PENAMBAHAN ENZIM FITASE PADA PAKAN BUATAN TERHADAP NILAI KECERNAAN PROTEIN DAN ENERGI IKAN BAUNG (Mystus nemurus) DENGAN TEKNIK PEMBEDAHAN
Downloads
Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan komoditas air tawar asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kendala yang dihadapi dalam usaha pengembangan pakan buatan ikan baung untuk benih adalah pemanfaatan protein nabati dalam pakan belum optimal. Bahan-bahan nabati seperti tepung bungkil kedelai, jagung dan dedak padi. Kelompok tumbuhan dalam bentuk biji-bijian seperti padi, kacang-kacangan dan kelapa di dalamnya terdapat asam fitat. Asam fitat dapat bereaksi membentuk senyawa komplek dengan kalsium, magnesium, tembaga, seng, karbohidrat dan protein sehingga dapat mengurangi kecernaan nutrien tersebut. Salah satu enzim eksonegus pemecah asam fitat adalah enzim fitase. Fitase adalah enzim yang mampu menghidrolisa asam fitat menjadi inositol dan asam fosfat. Inositol merupakan salah satu vitamin yang diperlukan untuk pertumbuhan normal tubuh, pemeliharaan dan reproduksi. Asam fosfat berperan dalam aktivitas metabolisme dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kecernaan protein dan energi ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. terdiri atas lima perlakuan dan empat kali ulangan. Parameter utama nilai kecernaan protein dan enegiikan baung yang diujikan di Laboratorium Pakan Ternak, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Parameter pendukung yang diamati yaitu kualitas air pemeliharaan ikan baung. Penambahan enzim fitase pada dosis 450 mg dapat meningkatkan nilai kecernaan protein dengan rata-rata 97,18% - 97,86%. Penambahan enzim fitase pada dosis 450 mg dapat menaikkan kecernaan energi dengan rata-rata 96,97% - 97,99%.
Akbar, J dan Agussyarif, H. 2013. Efek Pemberian Dosis Akriflavin dan Lama Perendaman yang Berbeda terhadap Rasio Pembentukan Kela- min Jantan Ikan Baung (Hemiba- grus nemurus). Universitas Lam- bung Mangkurat. Kalimantan Sela- tan. 2(1) : 1-5.
Boyd, E. C., dan F. Lichkoppler. 1979. Water Quality Management in Pond Fish Culture / Pengelolaan Kualitas Air Kolam. Alih Bahasa : Artati, F. Cholik, dan R. Arifudin. 1986. Dirjen Perikanan, Jakarta. 52 hlm.
Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya Dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Khairuman.K. Amri. 2010. Ikan baung, peluang usaha dan teknik budidaya intensif. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 88 hal.
Kusriningrum. 2011. Perancangan Perco- baan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Rachmawati, D., dan Istiyanto, S. 2014. Penambahan Fitase dalam Pakan Buatan sebagai Upaya Peningkatan Kecernaan, Laju Pertumbuhan Spe- sifik dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Saintek Perikanan. 10(1) : 48-55.
Suhenda, N. 2010. Penentuan Awal Pem- berian Pakan untuk Mendukung Sintasan dan Pertumbuhan Larva Ikan Baung (Hemibagrus nemu- rus). Balai Riset Perikanan Budi- daya Air Tawar. Bogor.
Suprayudi, M. A. Dini, H dan Dedi, J. 2012. Kecernaan Pakan dan Per- tumbuhan Udang Putih Lito- penaeus vannamei Diberi Pakan Mengandung Enzim Fitase Ber- beda. Institut Pertanian Bogor. Jurnal akuakultur Indonesia 11 (2) : 103-108.
Winarno, F.G. 1995. Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 108 hlm.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board, based on the author's consent, while the moral rights of the publication belong to the author(s).
2. The formal legal aspect of journal accessibility refers to the same Creative Common Attribution + Noncommercial + ShareAlike (CC BY-NC-SA), implying that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) is open access for educational, research and library purposes. In addition to the objectives stated above, the editorial board is not responsible for copyright infringement