Akses Pangan Rumah Tangga Petani pada Kelompok Tani Qaryah Thayyibah di Kota Salatiga

Akses Pangan Pemenuhan Pangan Rumah Tangga Petani Organisasi Petani.

Authors

  • Yunita Vera Lestari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Kartini No.11, Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50714, Indonesia
  • Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari
    pratiwi.elingsetyosanubari@uksw.edu
    Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Kartini No.11, Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50714, Indonesia
  • Firdhan Aria Wijaya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Kartini No.11, Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50714, Indonesia
18 March 2022
Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Latar Belakang: Akses pangan merupakan cara yang dilakukan untuk menjangkau pangan oleh setiap rumah tangga terhadap pangan yang tersedia. Apabila rumah tangga kurang maksimal dalam mengakses pangan maka rumah tangga tersebut rentan akan pangan termasuk rumah tangga petani. Petani bukan hanya berperan penting dalam memproduksi pangan untuk masyarakat tetapi juga petani juga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya secara beragam. Keikutsertaan rumah tangga petani dalam organisasi kelompok tani menjadi salah satu alternatif.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas rumah tangga petani di Kota Salatiga yang tergabung dalam suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan pangannya.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan pangan di tempat tinggal partisipan yang bergabung dalam SPPQT (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah) berada pada kondisi pangan cukup dan tidak rawan serta akses pangan yang dilakukan partisipan bermacam-macam dalam pemenuhan pangan rumah tangga. Selama pandemi COVID-19, hadir organisasi lainnya bernama KPI (Koalisi Perempuan Indonesia). Kedua organisasi yang diikuti oleh partisipan tidak berpengaruh dalam akses untuk pemenuhan pangan rumah tangga.

Kesimpulan: bahwa partisipan memiliki akses yang mudah dalam pemenuhan pangan agar dapat tercukupi dan organisasi yang diikuti oleh partisipan tidak memberikan pengaruh pada pemenuhan pangan hanya saja membantu dalam pemberdayaan yang meningkatkan pengalaman serta kreativitas anggotanya dalam mengolah pangan lokal.