Daya Terima dan Uji Kekenyangan pada Bakso yang disubtitusi Jantung Pisang dan Modified Cassava Flour (Mocaf)

meatballs satiety study banana blossom dietary fiber modified cassava flour

Authors

29 June 2018

Downloads

Background: One of the efforts to reduce the prevalence of obesity is by increasing the consumption of dietary fiber. Dietary fiber can reduce weight, because it can enhance satiety and prevent excessive calorie consumption. Banana and Modified Cassava Flour (mocaf) are source of fiber . The substitution of banana blossom and mocaf in the meatball-one of favorite food is expected to be one of alternative solution of a healthy and fiber-rich food to reduce the prevalence of obesity.                                                                                                  Objective: The purpose of this research was to determine the acceptability , and Satiety study of banana blossom and mocaf meatball .
Methods: The first stage of the study using a factorial crossed design, 3 best formulas were selected from 7 formulas by 3 professional panelists, then the best 3 formulas were selected by 25 untrained panelists. At the satiety test stage using a cross-over trial design. Subjects were students Universitas Airlangga Students, age criteria 12-25 years, BMI 18.5-28 kg.
Results: The best formula was F3 in terms of acceptance value and dietary fiber content. There was no significant difference in hunger after meal (p=0.122) on both test foods. There was no significant difference in satiety feeling after meals (p=0.080).
Conclusion: There was no significant difference for hunger and satiety between the F3 meatballs substituted with 20% banana blossom and 10% mocaf with control meatballs. This is due to insufficient fiber content to give a satiety effect.

ABSTRAK

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi obesitas adalah dengan peningkatan konsumsi serat pangan yang dapat meningkatkan kekenyangan dan mencegah konsumsi kalori berlebih. Subtitusi jantung pisang dan tepung mocaf yang kaya serat pada bakso yang digemari masyarakat, diharapkan bisa menjadi alternatif makanan yang sehat dan kaya serat untuk mengurangi prevalensi obesitas.
Tujuan: Mengetahui daya terima, dan uji kekenyangan terhadap produk bakso Jantung Pisang dan tepung mocaf
Metode: Penelitian tahap pertama menggunakan rancangan percobaan faktorial menyilang, 3 formula terbaik dipilih dari 7 formula oleh 3 panelis terlatih, selanjutnya 3 formula terbaik dipilih oleh 25 panelis tidak terlatih. Pada tahap uji satiety menggunakan desain cross-over trial. Subjek adalah mahasiswa Universitas Airlangga, umur 12-25 tahun, IMT antara 18,5-28 kg/m2. Penelitian cross-over trial dilakukan pada 14 subjek yang sehat yang memenuhi kriteria. Masing-masing 200 g Bakso biasa (F0) dan bakso modifikasi diberikan saat waktu sarapan pada hari yang berbeda. Penilaian hunger dan satiety diambil dengan kuisioner Visual Analog Scale (VAS).
Hasil: Formula terbaik adalah F3 ditinjau dari daya terima dan kandungan serat. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam rasa lapar setelah makan (p=0,122) pada kedua makanan uji. Tidak terdapat perbedaan signifikan rasa kenyang setelah makan (p=0,080).
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang signifikan untuk rasa lapar dan rasa kenyang antara Bakso F3 yang disubtitusi 20 % jantung pisang dan tepung 10 % tepung mocaf dengan bakso kontrol. Hal ini terkait kandungan serat pada bakso modifikasi (F3) yang tidak cukup untuk memberikan efek kekenyangan.