Pengembangan Soyghurt (Yoghurt Susu Kacang Kedelai) Sebagai Minuman Probiotik Tinggi Isoflavon

isoflavone probiotics soybean yoghurt.

Authors

29 September 2020

Downloads

Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

 ABSTRACT

Background: Increased prevalence of non-communicable diseases in Indonesia occurs as the result of dietary transition, which is traditional dietary habit into fast-food dietary habit. Thus, triggers the formation of free radicals in human body which can be prevented by consumption of high antioxidant food. Soyghurt or soymilk yoghurt was a probiotic drink made of fermented soybean as an alternative drink with high antioxidant to prevent non-communicable diseases. Soybean was a major source of isoflavone as antioxidant and the bioavailability of isoflavone can be increased by fermentation in soyghurt.
Objectives: To developed high isoflavone soyghurt or soymilk yoghurt as probiotic drink.
Methods: This study used experimental method by used completely randomized design with added ratio of soybean were 0%, 15%, 20%, 25%. Soyghurt was analyzed by chemical properties (proximate analysis and free isoflavone content), physical properties (viscosity and pH), also total lactic acid bacteria. Formula selection based on exponential comparison method.
Results: The selected formula of soyghurt was the third formula which added by 25% ratio of soybean with water content (81,74%), ash content (0,49%), protein content (5,98%), fat content (11,61%), carbohydrate content (0,35%), genistein content (250,46 μg/g), daidzein content (173,02 μg/g), viscosity (7111,4 cPoice), pH (4,63), and total LAB (3,7 x 107 coloni/ml).
Conclusions: Soyghurt had compatible total lactic acid bacteria with total starter bacteria in indonesian national standards of yoghurt and fulfilled claim of high isoflavone based on calculation of nutritional label reference.

ABSTRAK

Latar Belakang: Peningkatanprevalensi penyakit tidak menular di Indonesia terjadi sebagai akibat adanya transisi pola konsumsi pangan, yaitu pola konsumsi pangan lokal menjadi pola konsumsi pangan cepat saji. Hal tersebut memicu terbentuknya radikal bebas di dalam tubuh yang dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan atau kudapan tinggi antioksidan. Soyghurt atau yoghurt susu kacang kedelai merupakan minuman probiotik berbahan dasar susu nabati yang difermentasi dan diperuntukkan sebagai alternatif minuman tinggi antioksidan untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular. Jenis antioksidan utama dalam kacang kedelai adalah isoflavon yang bioavailabilitasnya akan meningkat selama proses fermentasi soyghurt.

Tujuan: Melakukan pengembangan produk soyghurt atau yoghurt susu kacang kedelai sebagai minuman probiotik tinggi isoflavon.

Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap menggunakan satu perlakuan yaitu penambahan rasio kacang kedelai sebesar 0%, 15%, 20%, 25%. Kemudian dilakukan analisis sifat kimia (uji proksimat dan kadar isoflavon bebas), sifat fisik (viskositas dan nilai pH), serta uji total bakteri asam laktat. Penentuan formula soyghurt terpilih dilakukan dengan metode perbandingan eksponensial.

Hasil: Formula soyghurt terpilih adalah soyghurt formula ketiga dengan rasio penambahan kacang kedelai sebesar 25% dengan kadar air (81,74%), kadar abu (0,49%), kadar protein (5,98%), kadar lemak (11,61%), kadar karbohidrat (0,35%), kadar genistein (250,46 μg/g), kadar daidzein (173,02 μg/g), viskositas (7111,4 cPoice), tingkat derajat keasaman (4,63), dan total BAL (3,7 x 107 koloni/ml).

Kesimpulan: Soyghurt memiliki total bakteri asam laktat yang sesuai dengan standar nasional indonesia dan telah memenuhi klaim tinggi isoflavon berdasarkan acuan label gizi.