PEMBIBITAN DAN PENGGEMUKAN KAMBING "LOKETAWA” PENGHASIL DAGING DAN SUSU RAKITAN TEKNOBREEDING DAN TEKNOFATTENING PAKAN TANPA HIJAUAN (COMPLETE FEED)
Downloads
IbM to business gorup in the goat breeding and fattening "Loketawa” aims to: 1) improve local goat genetics through IB using Etawa stud 2) obtain mother goats lust together done synchronization lusts 3) get mother goat bunting from once a year to 2 times a year 4) increase the number of children from 1 birth to 3-4 births using superovulation techniques 5) reduce production costs, make feed without forage and growth promotor. The method of implementation used 1) introducing stud Etawa meat and milk producers 2) synchronization lust using PGF2α 3) superovulation using hormone FSH and LH 4) IB on goats using Etawa goat cuttings, 5) the processing of feed without forage and growth promoter. The results are as follows: 1) as many as 20 heads of goats are simultaneously using 100% PGF2α, artificial insemination on 10 heads of goats without super ovulation has an average child of 1.6 births, while artificial insemination on 10 goats with super ovulation having an average child 3 births, 3) an average goat weight increase of 252.35 grams per day.
Abstrak
Ipteks bagi Masyarakat yang dilakukan pada kelompok usaha pembibitan dan penggemukan kambing "Loketawa” bertujuan: 1) memperbaiki genetik kambing lokal melalui IB menggunakan pejantan Etawa 2) mendapatkan induk kambing birahi bersamaam dilakukan sinkronisasi birahi 3) mendapatkan induk kambing bunting dari setahun sekali menjadi 2 kali setahun 4) meningkatkan jumlah anak dari 1 ekor sekelahiran menjadi 3-4 ekor sekelahiran menggunakan teknik superovulasi 5) menekan biaya produksi, membuat pakan tanpa hijauan dan growth promotor. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah 1) memperkenalkan pejantan Etawa penghasil daging dan susu 2) sinkronisasi birahi menggunakan PGF2α 3) superovulasi menggunakan hormon FSH dan LH 4) IB pada kambing menggunakan semen kambing Etawa, 5) pengolahan pakan tanpa hijauan dan growth promoter. Hasilnya adalah sebagai berikut : 1) sebanyak 20 ekor induk kambing mengalami birahi bersamaan menggunakan PGF2α sebesar 100%, Inseminasi buatan pada 10 ekor induk kambing tanpa super ovulasi mempunyai anak rata-rata 1,6 ekor sekelahiran, sedangkan Inseminasi buatan pada 10 ekor induk kambing dengan super ovulasi mempunyai anak rata-rata 3 ekor sekelahiran, 3) peningkatan berat badan kambing rata- rata 252,35 gram/ekor perhari.
Hafez.E.S.E. 2008. Reproduction in Farm Animal. Philadelphia: Lea and Febiger.
Hariadi M, Hardjopranjoto,S, Wurlina, Hermadi A.H, Rimayanti, Triana I.N, Ratnani H dan Utomo B .2011. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Surabaya: Airlangga University Press.
Junjungan, S, l.P. batubara, S.P. Ginting, E.Sihite, K. Simanjuntak, A. tarigan dan D.Sihombing. 2002. Analisis Potensi Ekonomi Limbah dan hasil Ikutan Perkebunan Kelapa sawit Sebagai Pakan Kambing Potong Lokal Penelitian kambing Potong Sumbar.
Karo. S.K. 2005. Kontribusi Usaha Peternakan Kambing dalam Pembangunan Pertanian. Loka Penelitian Kambing Potong. Pusat Penelitian dan Penembangan Peternakan.
Meles D.K, Wurlina, Mulyati S dan Ratnani H. 2010. Penggemukan Kambing Peranakan Etawa secara Agroondustri di Kabupaten Blitar. Iptekda-Lipi.
Meles D.K, Wurlina, Ratnani H dan Mulyati S 2011. Usaha Pembibitan dan Penggemukan Kambing Peranakan Etawa di Kabupaten Blitar. Iptekda-LIPI
Wurlina, D.K. Meles dan K.Rachmawati. 2012. Ipteks bagi Masyarakat. Budi daya Ternak Kambing. Surabaya: Airlangga University Press.
Wurlina, H Ratnani, D.K. Meles. 2005. Kawin Suntik pada Kambing Menggunakan Semen beku kambing Boar. Iptek. Unair
Wurlina, K. Rachmawati dan D.K. Meles. 2003. kawin suntik Pada Kmbing dan Domba. LPPM Unair.
Yusdja Y. 2006. Prospek Usaha Peternakan kambing Menuju 2020. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
JLM by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.