Hubungan Teknik, Frekuensi, Durasi Menyusui dan Asupan Energi dengan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar
Downloads
Background: Weight is the first indicator for baby's growth value. Eforts to increasing the baby's weight is maximise the nutrients and mother's milk as the primmary food for baby on 1-6 months. Objective: This research was conducedt to analyze relation factors with giving mother's milk and the view of weight accomplishment. This factors such as technique, frequency, sucking duration and the intake of energy with baby's weight on 1-6 months.
Methods: Design in this reserach is cohort prostective to follwoing the baby's weight as long as 4 months. Sample in this research are baby's mother on 1-6 months which was taken by purpossive sampling in the beginning of this research are 60 respondent and fall 14 respondent, 46 respondent were been analyze. Data analyze was obtained with chi square and multivariate with multiple logistic of regression test.
Results: This research showed that has relation betweeen breasfeeding technique with baby's weight by p-value=0.003, there is relation between breasfeeding frequency with baby's weight by p-value=0.018, there is relation between breasfeeding duration with baby's weight by p-value=0,001, there is relation between the intake of energy with baby's weight by p-value<0.001. The intake of energy has impact of the multivariate analyze from independent variable by exp (B) 38.822 it has means risk to 38.822 times will increasing weight if mothers's intake energy is good.
Conclusion: There are relation between technique, frequency, sucked duration and the intake of the energy with baby's weight on 1-6 months.
ABSTRAK
Latar Belakang: Berat badan merupakan indicator pertama dalam menilai pertumbuhan bayi. Upaya untuk meningkatkan berat badan bayi diperlukan gizi yang maksimal dan ASI merupakan makanan utama bagi bayi terutama pada usia 1-6 bulan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengnalisis faktor yang berkaitan dengan pemberian ASI dan dilihat pencapaian berat badan. Faktor yang dimaksud meliputi teknik, frekuensi, durasi menyusui dan asupan enegi dengan berat badan bayi usia 1-6 bulan.
Metode: Desain dalam penelitian ini adalah kohort prostektif karena mengikuti berat badan bayi selama 4 bulan. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 1-6 bulan yang diambil secara purposive sampling pada titik awal penelitian berjumlah 60 responden dan dropout sebayak 14 responden sehingga yang dapat dianalisis sebesar 46 responden. Analisis data secara bivariat dilakukan dengan chi square dan multivariate dengan uji regresi logistic ganda.
Hasil: Dari hasil penelitian menunjukan hasil adanya hubungan antara teknik menyusui dan berat badan bayi dengan p value 0,003, ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan berat badan bayi dengan p value 0,018 ada hubungan durasi menyusui dengan berat badan bayi dengan p value 0,001dan ada hubungan antara asupan energi dengan berat badan bayi dengan p value 0,000. Dari analisis multivariate dari keempat variabel bebas, asupan energi merupakan yang paling berpengaruh diantara variabel lainya dengan exp (B) sebesar 38,822 yang berarti jikaasupan energi ibu menyusui baik maka beresiko 38,822 kali mengalami kenaikan berat badan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara teknik, frekuensi, durasi menyusui dan asupan energi ibu dengan berat badan bayi usia 1-6 bulan.
Kementrian Koordinator Bidang Kesehatan Rakyat RI, 2013. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Republik Indonesia.
Supariasa. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Perinasari. 2004. Management Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi Baru lahir Sehat. Cetakan ke dua. Jakarta: Perinasari.
Simanjutak, S. 2005. Gizi Pada Ibu Hamil dan Menyusui. Universitas Sumatra Utara.
Kemenkes RI. 2013. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat – Gizi (PWS-Gizi). Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Johnson, R & Taylor, W. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis Keperawatan dan Aplikasi Praktik Klinis. Jakarta: EGC.
Pertiwi, S.H, Solehawati & Widiasih. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Laktasi Ibu dengan Bayi Usia 0-6 Buan di Desa Cibeusi Kecamatan Jatinangor. Bandung: Jurnal Universitas Padjadjaran.
Henderson.C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Suradi, R dan Hesti. 2004. Manajemen Laktasi. Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia: Jakarta.
WHO. 2011. Pelatihan Konseling Menyusu. World Health Organization: UNICEF.
Puapornpong P, Raungrongmorakot K, Manolerdtewan W, Ketsuwan S, Sinutchanan W. 2015. The Number of Infant Feeding Positions and the 6-Month Exclusive Breastfeeding Rates. J Med Assoc Thai. 2015 Nov;98(11):1075-8
Sattari M, Serwit J, Neal D, Levine D. 2013. Work-Place Predictors of Duration of Breastfeeding among Female Physicians.The Journal of Pediatric Vulume: 163, Issue 6, Pages 1612–1617
Adriani, M. Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana.
Boone KM, Geraghty SR, Keim SA. 2016. Feeding at the Breast and Expressed Milk Feeding: Associations with Otitis Media and Diarrhea in Infants. J Pediatr. 2016 May 9. pii: S0022-3476(16)30054-3. doi: 10.1016/j.jpeds.2016.04.006. [Epub ahead of print]
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.