Factors Affecting Abdominal Circumference in Adolescent Girls

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Lingkar Perut pada Remaja Putri

Dietary Diversity Stunting Malnutrition Indonesia

Penulis

  • Lulu' Luthfiya
    lululuthfiya@unida.gontor.ac.id
    Nutrition Department, Faculty of Health Science, Darussalam Gontor University, Ponorogo, East Java, Indonesia, Indonesia
  • Kartika Pibriyanti Nutrition Department, Faculty of Health Science, Darussalam Gontor University, Ponorogo, East Java, Indonesia, Indonesia
  • Hafidhotun Nabawiyah Nutrition Department, Faculty of Health Science, Darussalam Gontor University, Ponorogo, East Java, Indonesia, Indonesia
  • Fathimah Fathimah Nutrition Department, Faculty of Health Science, Darussalam Gontor University, Ponorogo, East Java, Indonesia, Indonesia
  • Safira Kholifatul Ummah Isantanbul Sabahattin Zaim University Halkalı Cad. No: 281 Halkalı Küçükçekmece / ā°STANBUL 34303, Türkiye
March 8, 2024
Photo by Roberto Nickson on Unsplash

atar Belakang: Obesitas sentral telah menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Salah satu
antropometri untuk mengetahui obesitas sentral dengan indikator lingkar perut. Berdasarkan
penelitian pendahuluan, 28,4% mahasiswi memiliki lingkar perut >80 cm. Faktor penyebab
obesitas sentral bersifat multifaktorial.
Tujuan: mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkar perut pada remaja putri,
meliputi IMT, persentase lemak tubuh, pola konsumsi junk food, asupan makan, emotional
over eating dan risiko gangguan makan.
Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan desain crossectional. Jumlah sampel
89 responden, menggunakan rumus lameshow. Pengambilan sampel dengan cara purposive
sampling. Data lingkar perut diukur dengan menggunakan metline. Persentase lemak tubuh
menggunakan omron body fat analyzer. Pola konsumsi makan menggunakan kuesioner SQFFQ. Emotional overeating menggunakan kuesioner AEBQ, perilaku diet dan oral control
dengan kuesioner EAT-26. Analisis menggunakan uji spearman dengan STATA 13.
Hasil: Hubungan IMT (p=0,000; r=0,677), persentase lemak tubuh (p=0,000; r=0,56), jenis junk
food (p=0,02; r=0,23), frekuensi junk food (p=0,04; r=0,21), asupan energi dari junk food
(p=0,0061, r=0,28), asupan lemak dari junk food (p=0,018, r=0,24), asupan energi total
(p=0,036; r=0,22), asupan lemak total (p=0,01; r=0,24); asupan serat (p=0,17; r=0,14); perilaku
overeating (p=0,018, r=0,25); perilaku diet (p=0,000; r=-0,52), dan hubungan perilaku oral
control (p=0.0001; r=0.39) terhadap lingkar perut.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara IMT, persentase lemak tubuh, pola konsumsi junk
food (jenis, frekuensi, jumlah asupan dan lemak), asupan energi, lemak, emotional overeating,
sikap diet dan oral control terhadap lingkar perut. Tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara asupan serat terhadap lingkar perut.

Artikel Serupa

<< < 1 2 3 4 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.