Higiene Sanitasi Dan Kandungan Pewarna Berbahaya Pada Keripik Pisang (Studi Pada Industri Rumah Tangga Keripik Pisang Di Kecamatan X Kabupaten Y)

hygiene sanitation banana chips ponceau

Authors

  • Denah Setya Imansari
    anitamoelyani@gmail.com
    Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Indonesia
  • Anita Dewi Moelyaningrum Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Indonesia
  • Prehatin Trirahayu Ningrum Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Indonesia
12 March 2018

Downloads

Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Background: many cases of poisoning or disease caused by less safety of food consumption, less applying of hygiene sanitation, and the use of dangerous chemical substances which are used as food additives in banana chips.
Objective: this research was done to review the hygiene sanitation in producing banana chips and the content of dangerous dyes in banana chips in x district y regency.
Methods: the method used in this research was descriptive with interview, observation, and laboratory test. The sample number was the total of population of three banana chips factories with 40 employees and 6 samples of banana chips which are divided into salty and sweet banana chips.
Results: the result showed that three factories (100%) had fair hygiene sanitation with the owner's knowledge related to dye additives (100%) was fair, 1 factory (33%) had fair personal hygiene, and 2 factories (67%) had less personal hygiene. The dyes additives analysis result of all banana chips samples was positive of Ponceau.
Conclusion: two banana chips factories have not been applied appropriate personal hygiene and three factories have banned dye additives to be used.

ABSTRAK

Latar Belakang: Banyak kasus keracunan atau timbulnya penyakit karena konsumsi makanan yang keamanannya tidak terjamin, penerapan higiene sanitasi yang kurang dan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti pewarna berbahaya yang digunakan sebagai pewarna pada keripik pisang.
Tujuan: mengkaji higiene sanitasi pengolahan keripik pisang dan kandungan zat pewarna berbahaya pada keripik pisang di Kecamatan X Kabupaten Y.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara wawancara, observasi, dan uji laboratorium. Jumlah sampel merupakan total populasi sebanyak tiga industri keripik pisang dengan pekerja 40 orang dan jumlah sampel keripik pisang sebanyak 6 sampel yang dibedakan menjadi 2 yaitu keripik pisang asin dan keripik pisang manis.

Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tiga industri memiliki higiene sanitasi cukup (100%) dan pengetahuan pemilik terkait Bahan Tambahan Pewarna cukup (100%), serta satu industri (33%) memiliki higiene penjamah cukup dan dua industri (67%) memiliki higiene penjamah kurang. Analisa pewarna semua sampel keripik pisang positif Ponceau.
Kesimpulan: Dua industri keripik pisang masih belum menerapkan higiene penjamah yang baik dan ketiga industri menggunakan pewarna ponceau.