HUBUNGAN KECUKUPAN VITAMIN C DAN ZAT BESI DENGAN KEBUGARAN JASMANI ATLET PENCAK IPSI LAMONGAN
Downloads
Pencak silat is a sport that requires agility, speed, balance and body slenderness. Vitamin C and iron are part of the micronutrients that can support the athlete's physical fitness. The aims of this study was to determine the relationship between the adequacy of vitamin C and iron with physical fitness of pencak silat athletes IPSI Lamongan. This study used observational analytics with case-control design with 20 samples of athletes, divided into 10 cases and 10 controls. The result of analysis from 2í—24 hour food recall method in each case group was 9 (90%) athletes did not meet the requirement of vitamin C (<77%) and 8 (80%) athletes did not meet the requirement of iron and control group there were 7 (70 %) Athletes are not sufficient for vitamin C (<77%) and 6 (60%) of athletes are inadequate for iron (<77%). From the statistical test using chi-square, it was found that there was no significant relationship between vitamin C and iron adequacy with physical fitness (TKJI) with p=0.580 and p=0.620. Conclusion: adequacy level of vitamin C and iron of pencak silat athletes IPSI Lamongan is not meet their requirement yet.
Almatsier, S. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Andhini, R.A. (2011). Hubungan antara asupan zat gizi dan komposisi lemak tubuh dengan kapasitas dya tahan tubuh atlet di sekolah atlet ragunan Jakarta (Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor). Diakses dari http://repository.
ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/53489/10/I11raa.pdf.
Chen, J. (2000). Vitamin: Effect of exercise on requirements. Oxford: Blackwell.
Depdiknas. (2003). Standarisasi dan profil kebugaran jasmani pelajar. Jakarta : Direktorat Olahraga Pelajar dan Mahasiswa Ditjen Olahraga.
Depkes, R.I. (2003). Petunjuk teknis pemantauan status gizi orang dewasa dengan indeks massa tubuh (IMT). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Kesehatan Masyarakat.
Depkes, R.I. (2005). Petunjuk teknis pengukuran kebugaran jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Kesehatan Komunitas.
Dewi, K.I. (2017). Hubungan pola konsumsi dan pola latihan dengan kebugaran jasmani atlet pencak silat (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Airlangga, Surabaya.
Fatmah & Ruhayati. (2010). Gizi kebugaran dan olahraga. Bandung: LubukAgung.
Gibson, R.S. (2005). Principles of nutritional assessment (2nd ed.). New York: Oxford University Press Inc.
Guyton, A.C. & Hall, J.E. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran, (edisi 11). Jakarta: ECG.
Halimah, N., Rosidi, A., & Noor S.U.Y. (2014). Hubungan konsumsi vitamin c dengan kesegaran jasmani atlet sepak bola di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 3(2), 17–24. Diakses dari jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1329.
Hidayanti, N.L. (2015). Buku ajar asupan gizi olahraga. Yogyakarta: Rapha Publishing.
Irianto, D.P. (2007). Panduan gizi lengkap keluarga dan olahragawan. Yogyakarta: Andi Offset.
Ismanto, Sulaeman, A. & Riyadi, H. (2012). Hubungan status gizi, kesehatan dan aktifitas fisik dengan kebugaran jasmani atlet bulutangkis jaya raya Jakarta. Jurnal Ekologia, 13(1). Diakses dari https://journal.unpak.ac.id/index.php/ekologia/article/view/253.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman gizi olah raga prestasi . Di akses dari http://180.250.43.170:1782/poltekkes/Bahan_Ajar/IGDK/atlet/Pedoman%20Gizi%20Olah%20Raga%20Prestasi.pdf.
McMurray, R. & Ondrak, K. (2008). Energi expenditure of athletes. Boca Raton: CRC
Press.
Muntahaya. (2008). Hubungan tingkat konsumsi dan status gizi dengan kesegaran jasmani pada atlet wushu di wisma wushu Jawa Tengah (Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang). Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/6670/.
Mustika, C.D. (2011). Bahan pangan, gizi dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Nuraini, R. (2010). Hubungan tingkat konsumsi zat besi dan vitamin c dengan kesegaran jasmani anak sekolah dasar. Jurnal Kesehatan, 3(1), 48–57. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/2311/6.%20
REISYA.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Nurwidyastuti, D. (2012). Hubungan konsumsi zat gizi, status gizi, dan faktor-faktor lain dengan status kebugaran jasmani mahasiswa departemen arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Skripsi, Universitas Indonesia, Depok). Diakses dari http://lib.ui.ac.id/fi le?fi le=digital/20320285-S-PDF-Dinda%20Nurwidyastuti.pdf.
Rismayanthi, C. (2012). Hubungan status Gizi dan Tingkat Kebugaran Jasmani terhadap Prestasi Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Kependidikan, 42 (1): 29–38.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukmajati, R.P. (2015). Hubungan asupan zat gizi mikro dan komposisi lemak tubuh dengan tingkar kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Setyawan, R. (2011). Inovasi pendidikan jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Syafrizar & Wilda, W. (2009). Gizi olahraga. Malang: Wineka Media.
Widiastuti, P.A., Kushartanti, B.M.W., & Kandarina, B.J.I. (2009). Pola makan dan kebugaran jasmani atlet pencak silat selama pelatihan daerah Pekan Olahraga Nasional XVII Provinsi Bali Tahun 2008. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6(1), 13–20. Diakses dari https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17682.
William, M. (2005). Nutrition for fi tness and sport. (4th ed.). USA: Old Dominion University.
- MEDIA GIZI INDONESIA Journal is the copyright owner of all materials published on this website.
- The formal legal provisions for access to digital articles of this electronic journal are subject to the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike license (CC BY-NC-SA 4.0), which means that MEDIA GIZI INDONESIA Journal and readers reserve the right to save, transmit media / format, manage in database, maintain, and publish articles as long as it continues to include the name of the Author.
- Printed and published print and electronic manuscripts are open access for educational, research and library purposes. In addition to these objectives, the editorial board shall not be liable for violations of copyright law.