Sindrom Makan Malam, Asupan Serat, dan Pendapatan Rumah Tangga dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa SMAN 6 Depok
Sindrom Makan Malam, Asupan Serat, dan Pendapatan Rumah Tangga dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa SMAN 6 Depok

Latar Belakang: Masalah gizi yang dialami remaja saat ini bergeser pada kondisi gizi lebih yang terdiri dari kegemukan dan obesitas. Gizi lebih ini terjadi ketika terdapat penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh, dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan lainnya. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi gizi lebih remaja secara nasional sebesar 13,5%. Faktor risiko kejadian gizi lebih beberapa diantaranya yaitu genetik, psikologis, asupan energi berlebihan, aktivitas fisik dan tingkat sosial ekonomi. Sindrom makan malam termasuk dalam perilaku makan menyimpang yang berkaitan dengan kegemukan dan obesitas.
Tujuan: Menganalisis hubungan sindrom makan malam, asupan serat, dan pendapatan rumah tangga dengan kejadian gizi lebih pada siswa SMAN 6 Depok.
Metode: Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional, sampel diambil dengan teknik stratified random sampling sebanyak 100 siswa SMAN 6 Depok. Pengukuran status gizi berdasarkan berat badan dan tinggi badan, sindrom makan malam diukur menggunakan The Night Eating Syndrom Questionnaire, asupan serat diukur dengan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan pendapatan keluarga diklasifikasikan berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Depok. Analisis data menggunakan chi-square dan fisher exact.
Hasil: Analisis bivariat menunjukkan sindrom makan malam (p=0,004) memiliki hubungan dengan kejadian gizi lebih. Asupan serat (p=1,00) dan pendapatan rumah tangga (p= 0,954) tidak memiliki hubungan dengan kejadian gizi lebih. Berdasarkan analisis multivariat, faktor yang paling berhubungan dengan gizi lebih adalah sindrom makan malam.
Kesimpulan: Sindrom makan malam merupakan faktor yang paling berhubungan dengan gizi lebih. Peneliti menyarankan untuk menghindari stress, durasi tidur yang cukup dan mengontrol asupan terutama saat malam hari.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014. 139 (2014).
Pakar Gizi Indonesia. Ilmu Gizi: Teori & Aplikasi. (EGC, 2016).
Rahman, J., Fatmawati, I., Syah, M. N. H. & Sufyan, D. L. Hubungan Peer Group Support, Uang Saku dan Pola Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja. AcTion Aceh Nutr. J. 6, 65 (2021).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. 674 (2019).
Fikawati, S., Syafiq, A. & Veratamala, A. Gizi Anak dan Remaja. (Rajawali Pers, 2017).
Afifah, T. & Prikhatina Agustin, R. Hubungan Kualitas Tidur dan Asupan Energi dengan Sindrom Makan Malam Pada Mahasiswa S1 Gizi Universitas MH. Thamrin Jakarta. J. Ilm. Gizi Kesehat. 9, 50–54 (2021).
Anindiba, I. F., Widiastuti, N., Purwanti, R. & Dieny, F. F. Hubungan Durasi Tidur, Kualitas Tidur, Faktor Stress, dan Night Eating Syndrome dengan Preferensi Makanan pada Mahasiswa Universitas Diponegoro. Media Kesehat. Masy. Indones. 21, 53–62 (2022).
Maharani, Darwis & Suryani, D. Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi, Asupan Energi, Asupan Serat dan Status Gizi Lebih Pada Remaja. J. Media Kesehat. 10, 167–172 (2018).
Harti, A. D., Indriasari, R. & Hidayanti, H. Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Serat dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di SMP Negeri 3 Makassar. J. Gizi Masy. Indones. J. Indones. Community Nutr. 8, 71–78 (2019).
Rompas, K. F., Punuh, M. I. & Kapantow, N. H. Hubungan Antara Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Pada Pelajar Di SMP Wilayah Kecamatan Malalayang 1 Kota Manado. Pharmacon 5, 225–233 (2016).
Kaunang, C., Malonda, N. S. . & Kawengian, S. E. . Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Pada Siswa SMP Kristen Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. J. Ilm. Farm. 5, 252–259 (2016).
Aini, S. N. Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja Di Perkotaan. Unnes J. Public Heal. 2, 1–8 (2013).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Standar Antropometri Anak. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf (2020).
Fauziyyah, A. N., Mustakim, M. & Sofiany, I. R. Pola Makan dan Kebiasaan Olahraga Remaja. J. Penelit. dan Pengemb. Kesehat. Masy. Indones. 2, 115–122 (2021).
Mutia, A., Jumiyati, J. & Kusdalinah, K. Pola Makan dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19. J. Nutr. Coll. 11, 26–34 (2022).
Ningrum, N. M. C., Susanti, N. L. P. D. & Dewi, K. A. P. Hubungan Citra Tubuh Dengan Pola Makan Remaja Putri di SMK Negeri 2 Sukawati. J. Ris. Kesehat. Nas. 6, 107–111 (2022).
Lubis, M. Y., Hermawan, D., Febriani, U. & Farich, A. Hubungan Antara Faktor Keturunan, Jenis Kelamin dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa di Universitas Malahayati Tahun 2020. Hum. Care J. 5, 891–900 (2020).
Andayani, R. P. & Ausrianti, R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Pada Remaja. J. Keperawatan 13, 1111–1118 (2021).
Noviyanti, R. D. & Marfuah, D. Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisk, dan Pola Makan terhadap Status Gizi Remaja di Kelurahan Purwosari Laweyan Surakarta. Univ. Res. Colloq. 421–426 (2017).
Rachmadianti, D. & Puspita, I. D. Korelasi antara Asupan Protein, Serat dan Durasi Tidur dengan Status Gizi Remaja. 8, 85–89 (2020).
Noviasty, R., Susanti, R., Ifroh, R. H. & Mushofa, M. N. Sindrom Makan Malam dan Hubungannya dengan Beban Belajar pada Pelajar SMAN 11 Kota Samarinda. 5, 66–71 (2021).
Afriani, A. E., Margawati, A. & Dieny, F. F. Tingkat Stres, Durasi dan Kualitas Tidur, serta Sindrom Makan Malam Pada Mahasiswi Obesitas dan Non Obesitas Fakultas Kedokteran. Sport Nutr. J. 1, 63–73 (2019).
Salman, E. J. & Kabir, R. Night Eating Syndrome. (StatPearls Publishing, 2022).
Virlita, Destriatania, S. & Febry, F. Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA kota Palembang Tahun 2013. J. Ilmu Kesehat. Masy. 6, 74–82 (2015).
Parengkuan, R. R., Mayulu, N. & Ponidjan, T. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar di Kota Manado. J. Keperawatan UNSRAT 1, 110322 (2013).
Pavlyshyn, H., Kozak, K. & Marushchak, M. Association between Night Eating Syndrome in Overweight and Obese Children 10-17 Years of Age and Dyslipidemia. Rom. J. Diabetes, Nutr. Metab. Dis. 28, 69–76 (2021).
Ahmad, M. et al. Relation Between Night Eating Syndrome and Academic Grades Among University Students. Turkish J. Endocrinol. Metab. 23, 85–91 (2019).
Rahayu, A., Fahrini, Y. & Setiawan, M. I. Dasar-Dasar Gizi. (CV Mine, 2020).
Wati, N., Ariani, M. & Fetriyah, U. H. Aktivitas Fisik, Asupan Serat dan Status Ekonomi dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di SMP Negeri 11 Kota Banjarmasin. Malahayati Nurs. J. 5, 1576–1586 (2023).
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. 1–33 (2019).
Riany, P., Ahmad, A. & Ismail, N. Faktor Risiko Obesitas Pada Remaja: Studi Case-Control. J. Ilm. Kesehat. 14, 80–86 (2021).
Noonan, R. J. Poverty, Weight status, and Dietary Intake among UK Adolescents. Int. J. Environ. Res. Public Health 15, (2018).
Hak Cipta (c) 2024 Amerta Nutrition

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.