Date Log
1. Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-Share alike (CC BY-NC-SA), (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
3. The articles published in the journal are open access and can be used for non-commercial purposes. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation
The manuscript authentic and copyright statement submission can be downloaded ON THIS FORM.
Dampak Perbedaan Salinitas terhadap Viabilitas Bakteri Vibrio fluvialis
[The Impact of Salinity Difference on Bacteria Viability Vibrio fluvialis]
Corresponding Author(s) : Apri Arisandi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Abstract
Abstrak
Rumput laut sulit dibedakan antara akar, daun dan batangnya. Kondisi air laut yang fluktuatif dan ekstream dapat menyebabkan rumput laut Kappaphycus alvarezii rentan terkena penyakit ice-ice. Muncul bercak putih di thallus rumput laut yang terinfeksi. Diduga penyakit ice-ice disebabkan oleh bakteri pattogen yaitu Vibrio fluvialis. V. fluvialis adalah bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ice-ice pada rumput laut, bakteri gram negatif yang memiliki bentuk tubuh seperti batang dan bengkok. Bakteri ini dapat tumbuh di ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyaknya ketersediaan nutrisi, pH, suhu, keasaman, dan salinitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui viabilitas bakteri Vibrio pada perbedaan salinitas. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi bakteri hingga tingkat spesies melalui uji biokimia dengan referensi SNI 01-2332-4-2006 dan buku identifikasi Cowan. Viabilitas diamati tiga kali pengulangan pada media TCBS plate dengan salinitas 30, 32, dan 34 ppt, dan uji konfirmasi. Bakteri inokulasi pada media TSA miring dengan kadar salinitas 0 ppt, 20 ppt, 40 ppt, 60 ppt, 80 ppt dan 100 ppt. hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bakteri tumbuh normal di semua media uji kecuali pada 100 ppt. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri Vibrio fluvialis adalah bakteri yang dapat tumbuh dengan baik pada kadar salinitas tinggi (halofilik)
Abstract
Seaweed can not be differentiated between root, leaves and trunk. Fluktuate and extreame of sea water condition cause Kappaphycus alvarezii seaweed susceptible to get ice-ice disease. Appearing of white patches at thallus of infected seaweed. Suspected ice-ice disease is caused by pattogen bacteria namely Vibrio fluvialis. Vibrio fluvialis is patogen bacteria that cause ice-ice disease seaweed, gram negative bacteria that has body shape like steam and bend. This bacteria can grow in the aquatic ecosystem that is influenced by abudance of nutrient availability, pH, temperature, hardness and salinity. The purpose of this research is to know the viability of Vibrio bacteria at difference salinity. This research is started by identify bacteria until spesies level through biochemical test whit reference SNI 01-2332-4-2006 and identification book (Cowan 2003). Viability is observed three time repetition at TCBS palte media with salinity 30, 32, and 34 ppt, and confirmation test. Bacteria is planted at oblique TSA media with salinity levels 0 ppt, 20 ppt, 40 ppt, 60 ppt, 80 ppt and 100 ppt . the results obtained shows the bacteria grow normally at all test medias except at 100 ppt media. This shows that Vibrio fluvialis bacteria is a bacteria that can grow well at high salinity levels (halofilik)
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Agustina, S. S., & Marlan. 2014. Identifikasi Tingkat Serangan Bakteri yang Menginfeksi Komoditi Rumput Laut di Perairan Teluk Tolo dan Teluk Tomini Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Jurnal Balik Diwa, 5(2)
- Agustono, Hari, S., & Muhajir. 2012. Strategi Bakteri Probiotik untuk Menekan Pertumbuhan Bakteri Patogen didalam Pengenceran Kerapu Chromileptes altivelis dengan Memproduksi Beberapa Bakterial Substansi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 4(2): 199-205.
- Cowan, S. T., John, G. H., Noel, R. K., Peter, H. A. S., James, T. S., & Stanley, T. W. 1993. Bergey's Manual of Determinative Bacteriology Ninth Edition. Cambridge University Press. London.
- Dewi, E. R. S. 2014. Pertumbuhan Kultur Probiotik Hasil Isolat Bakteri Non Patogen dalam Berbagai Jenis Media. Jurnal Pendidikan Biologi PMIPA IKIP PGRI. Semarang. Hal 53-65.
- DKP.(2004). Profil Rumput Laut Indonesia. Jakarta Indonesia:Direktorat Jendral Perikanan Budidaya.
- Doty, M. S. 1986. Biotechnological and Economic Approaches to Industri Development Based On Marine Algae In Indonesia. University Of Hawaii.
- Faturrahman, & Luluk, D. 2012. Seleksi Parsial Vibrio spp. Kandidat Probiotik : Viabilitas Pada Berbagai Kondisi Suhu, pH, dan Salinitas. Jurnal Biologi, 16(2):-40
- Holt, J. G., Krieg, N. R., Sneath, H. A., Stanley, J. T. & William, S. T. 1994. Bergey's Manual of Determinative Bacteriology 9th Edition. Williams and Wilkins, Baltimor.
- Kaligis, & Erly, V. 2015. Viabilitas Rotifer Brachionus rotundiformis Strain Meras pada Suhu dan Salinitas Berbeda. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi, 2(1).
- Largo, D. B., Fukami, K., Adachi, M., & Nishijima, T. 2003. Immunofluorescent detection of Ice-ice Disease-Promoting Bacterial Strain Vibriosp. P11 of the Farmed Macro Alga, Kappaphycus alvarezii of Aquatic Environmental Science (LAQUES).Departement of Aquaculture. Faculty of Agriculture. Kochi UniversityJapan
- Marihati, Nani, H., Muriyati, nilawati., Syarifudin, E., & Danny, W, H. 2014. Penggunaan Bakteri Halofilik Sebagai Biokatalisator Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Produktifitas Garam Nacl Di Meja Kristalisasi. Jurnal Riset Industri, 8(3): 191 – 196.
- Moat, A. G., Foster, J. W., & Spector, M. P. 2002. Microbial Physiologi. New York : Wiley-Liss, Inc.
- Parenrengi, A., & Sulaeman. 2007. Mengenal Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur, 2(1).
- Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan: R. S. Hadioetomo, T. Imas, S. S. Tjitrosomo dan S. L. Angka. Edisi 1. Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 100-106.
- Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta. Hal 111-117.
- Santoso, L., & Yudha, T, N. 2008. Pengandalian Penyakit Ice-ice Untuk Meningkatkan Produksi Rumput Laut Indoonesia. Jurnal Saintek Perikanan. 3(2).
References
Agustina, S. S., & Marlan. 2014. Identifikasi Tingkat Serangan Bakteri yang Menginfeksi Komoditi Rumput Laut di Perairan Teluk Tolo dan Teluk Tomini Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Jurnal Balik Diwa, 5(2)
Agustono, Hari, S., & Muhajir. 2012. Strategi Bakteri Probiotik untuk Menekan Pertumbuhan Bakteri Patogen didalam Pengenceran Kerapu Chromileptes altivelis dengan Memproduksi Beberapa Bakterial Substansi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 4(2): 199-205.
Cowan, S. T., John, G. H., Noel, R. K., Peter, H. A. S., James, T. S., & Stanley, T. W. 1993. Bergey's Manual of Determinative Bacteriology Ninth Edition. Cambridge University Press. London.
Dewi, E. R. S. 2014. Pertumbuhan Kultur Probiotik Hasil Isolat Bakteri Non Patogen dalam Berbagai Jenis Media. Jurnal Pendidikan Biologi PMIPA IKIP PGRI. Semarang. Hal 53-65.
DKP.(2004). Profil Rumput Laut Indonesia. Jakarta Indonesia:Direktorat Jendral Perikanan Budidaya.
Doty, M. S. 1986. Biotechnological and Economic Approaches to Industri Development Based On Marine Algae In Indonesia. University Of Hawaii.
Faturrahman, & Luluk, D. 2012. Seleksi Parsial Vibrio spp. Kandidat Probiotik : Viabilitas Pada Berbagai Kondisi Suhu, pH, dan Salinitas. Jurnal Biologi, 16(2):-40
Holt, J. G., Krieg, N. R., Sneath, H. A., Stanley, J. T. & William, S. T. 1994. Bergey's Manual of Determinative Bacteriology 9th Edition. Williams and Wilkins, Baltimor.
Kaligis, & Erly, V. 2015. Viabilitas Rotifer Brachionus rotundiformis Strain Meras pada Suhu dan Salinitas Berbeda. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi, 2(1).
Largo, D. B., Fukami, K., Adachi, M., & Nishijima, T. 2003. Immunofluorescent detection of Ice-ice Disease-Promoting Bacterial Strain Vibriosp. P11 of the Farmed Macro Alga, Kappaphycus alvarezii of Aquatic Environmental Science (LAQUES).Departement of Aquaculture. Faculty of Agriculture. Kochi UniversityJapan
Marihati, Nani, H., Muriyati, nilawati., Syarifudin, E., & Danny, W, H. 2014. Penggunaan Bakteri Halofilik Sebagai Biokatalisator Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Produktifitas Garam Nacl Di Meja Kristalisasi. Jurnal Riset Industri, 8(3): 191 – 196.
Moat, A. G., Foster, J. W., & Spector, M. P. 2002. Microbial Physiologi. New York : Wiley-Liss, Inc.
Parenrengi, A., & Sulaeman. 2007. Mengenal Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur, 2(1).
Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan: R. S. Hadioetomo, T. Imas, S. S. Tjitrosomo dan S. L. Angka. Edisi 1. Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 100-106.
Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta. Hal 111-117.
Santoso, L., & Yudha, T, N. 2008. Pengandalian Penyakit Ice-ice Untuk Meningkatkan Produksi Rumput Laut Indoonesia. Jurnal Saintek Perikanan. 3(2).