Hubungan Asupan Energi Dan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Produktivitas Pada Tenaga Kerja Berstatus Gizi Lebih Bagian Packaging Di PT Timur Megah Steel

productivity energy intake physical activity workers.

Authors

30 December 2019

Downloads

Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC


Background: Productivity is the ability to produce goods and services using resources efficiently. Low worker productivity can affect the ability and results of their work. Work productivity can be influenced by various things, one of which is energy intake and physical activity of the workforce.

Objective: To analyze the correlation between energy intake and physical activity level with productivity in workers with overweight nutritional status.

Method: this research was observational analytic with design study cross sectional. The population were 30 workers with overweight. 22 samples were chosen by simple random sampling.  Energy intake data was obtained through 24-hour food recall questionnaire within 2 days (weekend and weekdays). Physical activity data were obtained through the Baecke questionnaire. Productivity data obtained from reporting the results of daily work. Statistical analysis using Pearson correlation test and chi square.

Results: 23% of respondent was overweight, 50% of respondent was obesity 1 and 27% of respondent was obesity 2. The average energy intake of respondents was 2330.5 ± 853 kcal and the average index of physical activity of respondents was 7 , 5 ± 1.59. Based on the analysis of the data there was a relationship between energy intake and productivity (p = 0.001). There was not relathionship between physical activity and productivity (p = 0.129).

Conclusion: workers who have higher energy intake have better productivity. Therefore, labor energy intake needs to be considered. One form of regulating energy intake is to provide food according to energy needs for workers in the company. These efforts can be done by providing food or by providing food as needed in the company canteen.

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efisien. Tenaga kerja dengan produktivitas yang rendah dapat berpengaruh pada kemampuan dan hasil kerjanya.  Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya yaitu asupan energi dan aktivitas fisik tenaga kerja. Kondisi gizi lebih yang dialami oleh tenaga kerja akan berpengaruh pada kondisi kesehatan dan kemampuan mobilitas sehingga dapat mempengaruhi kemampuan kerja dan produktivitas.

Tujuan: Menganalisis hubungan asupan energi dan tingkat aktivitas fisik dengan produktivitas pada tenaga kerja berstatus gizi lebih.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian Cross sectional. Besar sampel sebanyak 22 orang dipilih secara simplerandom sampling. Data asupan energi didapatkan melalui kuesioner foodrecall 2x24 jam. Data aktivitas fisik didapatkan melalui kuesioner Baecke. Data produktivitas didapatkan dari pelaporan hasil kerja harian. Analisis statistik menggunakan uji korelasi pearson.

Hasil: Sebanyak 23% responden memiliki status gizi overweight,50% responden memiliki status gizi obesitas 1, dan 27% responden memiliki status gizi obesitas 2.Rata-rata asupan energi responden sebesar 2330,5±853 kkal dan rata-rata indeks aktivitas fisik responden 7,5±1,59.Berdasarkan analisis data diketahui bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan produktivitas (p=0,001 dan r=0,660) terutama pada responden laki-laki (p=0,020 dan r=0,716). Aktivitas fisik tidak berhubungan dengan produktivitas (p=0,131).

Kesimpulan: Tenaga kerja yang memiliki asupan energi lebih tinggi memiliki produktivitas yang lebih baik terutama pada tenaga kerja laki-laki. Salah satu bentuk upaya perbaikan produktivitas kerja yaitu dengan menyediakan makanan sesuai kebutuhan energi bagi tenaga kerja di perusahaan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pemberian makanan ataupun dengan menyediakan makanan sesuai kebutuhan di koperasi perusahaan.