SUBSTITUSI FERMENTASI LIMBAH PADAT SURIMI IKAN SWANGGI (Priacanthus macracanthus) PADA TEPUNG IKAN TERHADAP RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK IKAN LELE DUMBO (Clarias sp.)

Ikan Lele Limbah Padat Surimi Retensi Protein Retensi Lemak

Authors

  • Alif Aunurrofiq
    fpk@unair.ac.id
    Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Prayogo Prayogo Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Muhammad Arief Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Downloads

Lele mudah beradaptasi dengan lingkungan air tawar. Prospek tersebut membuat ikan lele mendapat perhatian bagi pengusaha untuk mengelolanya. Pakan pada akuakultur berperan penting dalam menentukan keberhasilan perikanan dalam memenuhi kebutuhan ikan. Tingkat pertumbuhan ikan yang baik sangat bergantung pada formula pakan yang didasarkan pada kebutuhan ikan itu sendiri. Pemenuhan pakan ikan yang memiliki kandungan gizi sempurna hanya mengandalkan bahan pakan impor yang sangat mahal, oleh karena itu untuk mempercepat pertumbuhan dan menghemat biaya pakan diperlukan tambahan bahan pakan alternatif. Limbah padat Surimi terdiri dari kepala, kulit, duri dan tulang ikan. Perlakuan secara biologis yang dikenal dengan proses fermentasi adalah memanfaatkan kemajuan bioteknologi mikroba dan cara alternatif untuk mengoptimalkan daur ulang limbah perikanan. Prinsip kerja proses fermentasi yaitu memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh mikroorganisme. Penelitian ini menggunakan empat jenis perlakuan dengan lima ulangan pada masing-masing perlakuan. Substitusi fermentasi limbah padat ikan surimi swanggi pada P0, P1, P2 dan P3 adalah 0%, 25%, 50% dan 75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi fermentasi limbah padat surimi swanggi pada tepung ikan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p> 0,05) pada retensi protein ikan dan menunjukkan hasil yang berbeda nyatao(p <0,05) terhadap retensi lemak ikan lele. Pemeliharaan kualitas air pada media ikan lele meliputi suhu 26-28 C, oksigen terlarut 5-8 mg / l, pH 7-8, dan amonia 0-1,5 mg / l. 

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>