PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI REPRODUKSI PADA SAPI PERAH MENUJU SWASEMBADA SUSU DI KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

Reproductive Disorders Prevention Treatments Supplementation

Authors

  • Hermin Ratnani
    herminratnani@yahoo.com
    Departemen Reproduksi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Dewa Ketut Meles Departemen Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Imam Mustofa Departemen Reproduksi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan ,Universitas Airlangga, Indonesia
29 June 2020

Downloads

The aims of local public community partnership program (PKM) with Sumber Makmur Group 3 conducted in Sendang was to :1). Improve the capability of each farmer on treating the cattle 2). Reduce the risk of reproductive disorders which has impact on the insemination 3). Increase the calf-born and milk yield 4). Efficiency in dairy cattle management and 5). Efficiency in feed cost followed by the improved production and reproduction rate in the dairy cattle management. The method used in this partnership program was through training which offer a guidance to farmer the basic information about reproductive disorder also their prevention necessity, and Treatments to the target cattle and also a supplementation of multivitamin to reduce the risk of any reproductive disorders. The program was conduted by 3 veterinary medicine staff from Airlangga university assisted by 2 local people and PPDH-PKL students. The 3 staff of veterinary medicine picked were an expert in reproduction, artificial insemination, and health department as well as an expert in housing and sanitary in dairy cattle management. The program was evaluated by the effectiveness of the training program by using a pre and post test for each individual farmer that was participated. The administered treatments and the reproductive efficiency were also recorded as a comparison before and after the program to show whether it has significant positive or negative result. The evaluation shown a result of each farmer with average pre-test score 58,24% to 77,06% on post-test (32,31%). The reproductive disorders case was reported to have been reduced from 95 to 18 (81,05%). The reproductive efficiency also shown a positive result whereas the Service per conception (S/C) before the program was reduced from > 2-3 times to less than 2 times after the program followed with the service period from 2-3 month into 2 months. The Calving Rate (CR) was also reported to have increased from <50% to >50% after the program.

Abstrak

Tujuan dari program kemitraan masyarakat publik lokal (PKM) dengan Sumber Makmur Group 3 yang dilakukan di Sendang adalah untuk: 1). Tingkatkan kemampuan masing-masing petani dalam merawat ternak 2). Mengurangi risiko gangguan reproduksi yang berdampak pada inseminasi 3). Meningkatkan kelahiran anak sapi dan produksi susu 4). Efisiensi dalam pengelolaan sapi perah dan 5). Efisiensi biaya pakan diikuti oleh peningkatan produksi dan tingkat reproduksi dalam manajemen sapi perah. Metode yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah melalui pelatihan yang menawarkan panduan kepada petani informasi dasar tentang gangguan reproduksi serta kebutuhan pencegahan mereka, dan Perawatan untuk ternak target dan juga suplemen multivitamin untuk mengurangi risiko gangguan reproduksi. Program ini disetujui oleh 3 staf kedokteran hewan dari universitas Airlangga dibantu oleh 2 orang lokal dan mahasiswa PPDH-PKL. Tiga staf kedokteran hewan yang dipilih adalah seorang ahli dalam bidang reproduksi, inseminasi buatan, dan departemen kesehatan serta seorang ahli dalam bidang perumahan dan sanitasi dalam manajemen sapi perah. Program ini dievaluasi dengan efektivitas program pelatihan dengan menggunakan tes sebelum dan sesudah untuk masing-masing petani yang berpartisipasi. Perawatan yang diberikan dan efisiensi reproduksi juga dicatat sebagai perbandingan sebelum dan sesudah program untuk menunjukkan apakah itu memiliki hasil positif atau negatif yang signifikan. Evaluasi menunjukkan hasil dari masing-masing petani dengan skor pre-test rata-rata 58,24% sampai 77,06% pada post-test (32,31%). Kasus gangguan reproduksi dilaporkan telah berkurang dari 95 menjadi 18 (81,05%). Efisiensi reproduksi juga menunjukkan hasil positif dimana Layanan per konsepsi (S / C) sebelum program berkurang dari> 2-3 kali menjadi kurang dari 2 kali setelah program diikuti dengan periode layanan dari 2-3 bulan menjadi 2 bulan. Tingkat Calving (CR) juga dilaporkan telah meningkat dari <50% menjadi> 50% setelah program.