Faktor Risiko Terjadinya Komplikasi Kronis Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pra Lansia

Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2 Pra Lansia

Authors

  • Chatarina Anugrah Ambar Purwandari
    chatarina.anugrah.ambar-2018@fkm.unair.ac.id
    Master Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, Indonesia
  • Bambang Wirjatmadi Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, Indonesia
  • Trias Mahmudiono Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia, Indonesia
9 September 2022

Latar Belakang:  Diabetes Melitus(DM)  adalah kelompok penyakit metabolik dengan hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Faktor risiko terjadinya komplikasi kronis Diabetes Melitus yaitu usia, jenis kelamin, lama menderita, konsumsi obat, dan BMI.

Tujuan: Menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya komplikasi kronis Diabetes Melitus Tipe 2 pada pra lansia di Puskesmas Klampis Ngasem Kota Surabaya.

Metode:  Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain case control. Populasi adalah pasien yang terdaftar pada rawat jalan dan anggota Posyandu Lansia. Besar sampel 30 pra lansia usia 45-59 tahun, 15 kasus dan 15 kontrol. Kriteria kelompok kasus adalah terdiagnosa komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2 berdasarkan data medis sedangkan kriteria kelompok kontrol adalah terdiagnosa Diabetes Melitus Tipe 2 tanpa komplikasi berdasarkan data medis. Variabel independent berupa usia, jenis kelamin, lama menderita DM, aktivitas fisik (recall aktivitas fisik 2x24 jam), status gizi, konsumsi makanan (food recall 2x24 jam), dan konsumsi obat (form MMAS-8) dengan wawancara langsung dan melalui telepon. Variabel dependent berupa data medis. Analisis data menggunakan uji regresi logistik.

Hasil: Faktor risiko komplikasi yaitu lama menderita (p=0,046; OR=2,274), aktivitas fisik (p=1,000; OR=0,000), status gizi (p=0,029; OR=1,911), konsumsi karbohidrat (p=0,999; OR=1,389), konsumsi lemak (p=0,999; OR=0,412), dan konsumsi obat (p=0,990; OR=0,000).

Kesimpulan: Lama menderita dan status gizi menjadi faktor risiko terjadinya komplikasi kronis pada pra lansia. Bagi peneliti selanjutnya, menambahkan indikator biokimia untuk menjelaskan mekanisme terjadinya stres oksidatif terhadap kejadian komplikasi kronis.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 > >>