English Class Conversation sebagai Upaya Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran Berbahasa Inggris pada Anak-Anak Kampung Karangan Kota Surabaya

Education English Language Offline learning

Authors

  • Nabila Izatul Muslimah
    rizebudi.amalia@fk.unair.ac.id
    Departemen Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Rifka Fitriana Rahmadani Departemen Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Dwi Lestari Departemen Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Rama Eka Ferdiansyah Departemen Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Ranggamas Trisna Aditya Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Lia Juneitasari Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Muhammad Daffa Aditya Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Radhita Aisyah Resti Nariswari Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Rize Budi Amalia Departemen Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Indonesia
31 May 2021

Downloads

The WHO's declaration of COVID-19 as a pandemic has so many effects on global sectors and systems such as the health system, the agricultural sector, manufacturing, and the socio-economic system. The government faces major challenges in dealing with the virus and adopting new policies to achieve maximum results under intense pressure during a pandemic. One of the sectors affected by the COVID-19 pandemic is the education sector. The impact of COVID-19 on the global education system affects all areas of teaching, research and services. Like-wise with Indonesia which has implemented the PSBB so that it houses all its students and replaces learning from offline to online. Elementary and junior high school students in Karangan, Surabaya have a problem, namely the lack of awareness of students regarding the importance of learning English so that the English Class Conversation (ECC) program was initiated face-to-face but still following the COVID-19 protocol system. Community service activities held using interactive learning methods in the form of 30% of  the presenters and 70% of the participants. This activity was carried out for 3 weeks with 29 participants which belonged to a small group. The results obtained were that the participants had high motivation in taking part in learning English as evidenced by field data, namely 16 participants who got a B grade, meaning that the participants had high self-confidence when speaking English and could participate in learning well so that it meant that the ECC program was successful held in Karangan.

Abstrak

Deklarasi WHO terhadap COVID-19 sebagai pandemi memiliki begitu banyak efek kepada sektor dan sistem global seperti sistem kesehatan, sektor agrikultur, manufaktur, dan sistem socio-economic. Pemerintah menghadapi tantangan besar dalam menangani virus serta mengadopsi kebijakan baru untuk mencapai hasil yang maksimal dibawah tekanan kuat di masa pandemi. Salah satu sektor yang berimbas akibat pandemi COVID-19 adalah sektor pendidikan. Dampak COVID-19 pada sistem pendidikan global mempengaruhi semua bidang  pengajaran, penelitian, dan  layanan. Begitu  juga  dengan  Indonesia  yang  telah  menerapkan PSBB sehingga merumahkan seluruh siswanya dan mengganti pembelajaran dari luring ke daring. Pelajar SD dan SMP di Kampung Karangan, Surabaya memiliki permasalahan yaitu kurangnya kesadaran pelajar terkait pentingnya mempelajari bahasa inggris sehingga tercetus program English Class Conversation (ECC) yang dilaksanakan dengan tatap muka namun tetap mengikuti sistem protokol COVID-19. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif berupa 30% dari pemateri dan 70% dari partisipan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 minggu dengan 29 partisipan dimana tergolong pada kelompok kecil. Hasil yang  didapatkan  yaitu  peserta  memiliki  motivasi  tinggi  dalam  mengikuti  pembelajaran  bahasa  inggris dibuktikan dengan data lapangan yaitu 16 peserta yang mendapatkan nilai B dengan arti peserta memiliki kepercayaan diri yang tinggi saat berbicara bahasa inggris serta dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga dapat diartikan bahwa program ECC telah berhasil dilaksanakan pada Kampung Karangan.