hygiene education program for crackers home industry workers in Kandangan village, Krembung sub-district, Sidoarjo district was chosen as the Community Work Study Program (KKN-BBM) because: (1) In 2020, in Kandangan Village there were around 52 crackers home industries which has entered the second generation so it must be maintained; (2) The application of sanitation hygiene in the crackers home industry in Kandangan Village is generally still far from the established standards; (3) Poor hygiene practices can cause things that are detrimental to consumers, such as food poisoning or food-borne diseases. The author involved 10 crackers home industry workers as fostered partners during KKN activities taking place in industrial sanitation hygiene education on crackers home industry workers. The program is carried out with the delivery of material regarding sanitary hygiene requirements to control risk factors for food contamination, both those originating of food ingredients, people, places and equipment. To evaluate this activity, pre-test is given before delivering the material and post-test after delivering the material. From the results of the activities, this program has been proven to increase worker's knowledge regarding sanitation hygiene requirements that must be carried out by crackers home industry managers and workers. Even though industrial sanitation hygiene education activities are more material in nature, it is expected to be a trigger to increase worker's awareness about the importance of implementing industrial sanitation hygiene and making it a daily habit. This is because one important factor that supports the creation of food security is the condition of good food processing sanitation and hygiene.
abstrak
Program edukasi higiene sanitasi industri pada pekerja industri rumah tangga kerupuk di Desa Kandangan, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo dipilih sebagai program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) karena: (1) Pada tahun 2020, di Desa Kandangan terdapat sekitar 52 industri kerupuk yang sudah masuk pada generasi kedua sehingga harus dipertahankan; (2) Penerapan higiene sanitasi pada industri rumah tangga kerupuk di Desa Kandangan umumnya masih jauh dari standar yang sudah ditetapkan; (3) Praktek sanitasi higiene yang kurang baik dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan konsumen, seperti keracunan makanan maupun penyakit yang ditularkan melalui makanan. Penulis melibatkan 10 pekerja industri rumah tangga kerupuk sebagai mitra binaan selama kegiatan KKN berlangsung dalam edukasi higiene sanitasi industri pada pekerja industri rumah tangga kerupuk.Program ini dilakukan dengan penyampaian materi mengenai persyaratan higiene sanitasi untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan.Untuk mengevaluasi kegiatan ini dilakukan pemberian pre-test sebelum penyampaian materi dan post-testsetelah penyampaian materi.Dari hasil kegiatan, program ini terbukti meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai persyaratan higiene sanitasi yang harus dilakukan oleh pengelola industri rumah tangga dan para pekerja.Walaupun kegiatan edukasi higiene sanitasi industri lebih bersifat pembekalan materi tapi diharapkan dapat menjadi suatu pemicu untuk meningkatkan kesadaran para pekerja tentang pentingnya menerapkan higiene sanitasi industri serta menjadikannya kebiasaan sehari-hari.Hal ini dikarenakan salah satu faktor penting yang mendukung terciptanya keamanan pangan adalah kondisi sanitasi dan higiene pengolahan pangan yang baik.
Anonymous (2020) BHS Kunjungi pelaku Usaha Kerupuk di Krembung, Siapkan Swasembada Tepung di Sidoarjo, Sidoarjoterkini.com. Available at: https://sidoarjoterkini.com/2020/04/07/bhs-kunjungi-pelaku-usaha-kerupuk-di-krembung-siapkan-swasembada-tepung-di-sidoarjo/ (Accessed: 27 July 2020).
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2012) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. Jakarta.
Domili, R. S. (2017) ‘Sanitasi dan Hygiene pada Proses Pembuatan Rambak Ikan Buntal Pisang (Tetraodon lunaris) di UKM Jaya Utama Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo Jawa Timur', Jurnal Aquabis, 7(2), pp. 1–5.
Floridiana, Z. (2019) ‘Analisis Higiene Penjamah Makanan dan Sanitasi Lingkungan pada Industri Rumah Tangga Tahu Jombang 2018', Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), pp. 75–82. doi: 10.20473/jkl.v11i1.2019.75-82.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011. Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2012) Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Presiden Republik Indonesia (2012) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Jakarta.
Suwandewi, N. L. P. A., Rusminingsih, N. K. and Purna, I. N. (2019) ‘Gambaran Personal Higiene dan Keadaan Sanitasi Industri Tempe UD Andika Pangaripuan di Desa Tagtag Kaja Kecamatan Denpasar Utara Tahun 2019', Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(2), pp. 109–114.
Triharjono, A., Probowati, B. D. and Fakhry, M. (2013) ‘Evaluasi Sanitation Standard Operating Procedures Kerupuk Amplang di UD Sarina Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep', Jurnal Agrointek, 7(2), pp. 76–83. doi: 10.21107/agrointek.v7i2.2053.g1685.
Wahyu, A. et al. (2019) ‘Metode Edukasi & Pendampingan terhadap Peningkatan Kesadaran terkait Penggunaan APT Pengrajin Pandai Besi', Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 2(2), pp. 302–313.
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.