Hubungan Antara Pemberian ASI dan Pemberian Makanan Selain ASI denganKejadian Underweight Pada Bayidi JawaTimur Tahun 2018
Downloads
Latar Belakang:Prevalensi padabayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Provinsi Jawa Timur tahun 2015sebesar 68,8% kemudian mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014, dan terus meningkat hinggatahun 2017 yaitu 75,7%. Penyakit infeksi dapat menurunkan nafsu makan pada bayi danberakibatkan penurunanstatus gizi. Pemberian makanan penamping ASI dapat mempengaruhi status gizi bayi. Provinsi Jawa Timurmerupakan salah satu provinsi dengan capaian ASI eksklusif dibawah target. Berdasarkan dari kabupaten/kotadiketahui bahwa cakupanbayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Jawa Timur tahun 2018 sebanyak 77,0%.
Tujuan:Penelitianuntuk menganalisis hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dan pemberian makananselain ASI dengan kejadianunderweightpada bayi di Provinsi Jawa Timur tahun 2018
Metode:Penelitian ini merupakan analisis data primer dan sekunder dngan survei laporan bulanan Gizi ASIEksklusif Provinsi Jawa Timur tahun 2018. Analisis data dilakukan dengan menggunakan ujiChi-squaredanRegresi Logistik.
Hasil:Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pemberianmakanan selainASIEksklusif (<30hari,>30 hari) dengankejadianunderweight, (p=0,000010;OR=1,645;95%CI=1,319–2,052), ada hubunganpemberian ASI saja tanpa makanan selain ASI pada bayi dengan kejadianunderweight,(p = 0,000;OR=0,272;95%CI=0,217–0,341).
Kesimpulan:Pemberian makanan selain ASI dan pemberian ASI Eksklusif pada bayi berhubungandengankejadianunderweight. Pemberian ASI Eksklusif sudah mencukupi kebutuhan nutrisi bayi usia 0-6 bulan. Pihakpelayanan kesehatan perlu meningkatkan program promosi kesehatan dengan sosialisasi tentang pentingnyapemberian ASI Eksklusif pada bayi baru lahir hingga usia 0-6 bulan dan pemberian makanan pendamping ASIpada usia sampai 2 tahun agar kebutuhannutrisinya terpenuhi.
ABSTRACT
Background: The prevalence of the babies who received exclusive breastfeeding in the Province of East Java by2015 was 68.8% which is lower when it is compared to 2014, with 72.9%, and since then it continued toincrease until in 2017 it was 75.7%. Infectious diseases may reduce appetite in infants which resulted in lowernutritional status. Providing complementary foods for breast milk can affect the nutritional status of the infants.The East Java Province is one of the provinces with exclusive breastfeeding achievement below the target. Basedon the district/city the coverage of infants who received exclusive breastfeeding in East Java in 2018 was 77.0%.
Objective:This research was conducted to analyze the relationship between exclusive breastfeeding and theconsumption of complementary food other than breast milk with the incidence of underweight found in infants ofEast Java Province in 2018
Method:By analyzing the primary and secondary data with a survey of monthly reports on the East JavaProvince's ExclusiveNutrition of Breastfeeding in 2018. The analysis was performed through the Chi-squareand Logistic Regression test.
Results:The results found that there is a relationship between the consumption of food other than breast milk(<30 days,>30 days) with theincidence of underweight, (p=0.000010; OR=1.645; 95% CI=1.319-2.052), as well as between exclusive breastfeeding(breast milk only) in infants with the incidenceof underweight,(p=0.000; OR=0.272; 95% CI=0.217-0.341).
Conclusion:The consumption of food other than breast milk and exclusive breastfeeding on infants associatedwith the incidence of underweight. Breast milk is sufficient for the nutritional needs of infants aged 0-6 monthsold. Health care officials need to improve health promotion programs bysocializing the importance of exclusivebreastfeeding for newborns up to ages of 0-6 months and providing complimentary food beside breast milk untilthe age of 2 years old to fulfill the nutritional needs of the child.
Aziezah, Nur dan Adriani, M. (2013) ‘Perbedaan Tingkat Konsumsi dan Status Gizi Antara Bayi denganPemberian ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif',Media Gizi Indonesia, 9(1), pp. 78–83.
Dahlan (2010)Besar Sampel dan Cara Pengambilan. Jakarta: Salemba Medika.Dedeh Kurniasih (2010)Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: EGC.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2013)Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Timur. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2016)ProfilKesehatan Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2018)Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Kementrian KesehatanRepublik Indonesia.
Eveline, D. (2010)Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi. Jakarta: Persagi PN.
I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, ibnu F. (2012)Penilaian Status Gizi. 2nd edn. EGC.Notoadmodjo (2007)Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Rahayu Atikah (2007) ‘Karakteristik Ibu Yang Memberikan ASI Eksklusif Status Gizi Bayi',Al Ulum, 3, pp. 8–14.
Rahayu Widodo (2009)Pemberian Makanan, suplemen dan Vitamin fdan obat pada Anak.
Rizki Natia Wiji (2013)ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Soetjiningsih (2012)ASI Petunjuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Sugiarti E, Zulaekah S, P. D. . (2011) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif', 4,pp. 195–206.
Tutik Inayah Susilaningsih (2013) ‘Gambaran Pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan di Puskesmas Samigaluh II',04.
Udayana, I. G. B. (2011) ‘Peran Agroindustri dalam Pembangunan Pertanian', inSinghadwala. 44th edn.Sighadwala, pp. 3–8.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.