SOSIALISASI ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI RT 5 / RW 11, KELURAHAN KALISARI, KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
Downloads
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) currently becoming a pandemic in various countries, including Indonesia. The highly transmission rate of this disease causes changes in almost all living conditions and patterns of social life. Formerly, the community can freely interact and be close together without any worries, free crowds, no need to use masks, now, all turned into nessecity to apply health protocols such as maintaining distance in interactions, always using masks and washing hands diligently, always implementing the movement of the community to live a healthy life (germas). Such behavior is known as a new normal, or new habit. In DKI Jakarta, one of the areas with the highest increment rate of Covid 19 patient, to break the transmission of Covid-19, the local government imposed a large-scale social restriction (PSBB) which was followed by a transition period towards adapting to new habits. However, statistical data shows that in this transitional period, many people have begun to neglect to implement health protocols that are aimed as new habits to stop pandemics. This is evidenced by the increasing number of people who have contracted Covid-19. To help the local government in its efforts to break the transmission of COVID-19, group 288 of the 62nd KKN BBM Mandiri Airlangga University held socialization activities aimed at reminding the community to always comply with health protocols and be diligent to perform disinfection. The socialization activities were carried out in the neighborhood of RT 5 / RW 11 Kalisari Village, Pasar Rebo District, East Jakarta., by posting posters at community gathering points such as mosques, security posts, and parks. Socialization was also carried out online and door-to-door by distributing 180 bottles of disinfectant liquid to residents. It is expected this activity can change the mindset and lifestyle of the local community about the importance of continuing to implement health protocols. Local people are also expected to be more alert and concerned about carrying out regular disinfection in their home environment, especially on items that are often touched and items that have just come from outside the home.
abstrak
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan penyakit yang saat ini menjadi pandemi diberbagai negara, termasuk Indonesia. Kecepatan penularan penyakit ini, menyebabkan perubahan pada hampir semua kondisi kehidupan serta pola kehidupan bermasyarakat. Dari yang semula masyarakat bisa bebas berinteraksi tanpa harus menjaga jarak, bebas berkerumun, tidak perlu menggunakan masker, menjadi harus menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak minimal satu meter dalam berinteraksi, senantiasa menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, senantiasa menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat (germas) . Perilaku seperti demikianlah yang disebut sebagai new normal, atau kebiasaan baru. Di DKI Jakarta, salah satu wilayah dengan tigkat pertambahan jumlah penderita Covid-19 tertinggi, untuk memutus rantai penularan Covid-19, pemerintah setempat memberlakukan pembatasan social berskala besar (PSBB) yang dilanjutkan dengan masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru. Akan tetapi, data statistik menunjukkan, bahwa dimasa transisi penerapan adaptasi kehidupan baru ini, banyak masyarakat sudah mulai lalai menerapkan protokol kesehatan yang disusun sebagai kebiasaan baru untuk menghentikan pandemi. Hal ini dibuktikan dengan kembali meningkatnya jumlah masyarakat yang tertular Covid-19. Untuk membantu pemerintah setempat dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, kelompok 288 grup 8 KKN BBM Mandiri Universitas Airlangga ke 62 menyelenggarakan kegiatan sosialiasi yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat disekitarnya agar senantiasa tertib mematuhi protokol kesehatan serta rajin melakukan disinfeksi secara berkala. Kegiatan sosialisasi dilakukan dilingkungan RT 5/RW 11 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Metode yang digunakan yaitu pembuatan media cetak berupa poster yang ditempelkan di lokasi yang menjadi titik kumpul masyarakat seperti masjid, poskamling, dan lapangan. Sosialisasi juga dilaksanakan secara daring dan dari pintu-ke-pintu dengan membagikan cairan disinfektan sebanyak 180 botol berisi 100 ml cairan disinfektan kepada warga. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu merubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat setempat tentang pentingnya tetap melaksanakan protokol kesehatan di masa transisi adaptasi kebiasaan baru ini. Masyarakat setempat juga diharapkan menjadi lebih waspada dan peduli untuk melakukan disinfeksi secara berkala di lingkungan rumah masing-masing, terutama pada barang-barang yang sering disentuh dan barang-barang yang baru datang dari luar rumah.
CDC. (2020). Dipetik Juli 22, 2020, dari https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/disinfection/disinfection-methods/chemical
Covid19. (2020). Dipetik Juli 23, 2020, dari https://covid19.go.id/home
Endang Lukitaningsih, I. P. (2020, April 1). Fakutas Farmasi UGM. Dipetik Juli 6, 2020, dari https://farmasi.ugm.ac.id/id/cara-penggunaan-disinfektan-yang-tepat-untuk-mencegah-penyebaran-covid-19
K. Kesehatan. (2020). Promkes Kemkes. Dipetik Juli 6, 2020, dari http://promkes.kemkes.go.id/flyer-cegah-virus-corona-dengan-germas
Rahajeng, K. (2020). cnbc Indonesia. Dipetik Juli 6, 2020, dari https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200607165856-33-163665/panduan-baru-who-masker-kain-wajib-3-lapis
WHO. (2020). who.int. Dipetik Juli 6, 2020, dari https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/
Worldometers.info. (2020). Dipetik Juli 23, 2020, dari https://worldometers.info/home
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.