PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BERBEDA DALAM SISTEM AKUAPONIK TERHADAP FCR (FEED CONVERTION RATIO) DAN BIOMASSA IKAN LELE (Clarias sp.)
Downloads
Ikan lele (Clarias sp.) merupakan komoditas perikanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Meningkatnya produksi ikan lele berakibat pada penambahan area lahan budidaya dan penggunaan air, sehingga perlu dibutuhkan suatu teknologi dalam budidaya ikan lele dengan padat tebar tinggi yang bisa diterapkan pada lahan sempit dan minimnya sumber air dengan pola manajemen yang efektif dan efesien. Teknologi yang sudah banyak diterapkan oleh pembudidaya untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan adalah melakukan budidaya dengan sistem akuaponik. Namun bahan organik di dasar perairan mengalami penumpukkan. Usaha untuk mempertahankan kualitas air yaitu dengan probiotik. Manfaat probiotik bagi ikan dapat melalui mekanisme fungsi protektif, yaitu kemampuan bakteri untuk menghambat bakteri patogen dalam saluran pencernaan dan terbentuknya kolonisasi probiotik dalam saluran pencernaan sehingga akan mengakibatkan kompetisi nutrisi antara probiotik dan bakteri lain, khususnya bakteri pathogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik berbeda pada sistem akuaponik terhadap FCR dan biomassa ikan lele serta mengetahui probiotik komersil terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Perlakuan yang digunakan yaitu tanpa pemberian probiotik (P0) dan dengan penambahan probiotik berbeda yaitu probiotik A (P1), probiotik B (P2) dan Probiotik C (P3). Analisis data diolah dengan ANOVA dan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian probiotik berbeda dalam sistem akuaponik berpengaruh terhadap FCR dan biomassa ikan lele. FCR terendah (0,9908) dan biomassa tertinggi (2,510) terdapat pada perlakuan P2. FCR tertinggi (1,5150) dan biomassa terendah (1,654) terdapat pada perlakuan P0 (kontrol).
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). 2005. Petunjuk Pembenihan Ikan Lele (Clarias sp.). Sukabumi. 3 hal.
Dauhan, R. E. S., E. Efendi dan Suarmono. 2014. Efektivitas Sistem Akuaponik dalam Mereduksi Konsentrasi Amo- nia pada Sistem Budidaya Ikan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Lampung. hal 2-4.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumberdaya dan Lingku- ngan Perairan. Kanisius. 258 hal.
Gomez R. Geovanny , BalcaÌzar JoseÌ Luis, & MA Shen, 2007. Probiotics Control Agents in Aquaculture. J. Ocean University of China. 6: 76-79.
Ghufran, M.H. dan K. Kordi.2010. Budi- daya Ikan Lele di Kolam Ikan Terpal. Lily Publisher, Yogyakarta. hal 85-89.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014.
http://www.djpb.kkp.go.id/berita.
Diakses tanggal 15 Februari 2015. Kusriningrum. 2012. Dasar Rancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.
Surabaya. hal 6-18.
Lisna dan Insulistyowati, 2015. Potensi
Mikroba Probiotik_FM Dalam Me- ningkatkan Kualitas Air Kolam dan Laju Pertumbuhan Benih Ikan Lele Dumbo. Volume 17, Nomor 2. Hal 18-25.
Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. 87 hal.
Mullen, S. 2003. Classroom Aquaponics: Exploring Nitrogen Cycling in a Closed System Teachers's Guide. Cornell University. 12-23 pp
Mulyadi, A.E. 2011. Pengaruh pemberian probiotik pada pakan komersil ter- hadap laju pertumbuhan benih ikan patin siam (Pangasius hypopthal- mus). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran. Jatinangor.
Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beternak Lele Sangkuriang. Penerbit Agro- media Pustaka, Jakarta. 150 hal.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Pene- litian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Pusat Penyululuhan Kelautan dan Perikanan. 2011. Pengolahan ikan lele. http://pusluh.kkp.go.id/. Diak- ses tanggal 15 Februari 2015.
Putra, I. 2010. Analisis Penyerapan Nitrogen Dengan Biofilter System Resirkulasi Pada Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromisniloticus). Tesis. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 67 hal.
Rukmana, R. 2003. Lele Dumbo Budidaya dan Pascapanen. Aneka Ilmu. Semarang. 68 hal.
Shafrudin, D., Yuniarti dan M. Setiawati. 2006. Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepi- nus) Terhadap Produksi pada Sistem Budidaya dengan Pengendalian Nit- rogen Melalui Penambahan Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(2): 137-147.
Tambunan, E. P., U. M. Tang dan Mulyadi. 2010. Cultivation of River Catfish (Mystus nemurus) in Aqua- ponic Resirculation System With The Addition of EM4. Fakultas Peri-
kanan dan Ilmu Kelautan. Univer-
sitas Riau. 6 hal
Titiresmi. 2006. Teknologi Biofilter Untuk
Pengolahan Limbah Amonia. Balai Teknologi Lingkungan –BPTT. Jakarta. Vol 7. No 2. hal 173-179.
Wahyudi. 2006. Pengaruh Penggunaan
Aerator dan Padat Penebaran Ter- hadap Efesiensi Pakan dan Per- tumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Dalam Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran.
Bandung. 79 hal
Widarnani, D. wahjuningrum, F. Puspita. 2012. Aplikasi Bakteri Probiotik melalui Pakan Buatan untuk Me- ningkatkan Kinerja Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon). Jurnal Sains Terapan. Edisi II vol-2 (1). hal 32-49.
Wyban, J.A and Sweeny, J.N. 1991. Intensive Shrimp Production Tech- nology. The Oceanic Institute Maka- puu Point. Honolulu. Hawai USA. 158 p.
Yuniasari, D. 2009. Pengaruh Pemberian Bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi serta Molase dengan C/N Rasio Berbeda Terhadap Profil Kualitas Air, Kelangsungan Hidup dan Per- tumbuhan Udang Vaname (Litope- naeus vannamei). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Insti- tut Pertanian Bogor. Bogor. hal 18- 20.
Zidni, I., T. Herawati dan E. Liviawaty. 2013. Pengaruh Padat Tebar Terha- dap Pertumbuhan Benih Lele Sang- kuriang (Clarias gariepius) dalam Sistem Akuaponik. Fakultas Peri- kanan dan Ilmu Kelautan. Univer- sitas Padjajaran. Bandung. 10 hal.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board, based on the author's consent, while the moral rights of the publication belong to the author(s).
2. The formal legal aspect of journal accessibility refers to the same Creative Common Attribution + Noncommercial + ShareAlike (CC BY-NC-SA), implying that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) is open access for educational, research and library purposes. In addition to the objectives stated above, the editorial board is not responsible for copyright infringement