Hubungan Durasi Tidur dengan Kejadian Overweight dan Obesitas pada Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kampus C Universitas Airlangga
Downloads
Background: One of the many nutritional problems experienced by adults is obesity. Obesity can be influenced by various factors including short sleep duration. This often happens to the office worker community.
Objectives: This research aim's to analyze relationship between sleep duration with overweight and obesity among education staff in Campus C of Universitas Airlangga.
Method: This study was using case control design. The case group was education staff with BMI ≥23 kg/m2 and the control group was education staff with BMI <23 kg/m2 and not pregnant as inclusion criteria. The sample was 80 people, divided into the case group was 40 people and the control group was 40 people. Samples were taken purposively. Dependent variables were overweight and obesity while the independent variable was sleep duration. Data was tested using logistic regression.
Results: In the case group, 50% of participants were included in the Obese I, while in the control group, 92.5% of the participants were included in the normal category. In the case group that had short sleep duration (<7 hours of 95% while in the control group had enough sleep duration (7-9 hours) of 92.5%. There was significant correlation between short sleep duration with overweight and obesity (p<0.001; OR=7.70).
Conclusion: The short sleep duration is related to overweight and obesity among educational staff in the Campus C of Universitas Airlangga. Sleep duration (<7 hours) has a risk of 7.702 times higher for being overweight and obesity than those who have enough sleep (7-9 hours).The shorter of sleep duration, the greater risk occurrence of overweight and obesity.
ABSTRAK
Latar Belakang: Masalah gizi yang banyak dialami orang dewasa salah satunya adalah obesitas. Obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendeknya durasi tidur. Hal tersebut sering terjadi pada masyarakat pekerja kantor.
Tujuan: Penelitian dilakukan untuk menganalisis hubungan antara durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas pada tenaga kependidikan di Lingkungan Kampus C Universitas Airlangga.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control. Kelompok kasus adalah tendik dengan IMT ≥23 kg/m2 dan kelompok kontrol adalah tendik dengan IMT <23 kg/m2 serta tidak sedang hamil sebagai kriteria inklusi. Besar sampel yaitu 80 orang dibagi menjadi kelompok kasus 40 orang dan kelompok kontrol 40 orang. Sampel diambil secara purposive. Variabel dependent adalah overweight dan obesitas sedangkan variabel independent adalah durasi tidur. Data diuji menggunakan regresi logistik.
Hasil: Pada kelompok kasus yang termasuk kategori Obese I sebesar 50% sedangkan pada kelompok kontrol yang termasuk kategori normal sebesar 92,5%. Pada kelompok kasus yang memiliki durasi tidur pendek (< 7 jam) sebesar 95% sedangkan pada kelompok kontrol yang memiliki durasi tidur cukup (7-9 jam) sebesar 92,5%. Adanya hubungan antara pendeknya durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas (p<0,001; OR=7,70).
Kesimpulan:Pendeknya durasi tidur berhubungan dengan kejadian overweight dan obesitas pada tenaga kependidikan di lingkungan Kampus C UNAIR Surabaya. Durasi tidur yang kurang (<7 jam) memiliki risiko 7,702 kali lipat lebih tinggi untuk menjadi overweight dan obesitas dibandingkan mereka yang memiliki durasi tidur cukup (7-9 jam). Semakin pendek durasi tidur, maka risiko kejadian overweight dan obesitas semakin besar.
Prio, P. Durasi Tidur Singkat dan Obesitas. J Mojority 4, 5–9 (2015).
World Health Organization. Appropriate Body-Mass Index for Asian Populations and Its Implications For Policy and Intervention Strategies. The Lancet 363, 157–163 (2004).
Depkes. Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. (Depkes, 2011).
World Health Organization. Prevalence of Overweight and Obesity Among Adults. (WHO, 2016).
Kementrian Kesehatan RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. (Kemenkes, 2018).
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap. Nas. 2013 1–384 (2013).
Dinkes Provinsi Jatim. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016. (Dinkes Provinsi Jatim, 2016).
Novitasary, M. D., Mayulu, N. & Kawengian, S. E. . Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Wanita Usia Subur Peserta JAMKESMAS di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. J. e-Biomedik 1, 1040–1046 (2013).
Marfuah, D., Hadi, H., Huriyati, E. Durasi dan Kualitas Tidur Hubungannya dengan Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. J. Gizi dan Diet. Indones. Indonesian J. Nutr. Diet. 1, 93–101 (2016).
Cassidy, S., Chau, J.Y., Catt, M., Bauman, A., & Trenell, M. Low Physical Activity, High Television Viewing and Poor Sleep Duration Cluster in Overweight and Obese Adults. Int. J. Behav. Nutr. Phys. Act. 14, 57 (2017).
Grander, S., & Krike., L. Short Sleep Duration is Associated with Reduced Leptin, Elevated Ghrelin, and Increased Body Mass Index. Plos Med. 1, 62 (2014).
Kementrian Kesehatan RI. Kebutuhan Tidur Sesuai Usia. (Kemenkes, 2011).
Indriani, S. D., Chandra, F. & Masdar, H. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Kejadian Obesitas pada Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Riau. J. Online Mhs. 1, 1–6 (2014).
Sikalak, W., Widajanti, L. & Aruben, R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Karyawati Perusahaan di Bidang Telekomunikasi Jakarta Tahun 2017. J. Kesehat. Masy. 5, 193–201 (2017).
Dewi, A. C. N. & Mahmudiono, T. Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, Sikap, dan Pengetahuan Tentang Obesitas dengan Status Gizi Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. J. Media Gizi Indones. 9, 42–48 (2013).
Ujiani, S., Analis, J. & Poltekkes, K. Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Kadar Kolesterol Penderita Obesitas RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. J. Kesehat. 4, 43–48 (2014).
Almatsier. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. (Gramedia Pustaka Utama, 2009).
Puspitasari, N. Faktor Kejadian Obesitas Sentral pada Usia Dewasa. Higea J. Public Heal. Res. Dev. 2, 249–259 (2018).
Eslita, L. R. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan dengan Obesitas pada Wanita Dewasa, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. (UMS, 2018).
Christina, D., Ayu, R. & Sartika, D. Obesitas pada Pekerja Minyak dan Gas. Natl. Public Heal. J. 6, 104–110 (2011).
Parengkuan, R.R., Mayulu, N., Ponidjan, T. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Manado. J. Keperawatan 1, 1–7 (2013).
Safitri, D., & Sudiarti, T. Perbedaan Durasi Tidur Malam pada Orang Dewasa Obesitas dan Non-Obesitas: Meta Analisis Studi Cross Sectional 2005-2012. Penelit. Gizi dan Makanan 38, 121–132 (2015).
Kurniawati, Y., Fakhriadi, R. & Yulidasari, F. Hubungan Antara Pola Makan, Asupan Energi, Aktivitas Fisik dan Durasi Tidur dengan Kejadian Obesitas pada Polisi. Kesehat. Masy. Indones. 3, 112–117 (2016).
Chapman, Daniel C., Benedict C., Brooks S.J., & S. H. B. Lifestyle Determinants of The Drive to Eat: A Meta-Analysis. Am J Clin Nutr 96, 492–7 (2012).
Nelson. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. (Saunders Elvesier, 2014).
Ramadhaniah, Julia, M. & Huriyati, E. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Durasi Tidur, Asupan Energi, dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Tenaga Kesehatan Puskesmas. J. Gizi Klin. Indones. 11, 85–96 (2014).
Nuraliyah, Syam, A., H. Aktivitas Fisik dan Durasi Tidur pada Penderita Overweight dan Obesitas Mahasiswa Universitas Hasanuddin. e-Journal 11, 1–11 (2013).
Harikedua, V. T., & Tando, N. M. Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Obesitas Sentral pada Tokoh Agama di Kota Manado. GIZIDO 4, 289–298 (2012).
Meutia, N. Peran Neuropeptida Y dalam Meningkatkan Nafsu Makan. e-USU Repository 1–14 (2005).
Cahyaningrum, A. Leptin Sebagai Indikator Obesitas. J. Kesehat. Prima 9, 1364–1371 (2011).
Angels, M. R. et al. Gambaran durasi tidur pada remaja dengan kelebihan berat badan. J. e-Biomedik 1, 849–853 (2013).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.