Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Lama Berjualan dengan Pengetahuan Pedagang Bakso tentang Bahan Tambahan Pangan

Unduhan
Latar Belakang: Bakso adalah salah satu jenis makanan populer di Indonesia. Peminat bakso cukup banyak sehingga pedagang bakso banyak ditemui di setiap sudut kota. Adanya kemajuan teknologi menyebabkan pemasaran bakso menjadi luas dengan menggunakan platform onlinedelivery order seperti Grabfood dan Gofood. Namun, masih banyak ditemui pedagang yang menggunakan bahan tambahan berbahaya untuk produknya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan lama pengalaman berjualan dengan pengetahuan pedagang bakso yang menjual makanan secara online di wilayah Surabaya Timur
Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Besar sampel sebanyak 46 pedagang yang diambil
menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data meliputi karakteristik responden (usia, jenis kelamin, jenis platform berjualan online dan tingkat pendapatan), tingkat pendidikan, lama pengalaman berjualan dan tingkat pengetahuan tentang bahan tambahan pangan (BTP). Penelitian ini dianalisis menggunakan Uji Rank Spearman dan Uji Pearson.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki pendidikan formal yang cukup baik dan pengetahuan yang kurang. Hasil perhitungan statistik Spearman menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p=0,187) antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan pedagang. Selain itu, uji statistik Pearson menunjukkan lama pengalaman berjualan juga tidak memilki hubungan yang signifikan (p=0,188) dengan pengetahuan pedagang
Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan lama pengalaman berjualan dengan pengetahuan pedagang bakso yang berjualan di platform online order delivery terkait bahan tambahan pangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pengetahuan pedagang terkait penggunaan bahan tambahan pangan melalui berbagai media seperti televisi, majalah, poster dan sumber informasi lainnya.
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiman and Riyanto, A. (2013) Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Desytha, A. E. (2018) Deteksi kandungan formalin dan boraks pada Bakso Daging Sapi di Pasar Pakis Tirtosari, Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Wijaya Kusuma Surabaya University.
Husaini, A. F. (2017) ‘Pengaruh Modal Kerja , Lama Usaha , Jam Kerja dan Lokasi Usaha terhadap Pendapatan Monza di Pasar Simalingkar Medan', Jurnal Visioner & Strategis, 6(2), pp. 111–126.
Istiqomah, S., Sudarwanto, M. B. and Sudarnika, E. (2017) ‘Penambahan Boraks dalam Bakso dan Faktor Pendorong Penggunaannya Bagi Pedagang Bakso di Kota Bengkulu', Jurnal Sain Veteriner, 34(1), pp. 1–8. doi: 10.22146/jsv.22806.
Linda, O., Rachmawati, E. and Handayani, S. (2016) ‘Penggunaan Boraks pada Sampel Bakso oleh Pedagang Bakso di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan', 1(July), pp. 1–23.
Notoatmodjo, S. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Safitri, A. R. (2015) Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penjual Tahu mengenai Tahu Berformalin di Pasar Daerah Semanan Jakarta Barat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Snapcart (2021) ‘GrabFood the most-used food delivery platform amongst consumers and merchants in Indonesia: Study', Snapcart Global. Dilihat 13 Februari 2021,< https://snapcart.global/article- grabfood-the-most-used-food-delivery-platform-amongst-consumers-and-merchants-in-indonesia- study/>
Wahyudi, J. (2017) ‘Mengenali Bahan Tambahan Pangan Berbahaya : Ulasan', Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 13(1), pp. 3–12. doi: 10.33658/jl.v13i1.88.
Wariyah, C., Hartati, S. and Dewi, C. (2013) ‘The Use of Preservatives and Artificial Sweeteners in Elementary School-Food in Kulon Progo District of DIY Province', Agritech, 33(2), p. 146.
World Health Organization (2020) 'Food Savety'. Dilihat 16 Februari 2022, <https://www.who.int/news- room/fact-sheets/detail/food-safety>
Hak Cipta (c) 2023 Amirah Maulida Rohmah, Trias Mahmudiono

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.
















