Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perubahan Perilaku Makan Mahasiswa di Indonesia

Covid-19 perubahan perilaku makan mahasiswa Indonesia

Authors

  • Sarah Mardiyah
    sarahmardiyah@gmail.com
    Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur, Indonesia, Indonesia
  • Parlin Dwiyana Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur, Indonesia, Indonesia
  • Dipo Wicaksono Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur, Indonesia, Indonesia
  • Laras Sitoayu Program Studi Pendidikan Profesi Dietisian, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Indonesia, Indonesia
  • Fransiska Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur, Indonesia, Indonesia
9 September 2022
Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Latar Belakang: Covid-19, pada awalnya terdeteksi pada Desember tahun 2019 di Negara China, tepatnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Penyebaran penyakit ini terjadi secara cepat dan luas hingga ke seluruh dunia. Hingga saat ini, Covid-19 telah menjadi perhatian utama di setiap negara, termasuk Indonesia. Peraturan pemerintah untuk membatasi aktivitas atau kegiatan di luar dan himbauan untuk tetap di rumah, menyebabkan berbagai perubahan perilaku hidup masyarakat, termasuk perubahan perilaku makan. Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh seluruh golongan masyarakat termasuk mahasiswa, baik secara sosiologis, psikologis maupun fisiologis.

Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap perubahan perilaku makan mahasiswa di Indonesia.

Metode: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif deskriptif. Data dikumpulkan secara online dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel diperoleh sebanyak 1.185 mahasiswa yang diambil dengan metode Snowball Sampling.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa perubahan perilaku makan selama masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada mahasiswa di Indonesia, diantaranya yaitu peningkatan frekuensi masak di rumah (52,3%), peningkatan konsumsi cemilan (47,1%), peningkatan konsumsi sayur (52,9%), penurunan konsumsi fast food (41,4%), dan penurunan kebiasaan membeli makanan/minuman/jajan di luar rumah secara langsung (41,6%). Selain itu, 34,8% mahasiswa mengaku tidak pernah mengonsumsi suplemen selama masa pandemi.

Kesimpulan: Disarankan kepada mahasiswa Indonesia, untuk tetap menjaga pola makan selama masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan prinsip gizi seimbang.