Pola Asuh, Status Gizi, Asupan Zat Gizi dan Hubungannya dengan Kejadian Kelebihan Berat Badan pada Anak SD Kristen Satya Wacana Salatiga

Pola Asuh Status Gizi Asupan Gizi Kelebihan Berat Badan

Authors

  • Fajar Dwi Pangestu Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia, Indonesia
  • Venti Agustina
    venti.agustina@uksw.edu
    Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia, Indonesia
  • Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia, Indonesia
9 September 2022
Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Latar Belakang: Obesitas dan overweight merupakan penyakit tidak menular yang masih dirasa menjadi masalah global di dunia baik pada anak dan dewasa. Laporan WHO, tahun 2018 menunjukkan 124 juta anak mengalami obesitas dan 213 juta anak mengalami overweight. Kejadian ini tidak lepas dari beberapa faktor, yakni faktor pola asuh yang diberlakukan di keluarga, status gizi dan pemberian asupan gizi pada anak.

Tujuan: Mendeskripsikan pola asuh, status gizi orang tua berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pemenuhan asupan zat gizi anak serta menguji hubungan diantaranya terhadap kejadian kelebihan berat badan anak.

Metode: Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di SD Kristen Satya Wacana pada bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan Maret 2021 dengan jumlah responden 41 siswa dari kelas 1-6 yang mengalami kelebihan berat badan beserta orang tuanya. Instrumen pengambilan data yang digunakan yakni Semi-Quantitatif Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), Food Recall 2x24 jam, dan kuesioner terkait pola asuh orang tua. Analisis data secara deskriptif dan Bivariate dengan Spearman-Rank.

Hasil: Semua orang tua responden menerapkan tipe pola asuh demokratis (100%), tingkat status gizi orang tua sebagian besar masuk dalam kategori status gizi normal (ayah:46,3%, ibu:36,6%), pemenuhan asupan zat gizi anak menurut kategori kecukupan semua masuk kategori kelebihan asupan. Uji korelasi Spearman rank menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi orang tua dan asupan gizi anak terhadap kejadian kelebihan berat badan anak (nilai p>0,05).

Kesimpulan: Berdasarkan seluruh variabel yang diuji, tidak ada satupun yang mempengaruhi kejadian kelebihan berat badan pada anak. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan perlunya penelusuran pada pola asuh orang tua yang beragam dan mengkorelasikannya dengan anak yang memiliki status gizi normal.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.