Efektivitas pemberian GnRH pada sapi perah yang mengalami hipofungsi ovarium terhadap waktu timbulnya birahi dan angka kebuntingan
Downloads
Afriani, T., Jaswandi. dan C. Ade. 2014.
Pengaruh berbagai dosis hormon GnRH
(Gonadotropin Release Hormone) terhadap
karakteristik berahi dan kadar hormon
progesteron sapi pesisir. Proceeding.
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas DIponegoro. Semarang.
Bamualim AM. 2011. Pengembangan teknologi
pakan sapi potong di daerah semi-arid nusa
tenggara. Pengembangan teknologi p sapi
potong 4: 175-88.
Bearden JH, Fuquay JW, Willard ST. 2004.
Applied Animal Reproduction. 6th Ed.
Pearson Education, Inc., Upper Saddle
River. New Jersey.
Fadhil, M. 2016. Faktor-faktor yang
memengaruhi conception rate sapi perah
pada peternakan rakyat di Provinsi
Lampung [Skripsi]. Universitas Lampung.
Hafez ESE, Hafez B. 2000a. Anatomy of male
reproduction. In: Reproduction in Farm
Animals. Hafez and Hafez (Ed) 7th ed.
Lippincott William & Wilkins. A Wolter
Kluwer Company.
Hafez ESE, Hafez B. 2000b. Folliculogenesis,
egg maturation, and ovulation. In:
Reproduction in Farm Animals. Hafez and
Hafez (Ed) 7th ed. Lippincott William &
Wilkins. A Wolter Kluwer Company.
Hafizuddin, T.N.S dan M. Akmal. 2012.
Hormon dan perannya dalam dinamika
folikuler pada hewan domestik. JESBIO 1:
-24.
Hariono, B. 1990. Pengaruh penyuntikan
gonadotropin releasing hormon (GnRH)
terhadapa birahi dan ovulasi pada sapi
perah pasca lahir yang mengalami
hipofungsi ovarium [Skripsi]. Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Hastono H, Adiati U. 2008. Peningkatan
efisiensi reproduksi sapi perah melalui
kawin tepat waktu. Balai Penelitian Ternak.
Bogor. 50
Irmaylin S.M., M. Hartono, P.E. Santosa. 2014.
Respon kecepatan timbulnya estrus dan
lama estrus pada berbagai paritas Sapi
Peranakan Ongole (PO) setelah dua kali
penyuntikan prostaglandin F2α (PGF2α).
Jurnal Ilmiah Universitas Lampung 2: 41-9.
Ismudiono, Srianto P, Anwar H, Madyawati SP,
Samik A, Safitri E. 2010. Fisiologi
Reproduksi Pada Ternak. Surabaya:
Airlangga University Press. Fakultas Petern
Institut Pertanian Bogor. 3.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Bahan Baku Susu Didominasi
Produk Impor. http://www.kemenperin. go.
id/artikel/8883/ Bahan-Baku-SusuDidominasi- Produk-Impor. [20 Juli 2019]
Masruro NA, Mulyati S, Harijani N, Madyawati
SP, Samik A, Ratnani H. 2020.
Penggunaan kombinasi Gonadotropin
untuk pengobatan hipofungsi ovarium pada
sapi perah. Ovozoa Journal of Animal
Reproduction 9: 23-7.
Nurfathaya, M., M.Y. Sumaryadi dan D.M.
Saleh. 2019. Pengaruh dosis gonadotropin
releasing hormon (GnRH) terhadap respon
onset dan lama birahi sapi pasundan. J of
Livestock and Animal Reproduction 2: 1-
Pemayun TGO. 2009. Induksi estrus dengan
PMSG dan GnRH pada sapi anestrus post
partum. Buletin Veteriner Udayana 1: 83-7.
Prayogo TB. 2008. Peningkatan keberhasilan
kebuntingan melalui modifikasi teknik
deposisi semen pada sapi Peranakan
Ongole (PO). Skripsi. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya. Malang.
Prihatno SA, Gustari S. 2003. Pengaruh
pemberian Prostaglandin F2α dan
gonadotropin releasing hormon terhadap
angka kebuntingan pada sapi oerah yang
mengalami kawin berulang. J. Sain Vet. 21
: 14-7.
Purohit G. 2010. Methods of pregnancy
diagnosis in domestic animals: The current
status. Webmed Central Reproduction 1:
WMC001305
Siregar TN, Areuby N, Riady G, Amiruddin.
Efek pemberian PMSG terhadap
respon ovarium dan kualitas embrio
kambing lokal prepuber. Media Kedokteran
Hewan 20: 108-12.
Suartini NK, Trilaksana GNB, Pemayun TGO.
Kadar estrogen dan munculnya estrus
setelah pemberian Buserelin (Agonis
GnRH) pada sapi bali yang mengalami
anestrus postpartum akibat hipofungsi
ovarium. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan
: 40-4.
Sutiyono S, Samsudewa D, Suryawijaya A.
Identifikasi gangguan reproduksi
sapi betina di peternakan rakyat. J
Veteriner 18: 580-8.
Ovozoa by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.