EFEKTIVITAS SOSIALISASI PADA SANTRI PONDOK PESANTREN MENUJU ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI KABUPATEN LUMAJANG

Pandemi COVID-19 Sosialisasi

Authors

  • Dita Fahrun Nisa
    dita.fahrun.nisa-2016@fkm.unair.ac.id
    Universitas Airlangga, Indonesia
29 November 2020

Downloads

Pandemi COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan global dan telah terjadi lebih dari 200 negara dunia termasuk Indonesia. Pada mulanya pemerintah Indonesia memberlakukan adanya kebijakan stay at home  bahkan karantina wilayah, namun kemudian dilakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Adaptasi ini merupakan masa dimana seluruh sektor mulai kembali seperti normal namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kebijakan ini dilakukan di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Di Jawa Timur, seluruh pondok pesantren sudah boleh kembali ke pondok masing-masing setelah sebelumnya dipulangkan untuk mencegah penularan COVID-19. Begitupun di Kabupaten Lumajang, meskipun merupakan zona merah tapi seluruh pondok pesantren sudah mulai menerima kembali pelajar yang melakukan aktivitas mondok yang disebut "santri” pada masa adaptasi kebiasaan baru. Oleh karena itu, sosialisasi dan praktik cuci tangan sesuai standar WHO harus dilakukan secara masif di pondok pesantren. Kegiatan ini diikuti oleh 60 santri yang didampingi oleh guru dan pengurus pondok pesantren. Dilakukan kegiatan pre-test dan post-test untuk menilai pengetahuan yang dimiliki. Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan santri terkait materi yang diberikan yaitu pencegahan COVID-19 serta protokol kesehatan yang harus dilakukan.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.