Faktor Risiko Determinan Yang Konsisten Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan: Tinjauan Pustaka
Downloads
Background : Stunting remains a global health issue with a prevalence of 21.9% in 2018. Many variables of stunting risk factors have been studied. Research results that show dominant risk factors that consistently affect stunting are needed as a priority for prevention.
Objective: To determine the dominant risk factors that are consistently associated with stunting events.
Methods: This systematic review was carried out using the Google Scholar search engine and Springerlink E-Journal using the keyword stunting of children aged 6-24 months. Exclusion criteria were published >5 years, journals were not reputable on SCIMAGOJR and were referenced <10 times and has a sinta index > 2.
Results: There were 3 international journal articles Q1 and 5 national journals accredited by Sinta 2. The number of variables studied in 8 journals is 51 Variables. There were 36 variables that were conducted only one study with significant results related to the incidence of stunting as many as 16 variables and 20 variables were not significant. The variables conducted by the research with inconsistent analysis results were 8 variables. Dominant variables that show a significant relationship with the incidence of stunting consistently from four different studies are low birth weight (LBW) and family income / family welfare index. The lowest & highest risk factors LBW (OR=3.26 & 5.870), Income / welfare index (OR=2.2 & 8.5). Protein Adequacy Level (OR=5.54 & 7.65) and children aged 12-24 months (AOR=2.688 & 3.24) were consistent in 2 studies.
Conclusion: LBW, income / family welfare index, level of protein adequacy and children aged 12-24 months were variables with dominant and consistent stunting risk factors.
ABSTRAK
Latar Belakang : Stunting masih menjadi masalah kesehatan di dunia dengan prevalensi 21,9 % pada tahun 2018. Ada Banyak variabel faktor risiko stunting yang sudah diteliti. Penelurusan hasil penelitian yang menunjukkan faktor risiko dominan secara konsisten mempergaruhi stunting sangat diperlukan sebagai prioritas untuk pencegahan.
Tujuan : Untuk mengidentifikasi faktor risiko dominan yang secara konsisten bermakna hubungannya dengan kejadian stunting.
Metode : Tinjauan pustaka ini dilakukan dengan mengunakan search engine google scholar dan springerlink E- Journal mengunakan kata stunting usia 6-24 bulan. Kriteria esklusi terbit > 5 tahun terakhir, jurnal tidak bereputasi pada SCIMAGOJR dan dirujuk < 10 kali dan sinta > 2.
Hasil Ulasan : Didapatkan 3 artikel jurnal internasional Q1 dan 5 jurnal nasional terakreditasi Sinta 2. Jumlah variabel yang diteliti pada 8 jurnal sebanyak 51 Variabel. Didapatkan 36 variabel yang dilakukan hanya satu kali penelitian dengan hasil yang signifikan berhubungan dengan kejadian stunting sebanyak 16 variabel dan 20 variabel tidak signifikan. Variabel yang dilakukan penelitian dengan hasil analisis yang tidak konsisten sebanyak 8 variabel. Variabel dominan yang menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian stunting secara konsisten dari empat penelitian yang berbeda adalah BBLR dan pendapatan keluarga/indeks kesejahteraan keluarga. Faktor risiko yang terendah&tertinggi BBLR (OR=3,26 & 5,870), Pendapatan/Indeks kesejahteraan (OR=2,2&8,5). Tingkat Kecukupan Protein (OR=5,54 & 7,65) dan usia anak 12-24 bulan (AOR =2,688 & 3,24) konsisten pada 2 penelitian.
Kesimpulan BBLR, pendapatan /indeks kesejahteraan keluarga, tingkat kecukupan protein dan usia anak 12-24 bulan merupakan variabel dengan faktor risiko stunting yang dominan konsisten.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. (Kementrian Kesehatan RI, 2018).
WHO. Stunting in a nutshell. (2019).
kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. (2011).
Onfs, M. De, Monteiro, C., Akre, J. & Clugston, G. The worldwide magnitude of protein-energy malnutrition : an overview from the WHO Global Database on Child Growth. 71, 703–712 (1993).
Onis, M. De et al. Prevalence thresholds for wasting , overweight and stunting in children under 5 years Public Health Nutrition. 1–5 (2018). doi:10.1017/S1368980018002434
WHO-conceptual-framework-on-Childhood-Stunting-Context-Causes-and-Consequences.
Tariku, A., Biks, G. A., Derso, T., Wassie, M. M. & Abebe, S. M. Stunting and its determinant factors among children aged 6 – 59 months in Ethiopia. 1–9 (2017). doi:10.1186/s13052-017-0433-1
Angdembe, M. R., Dulal, B. P., Bhattarai, K. & Karn, S. Trends and predictors of inequality in childhood stunting in Nepal from 1996 to 2016. 1–17 (2019).
Wellina, W. F., Kartasurya, M. I. & Rahfilludin, M. Z. Faktor risiko stunting pada anak umur 12-24 bulan. 5, 55–61 (2016).
Hidayati, L., Hadi, H. & Kumara, A. Kekuranagn Energi dan Zat Gizi Merupakan Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun. 89–104
Adani, F. Y. & Nindya, T. S. Perbedaan Asupan Energi , Protein , Zink , dan Perkembangan pada Balita Stunting dan non Stunting The Differences of Energy , Protein , Zinc Intake and Development to Stunting and non-Stunting Toddler. Amerta Nutr. 46–51 (2017). doi:10.20473/amnt.v1.i2.2017.46-51
Budiyanto. Dasar Dasar Ilmu Gizi. (Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2004).
Atikah Rahayu, Fahrini Yulidasari, Andini Octaviana Putri, F. R. Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun Birth Weight Records with Stunting Incidence among Children under Two. 67–73 (2015).
Masrin, M., Paratmanitya, Y. & Aprilia, V. Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan. J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet. 2, 103 (2016).
Fitri. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) Di Sumatra. Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (Universitas Indonesia, 2012).
Kementerian PPN/ Bappenas. Rencana Aksi Nasional dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting. Rencana Aksi Nas. dalam Rangka Penurunan Stunting Rembuk Stunting 1–51 (2018).
Aramico, B., Sudargo, T. & Susilo, J. Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr. Diet. 1, 121 (2016).
Kusumawati, E., Rahardjo, S. & Sari, H. P. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di Bawah Tiga Tahun. J. Kesehat. Masy. 9, 249–256 (2013).
Welasasih, Bayu Dwi, R. B. W. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Stunting. Indones. J. Public Heal. 8, 99–104 (2012).
Patria, S. Y. Gizi Anak pada Masa Emas ( golden age ). (2017). Available at: http://fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/Gizi-Anak-Golden-Age.pdf.
Annisa Aulia Nurrohmah, Nurjazuli, T. J. Hubungan Riwayat Paparan Riwayat Paparan Pestisida Ibu Saat Hamil Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 2- 5 Tahun. 6, 24–31 (2018).
Suhartono. Dampak Pestisida terhadap Kesehatan. Pros. Semin. Nas. Pertan. Organik 15–23 (2014).
Malene Boas 1 , Ulla Feldt-Rasmussen 1, N. E. S. 1 and K. M. M. Environmental chemicals and thyroid function. Eur. J. Endocrinol. 154, 599–611 (2006).
Wade, M. G. et al. Thyroid Toxicity Due to Subchronic Exposure to a Complex Mixture of 16 Organochlorines , Lead , and Cadmium. 218, 207–218 (2002).
Bianco, A. C. Biochemistry, Cellular and Molecular Biology, and Physiological Roles of the Iodothyronine Selenodeiodinases. Endocr. Rev. 23, 38–89 (2002).
Solomon, D., Aderaw, Z. & Tegegne, T. K. Minimum dietary diversity and associated factors among children aged 6 – 23 months in Addis Ababa , Ethiopia. 1–9 (2017). doi:10.1186/s12939-017-0680-1
Saaka, M. How well do WHO complementary feeding indicators relate to nutritional status of children aged 6 – 23 months in rural. BMC Public Health 1–12 (2015). doi:10.1186/s12889-015-2494-7
Guerrant, Richard L, M. The impoverished gut”a triple burden of diarrhoea, stunting and chronic disease. Nat Rev Gastroenterol Hepatol 10, 220–229 (2013).
Cahyani, A. S. D. Hubungan Riwayat Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Persepsi Perilaku Picky Eater pada Anak Usia 12-36 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Sidotopo Surabaya). Amerta Nutr. 3, 171 (2019).
Derso, T., Tariku, A., Biks, G. A. & Wassie, M. M. Stunting , wasting and associated factors among children aged 6 – 24 months in Dabat health and demographic surveillance system site : A community based cross- sectional study in Ethiopia. 1–9 (2017). doi:10.1186/s12887-017-0848-2
Lestari, W., Margawati, A. & Rahfiludin, M. Z. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. J. Gizi Indones. 3, 37–45 (2014).
Penelitian, A. H., Hafid, F. & Gizi, S. Indonesian Journal of Human Nutrition. 3, 42–53 (2016).
Khasanah, D. P., Hadi, H. & Paramashanti, B. A. Waktu pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI ) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. (2016).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.